Kecelakaan Maut di Sragen

Pengakuan Sopir Pikap Tabrak Lari di Sragen: Sempat Turun, Lalu Matikan HP

Pelaku tabrak lari mengaku sempat mau turun dan melihat kondisi korban. Namun dia mengaku takut.

Istimewa
TABRAK LARI - Kondisi mobil pikap yang terlibat tabrak lari di Jalan Gedongan-Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Selasa (28/10/2025). Pelaku akhirnya ditangkap. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pelaku tabrak lari, R (38) yang menewaskan satu keluarga di Kabupaten Sragen sempat turun dari mobil setelah menabrak para korban.

R mengaku turun dari mobil untuk memeriksa kondisi korban.

"Iya sempat melihat (ada 4 orang tergeletak) sempat mau mendekat, tidak tahu, timbul rasa takut, habis itu saya naik mobil, langsung pergi," kata R saat dihadirkan di Mapolres Sragen, Selasa (28/10/2025).

"Sempat berhenti karena mau melihat korban," tambahnya singkat.

R mengaku kabur setelah terlibat kecelakaan karena merasa panik dan takut.

"Kalau saya pas itu kecepatan kurang lebih 30 km/jam, 40 km/jam, sempat berhenti di SPBU Plupuh untuk mengisi solar," jelasnya.

"Perjalanan dari rumah mau ke Solo," ujar dia.

Setibanya di Solo, R langsung mematikan handpone miliknya, untuk meninggalkan jejak.

Baca juga: Inilah Tampang Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan 1 Keluarga di Sragen, Terancam 6 Tahun Penjara

"Alasan mematikan HP karena takut," pungkasnya.

R mengaku sehari-hari merupakan seorang sopir.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan tersebut membuat 4 orang meninggal dunia, yang masih satu keluarga, terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak yang masih berusia 7 tahun dan 5 tahun.

Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari melalui Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh Tirto Satria Leksono mengatakan saat perjalanan menuju ke Solo, pelaku sebenarnya melewati 2 Polsek.

Meski begitu, R tidak berniat untuk melaporkan kejadian kecelakaan tersebut ke pihak kepolisian.

"Adapun setelah melewati 2 kantor polisi, tetapi kemudian tidak ada iktikad untuk melaporkan peristiwa kecelakaan lalu lintas yang dialaminya, setelah itu menuju ke Solo," jelas Iptu Kukuh.

"Setelah itu menuju ke Solo, kemudian mematikan HP-nya dengan maksud untuk menghilangkan jejak," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved