DPRD Sukoharjo

SD Unggulan Bakal Dibangun di Grogol dan Weru, DPRD Sukoharjo Beri Catatan Agar Tak Bermasalah

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Agus Sumantri, menambahkan pentingnya sosialisasi program dan kesiapan anggaran.

TribunSolo.com/Septiana Ayu
SISWA SD - Ilustrasi siswa SD berseragam merah putih diajari menjaga kebersihan dan peduli lingkungan dengan memungut sampah, Senin (13/2/2023). DPRD Sukoharjo beri dua catatan agar pembangunan SD Unggulan di Sukoharjo tak menimbulkan masalah. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO -  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukoharjo tengah menyiapkan dua sekolah dasar (SD) unggulan yang akan mulai beroperasi pada 2026.

Dua sekolah tersebut berlokasi di Kecamatan Grogol dan Kecamatan Weru sebagai pilot project tahap awal.

Program ini menjadi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo untuk meningkatkan mutu pendidikan daerah melalui penggabungan kurikulum nasional dan penguatan nilai-nilai religius.

Baca juga: Apa Itu SD Unggulan? Bakal Dibangun di Weru dan Grogol, DPRD Sukoharjo Beri Dukungan Penuh

Kecamatan Grogol dipilih karena memiliki jumlah penduduk padat dan tingkat persaingan sekolah yang tinggi.

Sementara Kecamatan Weru dipilih karena jumlah penduduknya lebih sedikit namun menghadapi tantangan serupa dalam menarik peserta didik.

SD unggulan nantinya akan membebaskan seluruh biaya pendidikan siswa.

Pembelajaran bersifat gratis dengan fasilitas lengkap, serta ditunjang kurikulum nasional yang diperkuat nilai religius.

Baca juga: Rencana Pembangunan SD Unggulan di Sukoharjo, DPRD Berpesan Konsep Harus Jelas & Terarah

Respons 2 Anggota DPRD Sukoharjo

Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Danur Sri Wardhana, meminta Disdikbud memastikan program ini memiliki konsep dan arah yang jelas.

Ia menilai sekolah unggulan harus memiliki identitas yang kuat dan sistem yang berbeda dari sekolah pada umumnya.

“Konsepnya harus detail. Jangan sampai nanti bermasalah di tengah jalan karena sistem pendidikannya belum siap. Sekolah unggulan ini diharapkan menjadi motor kemajuan pendidikan Sukoharjo,” ucapnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Agus Sumantri, menambahkan pentingnya sosialisasi program dan kesiapan anggaran.

Menurutnya, pembangunan fisik, sarana belajar, serta kesiapan tenaga pendidik memerlukan alokasi anggaran yang tidak sedikit.

Baca juga: DPRD Sukoharjo Dukung Kehadiran Sekolah Rakyat, Bakal Kawal Proses Pembangunan!

“Persiapan harus matang, termasuk sosialisasi ke masyarakat. Sekolah unggulan ini tidak bisa dijalankan secara mendadak karena membutuhkan tenaga pendidik yang kompeten dan fasilitas lengkap,” jelas Agus.

Sementara itu, Pemkab Sukoharjo melalui RPJMD 2025–2029 telah menetapkan Program Sekolah Efektif atau Sekolah Unggulan sebagai salah satu program prioritas.

Konsep sekolah unggulan menekankan kemampuan sekolah dalam mengelola SDM, keuangan, sarana prasarana, serta metode pembelajaran untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan.

Setelah regulasi dan payung hukum rampung pada 2025, implementasi akan dilakukan di sekolah sasaran melalui uji coba muatan lokal, mekanisme PPDB, serta pendampingan intensif dari dinas terkait. Dua SD di Grogol dan Weru menjadi percontohan awal sebelum program diperluas.

Apabila sesuai road map, Program Sekolah Unggulan akan berjalan sepanjang 2026–2029 dengan penambahan sekolah unggulan setiap tahun di 12 kecamatan.

Program ini diharapkan menjadi model pendidikan berkualitas dan religius, sekaligus memperkuat daya saing sekolah negeri di tengah ketatnya kompetisi dengan sekolah swasta dan sekolah berbasis agama. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved