Cerita Pertemuan 15 Menit Amien Rais & Jokowi, Ingatkan Ada Ancaman Tuhan Terkait Kasus 6 Laskar FPI

Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Amien Rais.

Setidaknya ada lima barang bukti yang ditemukan oleh Komnas HAM di TKP.
Temuan pertama adalah tujuh proyektil peluru.

Baca juga: Fakta Dibalik Bus Simpatisan FPI Diminta Putar Balik di Serang: Hendak ke Jakarta dan Bawa 50 Orang

Namun, dari tujuh proyektil yang ditemukan, Komnas HAM hanya yakin pada enam proyektil peluru yang ditemukan. Kemudian, ditemukan juga empat selongsong peluru.

"Selongsong ada empat, tiga utuh, satu kami duga bagian belakang," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers yang sama.

Selain itu, Komnas HAM juga menemukan serpihan badan mobil yang diduga muncul setelah ada peristiwa saling serempet.

Komnas HAM juga menemukan rekaman percakapan dan rekaman CCTV jalan berkaitan dengan peristiwa penembakan tersebut.

"Nanti bukti-bukti ini memang perlu kami uji lagi," ujar Amiruddin.

Baca juga: Tanggapi Soal Beredarnya Rekaman Suara Laskar FPI, Munarman: Itu Hanya Satu Sequel

Rekonstruksi peristiwa penembakan

Terkait rekaman kamera CCTV dari PT Jasa Marga yang diterima, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan, pihaknya akan mengonstruksikan peristiwa penembakan tersebut.

"CCTV kami telah memperoleh bukti rekaman dari Jasa Marga baik dari sebelum peristiwa maupun saat peristiwa itu. Ini terkait dengan bagaimana kita mengkonstruksikan peristiwanya, jadi tidak hanya di KM 50 itu saja, tetapi juga sebelumnya,".

Kendati demikian, Beka mengatakan, bukti rekaman CCTV tersebut harus dianalisis dan didalami kembali.

"Hanya bukti itu perlu dianalisis, masih kasar, masih sangat umum mana yang terkait dan tidak terkait itu kemudian sedang kita dalami," ujarnya. 

Lebih lanjut, Beka menegaskan, pihaknya tidak pernah menyampaikan kesimpulan apapun terkait peristiwa penembakan 6 orang laskar FPI tersebut.

Oleh karenanya, ia meminta masyarakat lebih kritis dan berhati-hati terhadap informasi yang beredar.

"Terkait kesimpulan, kami tidak pernah merilis.

Kalau ada pertanyaan lokasi penyiksaan, benar atau tidaknya penyiksaan, tanya ke yang menyebarkan dan ke yang menulis," ujarnya.

Baca juga: 4 Anggota FPI Pasuruan Ditangkap Polisi Gara-gara Ancam Bunuh Mahfud MD di Medsos

Halaman
123

Berita Terkini