Saat ini masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) III di Kabupaten Boyolali ini masih terpantau tenang dan masih aman terkendali.
"Keadaan warga tidak ada kepanikan saat hujan abu," ungkapnya.
Warga Setabelan, Tlogolele, juga terpantau tidak ada warga yang mengungsi di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Tlogolele.
Secara umum Mujianto mengatakan, aktivitas Gunung Merapi guguran lava sering terjadi pasca munculnya kubah lava di Gunung Merapi pada bulan Januari 2021.
Adapun sebelumnya, hujan abu pernah terjadi di Kabupaten Boyolali pada Kamis (28/1/2021) lalu.
Banjir Lahar Dingin
Sebelumnya, akibat aktivitas yang meningkat di Gunung Merapi, hulu Kali Boyong terjadi banjir lahar dingin lokal, Rabu (14/4/2021) sekira pukul 10.00 WIB.
Banjir ini merupakan banjir kedua selama bulan ramadan 2021 ini.
Pasalnya, saat awal bulan puasa, sempat terjadi lahar dingin di lokasi yang sama pada Selasa (13/4/2021) sore.
Banjir pertama mengakibatkan sejumlah pipa air bersih rusak.
Saat warga tengah memperbaiki pipa tersebut, datang lagi banjir yang kedua.
Baca juga: Merapi Masih Bergejolak : Tampak Luncurkan Lava Pijar hingga Keluarkan Asap Kawah yang Cukup Tebal
Baca juga: Merapi Semburkan Awan Panas Kemarin Sore, Begini Kondisi Masyarakat Cepogo Boyolali
Baca juga: Awal Puasa Ramadhan, Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Dua Kali : Seusai Sahur dan Jelang Maghrib
Purwanto, warga Dusun Boyong, Sleman, Yogyakarta mengatakan, terjangan lahar hujan Selasa sore memutus jaringan pipa air bersih yang diambil dari mata air di kaki bukit Plawangan.
Pasokan air bersih ke Dusun Boyong dan sebagian Ngepring pun terhenti total.
Sejumlah warga didampingi petugas BPBD dan PU Sleman bergotongroyong memperbaikinya.
Tepat di saat mereka tengah menyambungkan pipa yang putus, terjadi aliran lahar menyusul hujan cukup deras di lereng Merapi.