Pengeroyokan di Karanganyar

FAKTA Di Balik Pengeroyokan Pemuda di Karanganyar : Korban Punya Rekam Jejak Kelam, Pernah Dipenjara

Agung Purnomo (26) yang menjadi korban pengeroyokan pernah memiliki catatan kriminal dan sempat mendekam di penjara.

Istimewa
BIKIN RESAH. Dugaan pengeroyokan yang dilakukan di Karanganyar pada Minggu (23/11/2025). Terekam ada pelaku yang membawa sajam. 

Ringkasan Berita:
  • Pemuda yang jadi korban pengeroyokan di Jalan Solo–Tawangamangu ternyata memiliki catatan kriminal.
  • Kades Sringin mengungkap korban pernah mendekam di penjara karena kasus pencurian.
  • Meski demikian, korban dikenal pendiam oleh warga setempat sebelum insiden pengeroyokan terjadi.

 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Agung Purnomo (26), pemuda asal Desa Sringin, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar yang menjadi korban pengeroyokan gerombolan tak dikenal di Jalan Solo–Tawangamangu pada Minggu (23/11/2025) dini hari, ternyata menyimpan masa lalu kelam.

Agung dikenal sebagai sosok yang pendiam, bahkan dianggap sosok baik oleh warga setempat di mana ia tinggal.

Namun, di balik kesan itu, pemuda tersebut pernah memiliki catatan kriminal dan sempat mendekam di penjara.

Kepala Desa Sringin, Pantjas, membenarkan informasi itu.

"Dari keterangan dari RT setempat, anak tersebut dikenal pendiam, namun memiliki catatan kriminal," kata Pantjas, kepada TribunSolo.com, Senin (24/11/2025).

Ia menambahkan bahwa korban pernah terlibat kasus pencurian dan telah menjalani hukumannya hingga tuntas.

"Dia ada riwayat dulu kriminal, pernah masuk, namun sudah keluar dan menyelesaikan hukumannnya beberapa tahun yang lalu," ujarnya.

Meski demikian, di mata sebagian warga, korban tetap dikenal sebagai sosok yang jarang membuat keributan hingga kasus pengeroyokan ini mengejutkan banyak pihak.

Keluarga Kaget

Saat matahari belum terlalu tinggi di Desa Sringin, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, suara pukulan batu terdengar ritmis dari halaman sebuah rumah sederhana.

Di sanalah Sukino, 55 tahun, duduk berjongkok mengenakan topi lusuh bertuliskan Adidas dan kemeja hijau kebiruan yang mulai pudar.

Tangannya yang kapalan memegang sarung tangan kerja, sembari berjuang memecah batu seperti hari-hari biasanya.

Tidak ada yang menyangka, di tengah pekerjaannya itu, ia menyimpan kegelisahan mendalam.

Ia baru mengetahui bahwa anaknya, Agung Purnomo (26), menjadi korban dugaan pengeroyokan di Jalan Solo-Tawangmangu, tepatnya di Desa/Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, setelah pemuda itu tiba di rumahnya, Minggu (23/11/2025) dini hari. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved