Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kejadian orang loncat ke Sungai Bengawan Solo dari Jembatan Sapen yang ada di Kecamatan/Kabupaten Sragen kembali terjadi.
Terbaru, Sastro Utomo Sugiman (53) warga Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen loncat dari Jembatan Sapen pada Minggu (14/8/2022) siang.
Berdasarkan informasi beredar, Sastro diduga hendak membuang pusaka miliknya yang mengamuk, dan tiba-tiba loncat ke Sungai Bengawan Solo yang tengah pasang.
Baca juga: Pencarian Hari Kedua Pria Asal Ngrampal Loncat ke Bengawan Solo Nihil, Area Penyisiran Diperluas
Baca juga: Sosok Habil Akbar, Putra Asli Sragen yang Masuk Skuad Timnas, Bawa Indonesia Juara Piala AFF U-16
Hingga Senin (15/8/2022) siang, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian dan korban belum berhasil ditemukan.
Jembatan Sapen memang sering digunakan orang-orang untuk mengakhiri hidupnya dan hampir ada atau terjadi setiap tahunnya.
Kasus orang bunuh diri di Jembatan Sapen terakhir kali terjadi pada November 2021 lalu, dan kasus sempat banyak terjadi pada 2020.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan kasus orang bunuh diri di Jembatan Sapen tergantung masalah orangnya.
"Itu sudah lama sebenarnya, problemnya bukan di jembatannya, lebih ke problematika orangnya," ujarnya saat ditemui wartawan, Senin (15/8/2022).
Ia mengatakan sempat menganggarkan untuk dipasang jaring pengaman secara permanen.
Namun, rencana tersebut belum direalisasikan hingga kini.
Baca juga: Kisah Dusun Penenun di Kalijambe Sragen, Warga Sudah Mulai Menenun Sejak Tahun 1960
Baca juga: Rekomendasi Oleh-oleh Sragen : Egg Roll Varian Sawo ala Sofhie Cookies, Unik dan Rasanya Renyah
Pada penetapan RAPBD tahun 2023 juga belum dianggarkan.
"Sebenarnya dulu sudah kita anggarkan untuk jaring permanen, tapi ini sudah kembali tidak dianggarkan," terangnya.
"Dan 2023 belum ada anggaran untuk itu, mungkin nanti kita tulisi dulu berisi imbauan dan harapan, kata-kata quote yang bisa membangkitkan semangat sebelum mengakhiri hidupnya," tambahnya.
Ia juga berencana akan memasang tulisan ayat-ayat Al-Quran untuk bisa mengingatkan agar membatalkan niat orang yang akan bunuh diri.
Orang nomor satu di Kabupaten Sragen itu menuturkan jika sudah ada pembinaan spiritual, dimana saat ini masyarakat sudah boleh kembali menggelar pengajian di setiap RT.
Ia mengimbau kepada setiap warga untuk lebih memperhatikan warga yang sekiranya ada masalah, terutama oleh Ketua RT.
"Tinggal bagaimana tetangga untuk saling peduli, pamong desa itu yang mengetahui person to person, pendampingan khusus dari Pak RT," pungkasnya.
Pencarian Hari Kedua Nihil
Tim gabungan Operasi SAR masih mencari warga Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
Sastro Utomo Sugiman (53) diketahui lompat ke Sungai Bengawan Solo dari atas kolong jembatan Sapen, pada Minggu (15/8/2022).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, hingga Senin (15/8/2022) sekitar pukul 21.00 WIB korban belum berhasil ditemukan.
Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, Agus Cahyono.
"Hasil operasi SAR hari kedua ini masih nihil," ucapnya kepada TribunSolo.com, Senin (15/8/2022).
Baca juga: 18 Jam Dicari, Pria Asal Ngrampal yang Terjun ke Bengawan Solo Belum Ditemukan, Terkendala Debit Air
Proses pencarian dilakukan dengan cara penyisiran dan penyusuran mengingat debit air Sungai Bengawan Solo yang naik.
Selain itu, kondisi arus Sungai Bengawan Solo juga cukup deras.
Total ada sekitar 30 personel SAR gabungan diterjunkan untuk melakukan proses pencarian.
Pagi tadi, proses pencarian dilakukan hingga jarak 3 kilometer dari titik awal diduga korban hanyut.
Dan kini area pencarian korban juga diperluas.
"Tadi menyisir sampai perbatasan Mantingan (Kabupaten Ngawi), besok rencana akan ada penyisiran lagi," terangnya.
Terkendala Debit Air
SAR gabungan kini masih berusaha mencari warga Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen yang terjun ke Sungai Bengawan Solo, pada Minggu (14/8/2022).
Diberitakan sebelumnya, Sastro Utomo Sugiman (53) melompat dari atas Jembatan Sapen, yang ada di Kecamatan/Kabupaten Sragen sekitar pukul 11.30 WIB.
Diduga, Sastro pergi ke Jembatan Sapen untuk membuang pusaka miliknya ke Sungai Bengawan Solo.
Korban kemudian masuk ke kolong jembatan dan loncat ke sungai.
Saat itu, korban sempat berusaha ditolong oleh keponakannya yang pergi bersamanya, namun gagal diselamatkan lantaran pegangannya terlepas.
Baca juga: Kronologi Pria Asal Ngrampal Sragen Hanyut di Bengawan Solo : Mau Buang Pusaka, Tiba-tiba Terjun
Baca juga: Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Raya Sragen-Solo, PNS Dinas Perhubungan Kabupaten Sragen Meninggal
Pencarian kemudian mulai dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB.
Hingga Senin (15/8/2022) pagi, pencarian masih dilakukan, atau sudah berlangsung selama lebih dari 18 jam.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, Agus Cahyono mengatakan korban belum berhasil ditemukan.
"Belum ditemukan hingga saat ini, masih dilakukan proses pencarian," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (15/8/2022).
Ia menuturkan banyak kendala dalam proses pencarian kali ini.
Salah satunya ialah debit air Sungai Bengawan Solo naik, disebabkan karena hujan yang turun di wilayah hulu dua hari sebelumnya.
"Kendalanya banyak, debit air tinggi, meskipun muka air masih hijau, tapi terjadi peningkatan debit air," terangnya.
Baca juga: Sragen Batal Gelar Upacara Detik-detik Proklamasi, Begini Nasib 74 Paskibra yang Terlanjur Latihan
Baca juga: Sosok Fisal Vihatma, Penyanyi Kafe asal Sragen yang Lahirkan Chant Terus Membara buat Persis Solo
"Selain itu juga arus, dengan kondisi arus seperti itu, kita tidak tahu kondisinya, dengan arus tenang kita bisa memetakan jarak berapa, kalau seperti itu agak susah," tambahnya.
Sebanyak 30 personel dari potensi SAR gabungan yang dipimpin Basarnas masih melakukan penyisiran dan penyusuran.
Saat ini, pencarian dilakukan sejauh dari 2-3 kilometer dari titik awal diduga korban hilang.
Pencarian kemungkinan akan diperluas menyesuaikan hasil evaluasi operasi pencarian pagi ini.
"Jangkauan pencarian mungkin akan diperluas nantinya, nanti setelah hasil evaluasi, kemungkinan kita akan evaluasi sekitar pukul 11.00 WIB," jelasnya.
"Mohon doanya semuanya, semoga kamboja (korban) segera ditemukan apapun kondisinya," pungkasnya.
Kronologi : Berniat Buang Pusaka, Tiba-tiba Terjun
Sastro Utomo Sugiman (53), pria asal Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen kini masih dalam pencarian relawan hingga tim SAR.
Pria tersebut diketahui terjun dari Jembatan Sapen ke Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Minggu (14/8/2022) siang.
Kasi Humas Polres Sragen Iptu Ari Pujiantoro mengatakan awalnya korban meminta keponakannya bernama Riyan (16) menemaninya ke lokasi kejadian.
Baca juga: Buang Pusaka Berujung Petaka, Pria Asal Ngrampal Sragen Malah Hanyut di Sungai Bengawan Solo
Baca juga: Rekomendasi Oleh-oleh Sragen : Egg Roll Varian Sawo ala Sofhie Cookies, Unik dan Rasanya Renyah
"Korban mengajak keponakannya untuk mengantar korban ke jembatan Sapen Sungai Bengawan Solo dengan dalih untuk membuang jimat pusaka milik korban, sekira Pukul. 11.15 WIB," ucap Ari kepada TribunSolo.com, Minggu (14/8/2022).
Ari mengatakan keponakan korban itu mengantarkan korban dengan mengendarai sepeda motor ke lokasi tujuan.
Mereka sampai di lokasi kejadian sekira pukul 11.30 WIB.
Kemudian, tiba-tiba korban turun dari motor lalu masuk ke kolong jembatan dan terjun ke sungai itu.
"Keponakan korban sempat meraih kerah baju korban, namun karena tidak kuat sehingga korban terlepas dan terjun ke dalam sungai Bengawan Solo," ujar Ari.
Dia mengatakan pihaknya bersama dengan tim SAR berkoordinasi mencari keberadaan tubuh korban.
Sampai saat ini korban belum ditemukan.
Baca juga: BPBD Sragen Sisir Sungai Cari Pria Asal Ngrampal yang Terjun ke Bengawan Solo, Alasan Buang Pusaka
Baca juga: Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Raya Sragen-Solo, PNS Dinas Perhubungan Kabupaten Sragen Meninggal
Adapun ciri-ciri korban saat kejadian berlangsung, yaitu kulit sawo matang, rambut pendek ikal, tinggi kurang lebih 170 sentimeter, berat badan kurang lebih 60 kilogram.
Korban mengenakan pakaian berupa kaus pendek putih bergambar "Jokowi" serta celana pendek warna coklat.
"Saat ini, kami bersama tim gabungan masih mencari keberadaan korban di sungai tersebut," pungkasnya.
BPBD Sragen Sisir Sungai Cari Pria Asal Ngrampal yang Terjun ke Bengawan Solo
Pria paruh baya asal Ngrampal, Kabupaten Sragen melompat dari Jembatan Sapen, Kecamatan Sragen Kota, Kabupaten Sragen ke Sungai Bengawan Solo, Minggu (14/8/2022) siang.
Pasca kejadian tersebut, tim gabungan kini tengah melakukan pencarian terhadap keberadaan tubuh korban di sungai tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Sragen Agus Cahyono mengatakan, sebelum korban melompat, korban bersama keponakannya datang ke Jembatan Sapen menggunakan speeda motor.
"Informasi yang kami dapat, korban bersama keponakannya datang ke TKP, saat korban mbonceng keponakannya, setelah sampai di tengah jembatan, kemudian memutuskan untuk putar balik, namun korban turun dan langsung lari melompat dari jembatan tersebut," kata Agus kepada TribunSolo.com, Minggu (14/8/2022).
Baca juga: Kronologi ASN Dishub Sragen Jadi Korban Tabrak Lari : Terpental usai Tersenggol Truk, Hantam Pohon
Agus mengatakan usai peristiwa tersebut, pihaknya bersama relawan, Polisi dan TNI membuat tim pencarian gabungan.
Dia menuturkan, pencarian gabungan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB.
"Tim pencarian gabungan juga menggunakan tim gabungan dari relawan Sragen dan Sekitarnya, tim awal terbemtuk baru 30-50 orang," ungkap Agus.
Dia menuturkan, tim gabungan pencarian korban tersebut masih sebatas menyusur sungai dulu.
Baca juga: Kelompok Emak-emak Senam Kebugaran di Sragen Semakin Menjamur, Ternyata Begini Awalnya
Pasalnya, kata dia, kondisi arus air sungai di sana masih deras dan debit airnya tinggi.
"Kapal sudah diterjunkan, namun baru menyisir di sepanjang sungai, memang kondisi cerah, namun debit air naik karena terjadi hujan pada hulu sungai," ungkap Agus.
Kasi Humas Polres Sragen Iptu Ari Pujiantoro membenarkan kabar seorang warga terjatuh ke Sungai Bengawan Solo.
Diketahui, pria tersebut itu bernama Sastro Utomo Sugiman (53) Warga Dukuh Ngrampal, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
"Iya benar, sementara baru pencarian, pencarian terdiri dari Polri, TNI, SAR dan beberapa unsur lainnya seperti relawan," ucap Ari.
"Namun untuk kabar korban meloncat dari lokasi, belum bisa dipastikan, masih dugaan sementara," pungkasnya.
Buang Pusaka
Seorang warga Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen membuat geger warga di sekitar jembatan Sapen, Kecamatan/Kabupaten Sragen, Minggu (14/8/2022) siang.
Pasalnya, pria tersebut tiba-tiba terjatuh dari jembatan dan nyebur ke sungai Bengawan Solo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 11.15 WIB.
Pria tersebut diketahui bernama Sastro Utomo Sugiman (53) Warga Dukuh Ngrampal, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
Kejadian bermula saat korban mengajak keponakannya bernama Ryan ke lokasi kejadian.
Korban mengajak Ryan ke jembatan Sapen untuk membuang senjata pusaka yang mengamuk untuk dibuang ke Sungai Bengawan Solo.
Sesampainya ke lokasi kejadian menggunakan sepeda motor, tiba-tiba korban turun dari motor lalu masuk ke kolong jembatan.
Ryan sempat meraih kerah baju korban untuk menolong korban.
Namun karena tubuh korban lebih besar dari keponakannya, korban terjatuh ke dalam Sungai Bengawan Solo.
Baca juga: Korban Hilang Terseret Ombak Pantai Drini Ditemukan, Jenazah Hanyut Sampai Pantai Krakal
Tubuh korban sempat mengapung di atas air, namun terseret ke dalam pusaran air dan korban dinyatakan hilang karena hanyut.
Kasi Humas Polres Sragen Iptu Ari Pujiantoro membenarkan kabar seorang warga terjatuh ke Sungai Bengawan Solo.
"Iya benar, sementara baru pencarian, pencarian terdiri dari Polri, TNI, SAR dan beberapa unsur lainnya seperti relawan," ucap Ari kepada TribunSolo.com, Minggu (14/8/2022).
Terpisah Kapolsek Sragen Kota, AKP Pitoyo mengatakan saat ini Polsek Sragen kota bersama Polsek Gesi serta Tim SAR tengah mencari keberadaan korban.
Dia mengatakan, sampai saat ini, korban belum ditemukan.
"Lokasi awal di Jembatan Sapen, kemungkinan pencarian bisa bergeser lokasi sesuai arus air," singkat Pitoyo. (*)