Laporan wartawan Tribunsolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – SD Kristen Widya Wacana merupakan peraih penghargaan Adiwiyata provinsi tahun 2019 yang hingga kini konsisten terhadap kepedulian lingkungan.
Salah satunya yakni mengeluarkan produk unik dari bahan baku minyak jelantah yakni sabun dan lilin minyak jelantah (mijel).
“Karena komitmen kami pada Adiwiyata, akhirnya kami coba manfaatkan sampah-sampah di lingkungan sekolah,” kata kepala sekolah SD Kristen Widya Wacana, Six Hastuti Ariasati, Kamis (22/9/2022) siang.
“Jadi kami akhirnya mengelola sampah salah satunya mengelola minyak jelantah dari 4 shelter kantin kami kumpulkan untuk kemudian membuat sabun dan juga lilin,” ujarnya.
Saat itu, Six Hastuti berfikir bahwa limbah minyak jelantah bisa sangat membahayakan lingkungan apalagi jika dibuang sembarangan setiap harinya.
Mulai menyebabkan penyumbatan pada saluran air atau drainase, minyak juga bisa mengalir ke sungai dan berakhir di laut, menyebabkan pencemaran air yang lebih serius.
Baca juga: Cara SMAN 4 Solo Cegah Perundungan ke Sesama Siswa, Latih Toleransi Sejak Dini di Lingkungan Sekolah
Selain itu, minyak jelantah yang dibuang ke parit atau tanah akan menggumpalkan dan menutup pori-pori tanah.
“Kalau sudah begini, tanah bisa jadi keras dan tidak bisa lagi mendukung aktivitas manusia,” katanya.
Produk dengan Brand Ekonomi Kreatif Ubah Sampah Jadi Apik (Ekrusia) ini memiliki banyak kerajinan, salah satunya dari korban bekas hingga kain perca.
Beragam produk tersebut nantinya akan dijual lewat online shop.
Produk tersebut mulai dibuat pada 2 September 2022 dan akan segera launching di online shop bulan Oktober 2022.
“Di sini kami ingin menonjolkan produk Ekrusia tersebut, nah kami juga ingin mengajak orang tua juga bahwa kami sudah megelola sampah kami dengan bijak,” katanya.
Six Hastuti membeberkan bahwa sampah tidak selamanya musibah namun juga bisa bermanfaat.
“Sekarang kami bisa mengelola sampah itu dengan baik dan itu jadi prinsip utama kami,” katanya.
“Kami jadi sekolah Adiwiyata itu berusaha konsisten, mengurangi sampah plastik, mengelola sampah dengan baik,” ujarnya. (*)