Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polemik Pelantikan Pejabat BUMD Boyolali

Sosok yang Isi Jabatan Petinggi BUMD Boyolali Disorot, Jadi 'Hadiah' Bagi Tim Pemenangan Agus-Fajar?

Bupati Boyolali, Agus Irawan baru saja melantik 5 pejabat untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Tribun Solo / Tri Widodo
BERFOTO BERSAMA. Bupati Boyolali Agus Irawan (ketiga dari kiri) usai melantik 5 petinggi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Selasa (19/8/2025). Pelantikan ini kini menjadi sorotan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Bupati Boyolali, Agus Irawan baru saja melantik 5 pejabat untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Pada Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali, Iwan Marwanto dilantik sebagai Direktur Utama dan Seno Hartono sebagai Direktur Bidang Umum. 

Baca juga: Kontroversi Pelantikan Dirut BUMD Boyolali Pernah Jadi DPO Korupsi, Langkah Bupati Dianggap Ceroboh

Sementara itu pada PT Aneka Karya Boyolali, Agus melantik Rohmad Junaidi sebagai Direktur Utama, Sari Agus Mariyanto sebagai Direktur Operasional, serta Ethy Kristiana sebagai Direktur Keuangan dan Umum.

Para sosok tersebut ternyata sudah tidak asing dalam kontestasi Pilkada 2024 lalu.

Seperti sosok Rohmat Junaidi dimana di tim pemenangan Agus Irawan & Dwi Fajar Nirwana posisinya sangat strategis, yakni sebagai Sekretaris tim.

Sosok yang juga merupakan Sekretaris DPC Partai Gerindra itu pun akhirnya merasakan buah manisnya.

Begitu pula dengan Iwan Marwanto, meski jabatannya menjadi kontroversi karena diduga pernah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus korupsi Kejari Wonogiri, namun dia tetap sebagai Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali.

Dari keterangan Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonogiri, Iwan Marwanto diduga merupakan aktor intelektual kasus dugaan korupsi pengadaan gamelan di Dinas Pendidikan dalam daftar pencarian orang.

Iwan Marwanto merupakan orang yang diduga mengatur pemenangan lelang proyek pengadaan gamelan senilai Rp2,8 miliar oleh Dinas Pendidikan Wonogiri pada 2014. 

Sementara itu, pada Pilkada Boyolali 2024, Iwan dikenal sebagai relawan Cinta Kami untuk Boyolali.

Relawan Cinta Kami untuk Boyolali adalah kelompok relawan yang menjadi sorotan menjelang Pilkada Kabupaten Boyolali 2024.

Mereka dikenal beraksi lewat cara damai dan simbolik untuk mendorong demokrasi yang lebih inklusif dan perubahan positif di masyarakat setempat.

Begitu pula dengan Sari Agus Mariyanto dan Seno Hartono.

Sari Agus Mariyanto merupakan relawan pemenang Agus-Fajar yang tergabung dalam Sedulur Lindu.

"Kalau Eti (Ethy Kristiana)itu, orang solo pure dari profesional tidak ada di team pemenangan maupun relawan," kata Rohmat Junaidi.

Sementara itu, aktivis masyarakat anti korupsi Basori Rohmad menyebut Seno Hartono yang menjabat sebagai direktur Bidang Umum Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali merupakan kerabat dari Wakil Bupati, Dwi Fajar Nirwana.

BERFOTO BERSAMA. Iwan Marwanto (ketiga dari kanan) saat foto bersama Bupati Boyolali Agus Irawan (ketiga dari kiri) usai dilantik sebagai Direktur Utama Pudam Tirta Ampera Boyolali, Selasa (19/8/2025). Pelantikan ini tuai polemik karena diduga Iwan Marwanto DPO Kejari Wonogiri.
BERFOTO BERSAMA. Iwan Marwanto (ketiga dari kanan) saat foto bersama Bupati Boyolali Agus Irawan (ketiga dari kiri) usai dilantik sebagai Direktur Utama Pudam Tirta Ampera Boyolali, Selasa (19/8/2025). Pelantikan ini tuai polemik karena diduga Iwan Marwanto DPO Kejari Wonogiri. (Tribun Solo / Tri Widodo)

Baca juga: 3 Fakta Soal Kontroversi Bupati Boyolali Lantik DPO Kasus Korupsi Jadi Dirut Tirta Ampera

Kontroversi Pelantikan Dirut BUMD Boyolali Pernah Jadi DPO Korupsi, Langkah Bupati Dianggap Ceroboh

Basori Rohmad juga secara terbuka mengkritisi keputusan Bupati Agus Irawan yang melantik Iwan Marwanto sebagai Direktur Utama di Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali.

Mantan sekertaris PSI Boyolali itu menyayangkan langkah Bupati Agus Irawan yang tetap melantik Iwan, meski rekam jejaknya masih menuai sorotan publik.

“Kami menyayangkan orangnya Bupati itu pada akhirnya dilantik juga. Padahal dilihat dari rekam jejaknya, Iwan Marwanto masih menjadi DPO Kejaksaan Negeri Wonogiri atas dugaan kasus korupsi di sana,” tegas Basori, Selasa (20/8/2025).

Menurutnya, keputusan itu telah menimbulkan kekecewaan masyarakat Boyolali

Pasalnya, publik berharap kepemimpinan baru Bupati Agus mampu menghadirkan perubahan dan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih.

“Bupati yang diharapkan membawa perubahan justru melakukan kecerobohan dengan memilih orang yang masih diduga bermasalah hukum menjadi orang nomor satu di PDAM Boyolali,” imbuhnya.

Basori juga menilai, seolah-olah tidak ada figur lain yang lebih bersih dan berintegritas untuk menduduki jabatan strategis di BUMD.

“Kasihan juga posisi Bupati yang kini seperti jadi bamper bagi orang yang masih berurusan dengan hukum. Pertanyaannya, apakah perubahan yang diinginkan masyarakat Boyolali bisa benar-benar terwujud?” pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved