Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jalan Rusak di Karanganyar

Alasan Pemkab Karanganyar Tak Kunjung Perbaiki Jalan Ngangkruk-Jeruksawit: Kena Efisiensi Anggaran

Pemkab Karanganyar berasalan belum bisa menganggarkan perbaikan Jalan Ngangkruk-Jeruksawit karena efisiensi pusat.

Tribun Solo / Mardon Widiyanto
JALAN RUSAK. Penampakan jalan Ngangkruk - Jeruksawit yang sudah rusak dan banyak lubang yang menganga, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jum'at (14/2/2025). Tribun Solo / Mardon Widiyanto. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kondisi jalan Ngangkruk-Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar hingga saat ini memprihatinkan dan tak kunjung mendapatkan perbaikan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar.

Sebelumnya, jalan itu sempat  akan mendapatkan bantuan, namun karena program pemerintah pusat, maka proyek itu dibatalkan.

Saat ini, Pemkab Karanganyar mengaku tengah berupaya untuk mengusulkan proyek itu ke anggaran Pemkab Karanganyar.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Karanganyar Sutopo mengatakan, status proyek tersebut masih dalam proses penganggaran di APBD Perubahan Karanganyar tahun 2025.

"Ini dalam proses penganggaran di Perubahan anggaran, kita nunggu untuk ditetapkan dalam APBD perubahan," kata Sutopo, Minggu (10/8/2025).

Sutopo mengatakan proyek Ngangkruk-Jeruksawit sama dengan proyek Gawanan-Gagaksipat yang anggarannya di Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 batal karena efisiensi anggaran.

Namun, berbeda dengan proyek Gawanan-Gagaksipat, karena proyek itu sudah dimasukan dalam anggaran APBD Karanganyar, sehingga anggaran sudah pasti.

"Terkena efisiensi anggaran dari pusat, namun untuk proyek Gawanan-Gagaksipat sudah dimasukan dalam anggaran APBD Karanganyar tahun ini?," kata dia. 

Bikin Celaka Pengguna Jalan

Kondisi jalan Ngangkruk-Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar saat ini memprihatinkan.

Kondisi jalan yang berlubang itu sempat membuat pengguna jalan celaka.

Kristi Yulianto (41) warga Dusun Bayubiru, Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar mengatakan ada beberapa kali kasus kecelakaan akibat jalan rusak itu.

"Ada lah (peristiwa kecelakaan di Jalan Ngangkruk-Jeruksawit), dulu pas belum diurug lumayan sering terjadi kecelakaan di situ," kata Yuli, Jum'at (8/8/2025).

RUSAK - Kondisi Jalan Ngangkruk-Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki, Kamis (7/8/2025). Ruas jalan tersebut merupakan penghubung antar desa dan membelah Kecamatan Gondangrejo.
RUSAK - Kondisi Jalan Ngangkruk-Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki, Kamis (7/8/2025). Ruas jalan tersebut merupakan penghubung antar desa dan membelah Kecamatan Gondangrejo. (TribunSolo.com/ Mardon Widiyanto)

Yuli mengatakan dari beberapa kasus kecelakaan ada yang mengalami patah tulang.

Kejadian ini terjadi saat pengguna jalan mencoba menghindari lubang yang menganga di jalur tersebut.

"Saya sampai lupa berapa kali kejadian, gak ngitung, kalo 5 kayak'e ada deh kalau yang sampai patah tulang kayaknya ada sekali," kata dia.

"Kalo pas musim hujan itu kasihan yang punya rumah di sepanjang jalan ini," ujar dia.

Baca juga: Belum Ada Perbaikan, Begini Kondisi Jalan Ngangkruk-Jeruksawit Karanganyar, Banyak Lubang Menganga

Ia mengatakan kondisi jalan itu sudah rusak cukup lama.

Dia menyayangkan jalan itu tak kunjung diperbaiki.

Ia berharap jalan itu segera diperbaiki oleh pemerintah agar tidak terjadi kecelakaan akibat kondisi jalan yang memprihatinkan.

"Sudah lama, sudah lebih setahun jalan ini rusak," kata Yuli.

"Saya menyayangkan kok gak segera diperbaiki, apa nunggu parah sekali baru mau dibangun ya, sudah lama (rencana akan diperbaiki), katanya tahun ini tapi gak tahu kapan," ungkap dia .

Desa Jeruksawit Gondangrejo

Desa Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, terus berkembang sebagai kawasan dengan potensi sosial, wisata, dan properti.

Desa yang terdiri dari sejumlah dusun seperti Banyuurip, Banyubening, Blimbing, Depel, dan Jeruksawit ini juga dikenal sebagai salah satu Kampung KB (Kampung Keluarga Berencana) sejak Desember 2017.

Program Kampung KB di Jeruksawit mencakup pembinaan keluarga balita (BKB), remaja (BKR), lansia (BKL), serta pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R).

Sebagian besar warganya bekerja sebagai petani dan buruh pabrik.

Di bidang pendidikan, desa ini memiliki SD Negeri 01 Jeruksawit yang berakreditasi A.

Berlokasi di Jalan Mayor Ahmadi, sekolah ini berdiri di atas lahan 5.000 meter persegi dengan fasilitas internet dan listrik dari PLN.

Selain potensi sumber daya manusia, Jeruksawit juga memiliki destinasi wisata alam, salah satunya Kolam Renang Tirto Suci Lembah Kedung Biru.

Kolam ini berada di area seluas sekitar 4.500 meter persegi, dikelilingi pepohonan, sawah, dan ladang.

Airnya berasal dari mata air alami dan bebas kaporit, dengan harga tiket terjangkau, sekitar Rp 10.000 per orang.

Pengembangan kawasan hunian juga menjadi sorotan.

Terdapat beberapa proyek perumahan seperti Jeruksawit Permai 254 dan Jeruksawit Permai 79 Unit yang menawarkan rumah subsidi dan komersial dengan harga mulai Rp 116 juta hingga Rp 275 juta.

Ada pula Jeruk Sawit Residence yang mengusung konsep modern minimalis dengan sistem keamanan one-gate 24 jam.

Dengan kombinasi potensi sumber daya manusia, fasilitas pendidikan, destinasi wisata, dan pertumbuhan sektor properti, Desa Jeruksawit dipandang memiliki prospek cerah sebagai kawasan penyangga di wilayah Karanganyar dan sekitarnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved