TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikenal dengan julukan "Kota 1001 Umbul" karena tersebarnya banyak sumber mata air atau umbul di berbagai wilayahnya.
Salah satu destinasi wisata air yang menarik perhatian adalah Umbul Brondong yang terletak di Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum.
Umbul Brondong ini sudah ada selama lebih dari 20 tahun.
Baca juga: Asal-usul Goa Putri Kencono Wonogiri, Ada Mitos Sendang Gaib yang Hanya Bisa Dilihat Orang Suci
Namun, pengelolaan resmi oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) baru dimulai sejak 13 Januari 2020.
Asal-usul Umbul Brondong
Nama Umbul Brondong memiliki asal-usul unik yang berkaitan dengan kondisi mata air di lokasi tersebut.
Disebutkan jika mata air di umbul ini mengeluarkan buih yang melompat-lompat atau 'membrodong' ke atas permukaan air.
Fenomena inilah yang kemudian melahirkan nama "Brondong."
Baca juga: Asal-usul Umbul Manten di Klaten, Ada Legenda Terkenal Kisah Calon Pengantin yang Hilang
Objek wisata Umbul Brondong menawarkan berbagai fasilitas yang membuat pengunjung betah berlama-lama menikmati keindahan dan kesegaran airnya.
Terdapat tiga kolam renang yang dapat digunakan untuk berenang, delapan gazebo untuk bersantai, sebuah mushola untuk beribadah, kamar mandi, serta beberapa rumah makan yang menyajikan aneka kuliner lokal.
Berlokasi strategis di Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000 per orang untuk menikmati suasana segar dan menyegarkan dari Umbul Brondong.
Mitos Umbul Brondong
Umbul Brondong juga menyimpan mitos yang terkenal.
Konon, dulu pernah terjadi pembunuhan di Umbul Brondong.
Korbannya bernama Lie Tjiauw, yang dibunuh oleh tiga orang tak dikenal saat hendak melakukan ritual padusan di sana.
Baca juga: Asal-usul Kahyangan Wonogiri, Tempat Panembahan Sutowijoyo Tapa Brata dan Legenda Nyai Roro Kidul