"Untuk memberikan sosialisasi kepada warga masyarakat agar, lebih berhati-hati dan menjaga barang pribadinya,"kata dia.
Emak-emak Jadi Copet
Suami dari korban pencopetan di Festival Jenang Solo memantau langsung aksi pelaku, Senin (17/2/2020) lalu.
Suami Mayasari korban Pencopetan, Romadoni warga Sukoharjo mengatakan, awal mula dia memantau kasus pencopetan saat dihubungi istrinya.
"Istri saya menghubungi saya bilang ponselnya hilang," papar Romadoni.
Begitu mendapat laporan tersebut dari istrinya, Romadoni langsung mencoba menelpon nomor istrinya dan ternyata masih aktif.
Dia curiga ponsel istrinya dicopet oleh orang tak dikenal saat menonton acara di Ndalem Joyokusuman, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon.
Romadoni curiga saat di mana lokasi ponsel istirnya hilang mayoritas perempuan.
• Kesaksian Korban Pencopetan di Solo, Ternyata Emak-emak Pencopet Menyasar Ibu yang Mengendong Anak
Dia menduga para ibu yang menggendong anak menjadi sasaran empuk pencopet.
Setelah itu, dia mencari tempat yang lebih tinggi untuk melihat situasi.
"Saya saat itu lihat pelaku SJ pakai cadar hitam dan terus memantau gerak-geriknya," kata Romadoni.
Romadoni melihat pelaku menutupi tas warga saat melakukan aksinya.
• Emak-emak Pencopet di Festival Jenang Solo dengan Modus Berjilbab & Cadar Terancam 5 Tahun Penjara
Setelah itu, dia mendatangi dan meminta orang yang didekati SJ mengecek barang bawaannya.
"Korban ternyata hilang ponselnya," jelas Romadoni.
Setelah itu, Romadhoni dan korban yang ponsel diambil SJ hendak menangkap pelaku.
• Polisi Terima Laporan Ada 7 Ponsel Penonton yang Hilang Dicopet Emak-emak saat Festival Jenang Solo