Fakta Menarik Tentang Klaten
Sejarah Makam Ronggowarsito di Trucuk Klaten: Jejak Pujangga Terakhir Jawa
Makam Ronggowarsito berada di Jl. Ronggowarsito No.11, Padangan, Palar, Trucuk, Klaten, di tengah-tengah permukiman warga.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Di Kabupaten Klaten terdapat makam seorang tokoh bersejarah, Raden Ngabehi (R. Ng.) Ronggowarsito, sosok yang dikenal sebagai pujangga besar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan dianggap sebagai pujangga terakhir Jawa.
Ia lahir pada 15 Maret 1802 di Surakarta dengan nama kecil Bagus Burhan.
Sebagai pujangga, Ronggowarsito dikenal luas karena karya-karyanya yang sarat dengan filsafat hidup, nilai spiritual, ramalan zaman, dan kritik sosial.
Ia menulis lebih dari 50 karya sastra, di antaranya Serat Kalatidha, Serat Jaka Lodhang, dan Serat Wirid Hidayat Jati.
Melalui karya-karya tersebut, ia mengajarkan tentang kebijaksanaan, kesabaran, dan cara memaknai kehidupan di tengah perubahan zaman.
Hingga kini, pemikirannya tetap relevan dan menjadi bagian penting dari warisan budaya Jawa.
Peristirahatan Terakhir Sang Pujangga
Ronggowarsito wafat pada tahun 1873, dan dimakamkan di Dusun Kedon, Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Pemilihan lokasi makam di luar Surakarta dipercaya memiliki makna spiritual.
Kawasan Palar diyakini memiliki energi sakral dan kekuatan batin, menjadikannya tempat yang tepat untuk peristirahatan terakhir seorang pujangga besar.
Makam Ronggowarsito berada di Jl. Ronggowarsito No.11, Padangan, Palar, Trucuk, Klaten, di tengah-tengah permukiman warga.
Meski lokasinya sederhana dan agak tersembunyi, suasananya sangat tenang dan khusyuk, menghadirkan nuansa damai bagi para peziarah yang datang untuk mengenang sang pujangga.
Renovasi oleh Presiden Soekarno
Warisan besar Ronggowarsito tidak luput dari perhatian Presiden Soekarno.
Pada tahun 1952, Bung Karno memprakarsai renovasi makam Ronggowarsito sebagai bentuk penghargaan atas jasanya dalam kebudayaan dan sastra Jawa.
| Asal-usul Pura Candi Untarayana Klaten : Berdiri di Atas Tanah Wingit, Dulu Tempat Bertapa Aji Saka |
|
|---|
| Kenapa Klaten Dijuluki Kabupaten Bersinar? Semboyan Bersejarah yang Sarat Makna |
|
|---|
| Sejarah Beras Rojolele Delanggu Klaten: Namanya dari Paku Buwono II, Tak Ada Kaitan dengan Ikan Lele |
|
|---|
| Asal-usul Kali Woro di Klaten: Ada Legenda Woro, Pemuda yang Berani Menantang Gunung Merapi |
|
|---|
| Asal-usul Candi Gana di Klaten Jateng, Ada Relief Manusia Kerdil dalam Mitologi Hindu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.