Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sempat kebanjiran pesanan bendera dari anime asal Jepang, One Piece menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, pemilik custom jersey asal Kabupaten Karanganyar memutuskan untuk menghentikan produksi bendera itu.

Alasan pemilik menghentikan produksi bendera itu karena fokus pada pesanan pembuatan atribut Kemerdekaan RI.

Hal itu diungkapkan Dendi Crishtanto, pemilik konveksi Wikwik Apparel.

"Saya putuskan untuk close order PO (bendera One Piece), " kata Dendi, Kamis (7/8/2025).

Dendi mengatakan alasan dirinya menutup pemesanan bendera itu karena terlalu banyak pesanan bendera One Piece.

Ia mengaku sangat kewalahan karena di sisi lain ada pesanan pembuatan atribut Kemerdekaan RI.

"Fokus rutinitas sehari-hari, termasuk artikel kebutuhan HUT RI ada yang belum selesai, sehingga overload dan bisa jadi bumerang buat toko kita serta tak bisa tepat waktu, sedangkan produk custom semua, baik jersey, kaos, bendera dan lanyard," singkat dia.

Ribuan Order Masuk

Salah satu pemilik konveksi di Kabupaten Karanganyar kebanjiran orderan pembuatan bendera bergambar tim bajak laut Monkey D. Luffy dari anime One Piece.

Dendi Crishtanto, pemilik konveksi Wikwik Apparel yang berlokasi di RT 4, RW 1, Dusun Pundungrejo, Desa Jati Kecamatan Jaten, Karanganyar, menerima ribuan permintaan bendera tersebut sejak akhir Juli 2025.

Fenomena anime asal negeri Jepang One Piece itu mulai naik di media sosial di masyarakat Indonesia jelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Bahkan fenomena itu menjadi "cara" mengkritik ke pemerintah dengan mengibarkan bendera dari tim bajak laut Monkey D. Luffy.

Sehingga banyak yang mencari bendera itu di platform lokal pasar atau Marketplace.

"One Piece itu ibarat kata negeri kohona, dan secara kebetulan bareng dengan HUT RI mulai Juli mulai gencar di media sosial dan banyak yang menawarkan bendera custom trendnya negara kita negara konoha dan mulai ramai akhir Juli," kata Dendi.