Berita Boyolali

Datangi Yonif 408 Kompi B Boyolali, Warga Minta 6 Oknum TNI yang Jadi Tersangka Dibebaskan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masyarakat mengalungkan bunga ke Danyon Yonif 408 Suhbrastha, Letkol Inf. Slamet Hardianto. Itu sebagai bentuk dukungan untuk TNI terkait kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Forum Masyarakat Boyolali terus melakukan aksi pasca insiden yang terjadi di depan markas Yonif 408 Kompi B Boyolali.

Mereka memberikan dukungan untuk TNI. 

Warga dalam momen itu juga meminta agar 6 oknum TNI yang jadi tersangka bisa dibebaskan. 

Permintaan itu disampaikan sekitar 20an orang yang mendatangi Markas Kompi Yonif 408 Suhbrastha Boyolali, Selasa (9/1/2024).

Dengan membawa 4 spanduk, mereka mendatangi Markas 408 sekira pukul 15.00 WIB.

Puluhan orang ini kemudian masuk ke gerbang asrama.

Sesampainya di gerbang, perwakilan warga menyampaikan maksud tujuannya kepada anggota TNI yang berjaga.

Setelah itu, elemen masyarakat ini diperkenankan masuk ke dalam kompleks markas untuk bertemu langsung dengan Komandan Batalyon (Danyon) Yonif 408.

Baca juga: Ganjar Pranowo Buka Peluang Berkongsi Politik dengan Anies di Putaran Kedua Pilpres 2024

Sesampainya di depan kantor, koordinator forum masyarakat Boyolali menyampaikan langsung ke Danyon mengenai tujuan kali ini.

Selanjutnya, mereka juga mengalungkan bunga sebagai bentuk dukungan moril terhadap TNI yang diterpa masalah penganiayaan beberapa waktu lalu.

"Yang jelas kami dari masyarakat Boyolali memberikan dukungan kepada TNI dalam menjaga keutuhan NKRI dan memberantas hal-hal yang tidak sesuai aturan," kata koordinator forum masyarakat Boyolali Tersenyum, Anang Sugiantoko.

Menurutnya, penganiayaan terhadap simpatisan Ganjar-Mahfud  terjadi karena adanya sebab.

Untuk itu, pihaknya berharap 6 oknum TNI yang telah ditetapkan sebagai tersangka bisa dibebaskan.

Karena penganiayaan itu bukan karena kesengajaan.

Halaman
12

Berita Terkini