Berita Sukoharjo Terbaru

Cara Ikut Seleksi Masuk UIN RM Said Surakarta via SPAN-UM PTKIN 2022, Isi Data Sekolah & Siswa Dulu

Penulis: Erlangga Bima Sakti
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kampus IAIN Surakarta yang kini menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta di Jalan Pandawa, Dusun IV, Desa Pucangan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Seleksi Prestasi Akademik Nasional Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN - UM PTKIN) Tahun 2022 dimulai.

Bagi siswa MA/SMA/SMK yang mengincar perguruan tinggi impiannya tanpa tes, harus siap-siap dengan nilai rapor mereka.

Kini, IAIN Surakarta atau yang saat ini bernama Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta bersiap menerima mahasiswa baru.

Bagi sekolah tingkat atas yang ingin siswanya kuliah di UIN Raden Mas Said Surakarta, harus mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Ketua Panitia SPAN UM PTKIN, Imam Taufiq, menuturkan tahapan PDSS tersebut sudah dibuka.

Tahapan itu sendiri berlangsung selama tanggal 7-28 Februari nanti.

“Pengisian PDSS menjadi syarat pendaftaran SPAN UM PTKIN,” kata dia dalam rilis yang diterima TribunSolo.com, Selasa (8/2/2022).

Menurutnya, siswa sekolah tingkat atas, seperti Madrasah, Sekolah Umum, Pesantren Mu'adalah yang berhak mengikuti seleksi adalah siswa yang sudah didaftarkan pihak sekolahnya.

Sebelum pihak sekolah mengisi PDSS, kata dia, satuan pendidikan harus memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan kode registrasi sekolah.

Baca juga: Mudhofir Kembali Jabat Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta:  Segera Buka Program Studi Baru

Baca juga: Demi Kontribusi Lebih Untuk Negara, IAIN Surakarta Beralih Jadi UIN, Begini Perjalanannya

"Itu berlaku untuk satuan pendidikan MA/MAK/SMA/SMK sederajat," aku dia.

Dia menegaskan, satuan pendidikan atau kepala sekolah juga harus memiliki nomor WhatsApp dan email yang aktif dan dapat dihubungi.

Sementara untuk, Pondok Pesantren Mu'adalah atau Pendidikan Formal Diniyah (PDF) atau Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) yang belum terdaftar di Dapodik, bisa melakukan permohonan NPSS terlebih dahulu ke panitia.

“Registrasi sekolah pada laman https://pdss.span-ptkin.ac.id/. Setelah registrasi berhasil, akan mendapat kiriman password melalui email yang didaftarkan,” jelasnya.

Usai mendapatkan password, kata dia, satuan pendidikan mengakses kembali laman https://pdss.span-ptkin.ac.id/ dengan cara memasukkan NPSN serta password yang didapat.

Setelah login, satuan pendidikan mengunggah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas X semester 1, Kelas X semester 2, Kelas XI semester 1, Kelas XI semester 2, dan Kelas XII semester 1.

“Pendaftaran PDSS dinyatakan selesai apabila satuan pendidikan melakukan finalisasi pendaftaran PDSS,” jelas dia.

Proses Pergantian Nama UIN

Keputusan Institut Agama Islam (IAIN) Surakarta untuk berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) ternyata ada alasan mendasar.

Rektor IAIN Surakarta, Prof Mudofir Abdullah membocorkan alasan pihaknya ingin menyusul UIN Yogyakarta dan Semarang yang lebih dulu berganti menjadi UIN.

"Kita ingin memperbesar kapasitas, jadi harus alih status," ujarnya kepada TribunSolo.com di kampus yang berada di Jalan Pandawa, Dusun IV, Desa Pucangan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (9/9/2020).

Selangkah Lagi IAIN Surakarta Jadi UIN, Jadi Bakal Ada Program Studi Umum Tidak Hanya Agama

Rektor IAIN Surakarta Salurkan Sembako Kepada Tukang Becak & Pedagang Kecil yang Terdampak Corona

Sebut Modofir, jika proses pergantian ke UIN sudah diusahakan sejak awal tahun lalu, namun beberapa kendala membuat peralihan sempat mundur sementara waktu.

"Sebenarnya prosesnya ini sudah lama, sudah tahun lalu mengajukan, namun terbentur oleh syarat," sebut dia.

"Dulu kami sudah memenuhi tapi saat verifikasi masih ada yang kurang, sekarang sudah lengkap," akunya menekankan.

Ia menambahkan jika saat ini IAIN Surakarta sudah memenuhi syarat untuk beralih menjadi UIN.

"Tanahnya 10 hektar, guru besar minimal 5, prodi A minimal 2 kita ada 11," katanya.

Kisah Sukses Perjuangan Mudofir,Anak Petani Desa yang Berhasil Jadi Profesor & Rektor IAIN Surakarta

Syarat dan Cara Membuat Surat Keterangan Sehat di Rumah Sakit, Penting saat Daftar Kerja

"Sebenarnya kita sudah memenuhi tapi karena IAIN ada banyak klaster kita masih menunggu yang lain untuk memenuhi," tandasnya.

Jika terealisasi, ia berharap kontribusi keilmuan bisa lebih meningkat seiring dibukanya fakultas ilmu umum.

"Setelah alih status dan kapasitasnya menjadi besar, dan menjadi umum saya berharap sumbangan kepada negara menjadi lebih banyak," harap dia. (*)

Berita Terkini