Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
Sejarah Masjid Pajimatan Imogiri Bantul DIY Tempat Dimana Jenazah Pakubuwono XIII Disalatkan
Dilangsungkan prosesi serah terima jenazah dari pihak Keraton Surakarta dalam hal ini Senopati Lampah kepada Bupati Pajimatan
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Dinding masjid dibuat dari bata yang diplester rapi, dan lantainya menggunakan tegel, memperlihatkan kesederhanaan namun tetap anggun.
Seperti masjid-masjid kuno di Jawa pada umumnya, Masjid Pajimatan Imogiri memiliki beberapa bagian utama, yaitu ruang utama, serambi, pawestren (tempat ibadah bagi jamaah perempuan), serta tempat wudlu.
Ruang utama berdenah bujur sangkar dengan empat sokoguru sebagai penopang atap tajug. Di dalamnya terdapat mihrab untuk imam, mimbar untuk khatib, serta jendela dan pintu kayu dengan ukiran khas Jawa.
Di sisi selatan ruang utama terdapat pawestren, dan di sisi utara terdapat tempat wudlu.
Sementara itu, serambi di bagian timur memiliki denah persegi panjang dengan tiang-tiang kayu penopang atap limasan.
Di area serambi inilah biasanya bedug diletakkan. Tangga naik menuju serambi terbuat dari bata yang diplester, menjadi akses utama bagi jamaah menuju masjid.
Baca juga: Tangis Putra Pakubuwono XIII KGPH Hangabehi Pecah Saat Peti Jenazah sang Raja Solo Dinaikkan Kereta
(*)
| Mobil Terobos Iring-iringan Jenazah Raja Solo PB XIII, Disoraki Warga di Simpang Gading |
|
|---|
| Juru Kunci Beberkan Prosesi Pemakaman Raja Solo PB XIII : Dari Kereta Kencana hingga Tangga Imogiri |
|
|---|
| Sosok Pengangkat Peti Jenazah Raja Keraton Solo PB XIII: Anggota TNI-Polri |
|
|---|
| Raja Keraton Solo PB XIII Wafat, Tedjowulan Harapkan Suksesi Raja Solo Selanjutnya Tak Tergesa-gesa |
|
|---|
| Cerita Mbah Boyo, Rela Kayuh Sepeda Pagi Buta ke Alun-alun Kidul Solo Demi Lihat Pakubuwono XIII |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.