Fakta Menarik Tentang Solo

Kenapa Sate Kere Solo dan Sate Kere Jogja Berbeda? Ternyata Masing-masing Punya Sejarah Unik

Meski namanya terkesan rendah, makanan ini justru memiliki sejarah panjang dan kini menjadi buruan wisatawan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/ Lulu Cinantya Mahendra
KULINER LEGENDARIS SOLO - Sate kere buatan Mbak Tugiyem di Solo, Jawa Tengah. Inilah perbedaan sate kere Solo dan Jogja. 

Sate Kere Jogja: Koyor dan Gajih yang Menggugah Selera

Di Yogyakarta, sate kere identik dengan penggunaan koyor atau lemak sapi.

Bumbunya bisa berupa kecap atau kacang, dan aroma sedapnya langsung menyeruak saat dibakar.

Salah satu penjual legendaris adalah Warung Sate Kere Mbah Mardi di Jalan Godean.

Baca juga: Sejarah Tempat Makan HIK di Solo Raya, Apa Bedanya dengan Angkringan?

Selama ini, banyak pengunjung keliru mengira sate kere Jogja sama dengan yang ada di Solo.

Warung yang berdiri sejak 1980-an ini selalu ramai. Menjelang malam, sate biasanya habis diserbu pelanggan.

Satu porsi berisi lima tusuk sate, kupat, dan sayur bersantan dengan harga tak sampai Rp20 ribu.

Menariknya, nama “sate kere” bukan dari penjual, melainkan dari para mahasiswa pelanggan warung tersebut.

Selain di Godean, sate kere versi Jogja juga mudah ditemukan di Pasar Beringharjo, salah satunya di Warung Bu Sum.

KULINER LEGEND SOLO - Ilustrasi sate kere khas Yogyakarta.
KULINER LEGEND SOLO - Ilustrasi sate kere khas Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim)

Sate Kere Solo: Gembus dan Jeroan yang Melegenda

Di Solo, sate kere lebih dikenal dengan bahan gembus (ampas tahu) dan jeroan seperti kikil, limpa, atau hati.

Salah satu penjual paling legendaris adalah Mbah Yem, yang sudah berjualan sejak masa pendudukan Jepang.

Sate gembus disajikan dengan sambal kacang dan kupat, menciptakan rasa pedas gurih yang khas.

Baca juga: Sejarah Wedangan Pak Basuki : Salah Satu Kuliner Legendaris Solo, Langganannya Publik Figur

Sebelum dibakar, tusukan sate dicelupkan ke bumbu bercampur gajih sapi untuk menambah aroma dan kelezatan.

Dari pengalaman TribunSolo.com saat mencicipi Sate Kere khas Solo yang dibeli di beberapa penjual, cenderung memiliki rasa bumbu kacang kuat.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved