Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Menara Baskoro di Klaten : Dulu Tempat Pakubuwono X Salat Istikharah, Mencari Petunjuk

Menara Baskoro ini terletak di Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
jatengprov.go.id
BANGUNAN BERSEJARAH KLATEN - Menara Baskoro yang konon merupakan peninggalan Paku Buwana X Surakarta itu kini berdiri megah setelah dibangun ulang saat diresmikan Bupati Klaten kala itu, Sri Mulyani, Kamis (12/3/2020) malam. Beginilah asal-usul Menara Baskoro. 

Ringkasan Berita:
  • Menara Baskoro di Soropaten, Karanganom, Klaten, merupakan peninggalan spiritual Pakubuwono X yang dibangun ulang pada 2020 sebagai simbol gotong royong warga.
  • Menara setinggi 11 meter ini melambangkan rukun Islam dan menjadi tempat ibadah PB X, serta kini berfungsi sebagai wisata religi dan budaya.
  • Renovasi menelan biaya Rp300 juta, di mana Rp200 juta berasal dari swadaya masyarakat, mencerminkan semangat kebersamaan warga Klaten

 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memiliki banyak bangunan bersejarah, salah satunya adalah Menara Baskoro.

Menara Baskoro ini terletak di Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah.

Lokasinya berjarak 11 kilometer dari pusat Kota Klaten dan bisa ditempuh 21 menit kendaraan pribadi.

Baca juga: Asal-usul Candi Sewu di Klaten : Jumlahnya Tak Sampai Seribu, Bukti Kejayaan Peradaban Mataram Kuno

Asal-usul Menara Baskoro

Menara Baskoro menjadi salah satu peninggalan bersejarah yang menyimpan kisah spiritual dan hubungan erat antara masyarakat setempat dengan Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Menara berbentuk silinder setinggi sekitar 11 meter ini tampak unik dengan desain yang mengecil ke arah puncak dan dikelilingi tangga melingkar.

Bangunan itu bukan sekadar karya arsitektur kuno, melainkan simbol spiritual dan sejarah yang kental.

Konon katanya, Menara Baskoro dibangun untuk mengenang Ki Karsorejo, leluhur warga setempat yang dikenal dekat dengan Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) X.

Tempat ini biasa digunakan PB X untuk salat istikharah, salat meminta petunjuk, yang lantas dibangun menjadi menara.

Baca juga: Asal-usul Bangsal Maligi, Tempat Persemayaman Terakhir Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII yang Sakral

Dihancurkan dan Dibangun Kembali

Tak ada catatan pasti kapan menara ini pertama kali berdiri.

Namun, sejarah mencatat bahwa pada masa kolonial, menara sempat dihancurkan oleh warga karena khawatir diketahui oleh tentara Belanda.

Kondisinya semakin rusak hingga tahun 1965, hanya tersisa pondasi setelah peristiwa pemberontakan PKI.

Baru pada 2017, warga Desa Pandanan bersama Sanggar Seni Budaya Pandanwangi berinisiatif membangun kembali menara secara swadaya.

Pembangunan memakan waktu tiga tahun dan diresmikan Bupati Klaten pada Maret 2020.

Baca juga: Asal-usul Nama Kecamatan Cawas di Klaten: Ada 3 Versi Legenda, Salah Satunya Ucapan Sunan Kalijaga

Makna Filosofis Menara

Nama Baskoro berarti “cahaya matahari”, melambangkan penerangan dan petunjuk Ilahi.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved