Timotius Mundur dari Sekda Karanganyar
Diam-diam Mundur dari Sekda, Timotius Suryadi Hanya Tinggalkan Pesan Singkat ke Bupati Karanganyar
Alasan pengunduran dirinya masih misterius, karena Timotius Suryadi enggan berkomentar lebih jauh.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Keputusan mengejutkan datang dari Karanganyar.
Timotius Suryadi, sosok birokrat senior yang selama ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda), memilih mundur dari kursi strategis tersebut.
Namun, alasan pengunduran dirinya masih misterius, karena Timotius enggan berkomentar lebih jauh.
“Ya, (mengundurkan diri dari Sekda dan memilih menjadi Staf Ahli Bupati), nggak ada komentar,” ucap Timotius singkat ketika dikonfirmasi TribunSolo.com, Jumat (3/10/2025).
Meski bungkam soal alasannya, Timotius menegaskan dirinya tetap mendukung jalannya pemerintahan Rober–Adhe.
“Tetap support pemerintahan beliau dengan saran dan masukan konstruktif sesuai pengalaman panjang saya di birokrasi pemerintahan,” tambahnya.
Kabar mundurnya Timotius menyeruak saat ia tidak terlihat hadir dalam audiensi Forum Umat Islam Gondangrejo Bersatu (FUIGB) di Kantor Bupati Karanganyar pada hari yang sama.
Pertemuan itu sendiri berlangsung panas karena warga mendesak pembatalan proyek wisata rohani Holyland di Gondangrejo.
Sementara polemik proyek Holyland terus bergulir, publik justru menyorot diamnya Timotius.
Baca juga: Proyek Holyland di Karanganyar Terhenti : Sunyi, Sepi, dan Bangunan Mangkrak yang Menyisakan Tanya
Sosok yang dikenal tenang dan berpengalaman ini seakan memilih menarik diri di tengah situasi genting, meninggalkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat maupun pemerintahan.
Seperti diketahui, Holyland di Karanganyar adalah sebuah proyek wisata religi Kristen yang digagas oleh Yayasan Keluarga Anugerah Surakarta.
Lokasinya berada di Desa Karangturi, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dengan luas lahan sekitar 40 hektar.
Rencana pembangunan Holyland meliputi, Bukit Doa (tempat peribadatan dan ziarah), Gereja Bethel Indonesia (GBI) dan Sekolah Tinggi Teologi (STT).
Beberapa fasilitas pendukung yang konsepnya menyerupai wisata religi atau miniatur Yerusalem.
Baca juga: Bukan Semua, Cuma Bukit Doa yang Ditunda di Proyek Holyland Karanganyar, Gereja & STT Tetap Dibangun
Tujuannya disebutkan untuk menjadi pusat peribadatan, pendidikan teologi, dan wisata religi bagi umat Kristen.
Namun, proyek pembangunan tersebut menuai polemik hingga akhirnya dihentikan sementara oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar.
Holyland sendiri digagas oleh Yayasan Keluarga Anugerah Surakarta di atas lahan sekitar 40 hektar.
Kawasan tersebut direncanakan mencakup Bukit Doa, Gereja Bethel Indonesia (GBI), serta Sekolah Tinggi Teologi (STT).
Namun, sejak awal, proyek ini mendapat sorotan tajam karena dianggap tidak sesuai dengan izin yang diberikan.
Menanggapi keresahan tersebut, Bupati Karanganyar Rober Christanto menerbitkan Surat Keputusan (SK) Nomor 500.16.7/505/2025 pada 2 September 2025.
SK tersebut berisi penghentian sementara pembangunan Bukit Doa atau Holyland hingga ada penyelesaian masalah dengan masyarakat maupun pencabutan resmi dari pemerintah daerah.
(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.