Pengeroyokan di Karanganyar

FAKTA Di Balik Pengeroyokan Pemuda di Karanganyar : Korban Punya Rekam Jejak Kelam, Pernah Dipenjara

Agung Purnomo (26) yang menjadi korban pengeroyokan pernah memiliki catatan kriminal dan sempat mendekam di penjara.

Istimewa
BIKIN RESAH. Dugaan pengeroyokan yang dilakukan di Karanganyar pada Minggu (23/11/2025). Terekam ada pelaku yang membawa sajam. 

"Saya baru tahu anak saya dikeroyok setelah anak saya pulang ke rumah," kata Sukino kepada TribunSolo.com, Senin (24/11/2025).

Baca juga: Kondisi Pemuda Jumantono Korban Pengeroyokan di Jalan Solo-Tawangmangu : Sempat Alami Sesak Napas

Agung yang bekerja sebagai buruh pabrik di Jaten pulang dengan kondisi terpincang-pincang, hingga untuk dibonceng motor pun kesusahan.

Melihat tubuh anaknya lemas dan wajahnya menahan sakit, Sukino mengaku langsung panik.

Sang paman akhirnya membawa Agung ke RSUD Kartini Karanganyar untuk memastikan kondisinya.

"Saat pulang dia susah berjalan, dibonceng motor juga tak bisa, sehingga dibawa lek-e," ucapnya sambil tetap menggenggam sarung tangan kerjanya.

Saat malam kejadian, Agung disebut Sukino pergi malam mingguan bersama teman, memanfaatkan libur kerja. Namun Agung tak pamit kepada dirinya maupun orang di rumah.

Kini, pemuda lajang itu justru harus menjalani pemeriksaan di kepolisian.

Sukino berharap pelaku pengeroyokan segera ditemukan.

"Semoga pelaku segera terungkap, dia anak kedua saya dan masih lajang menjadi korban pengeroyokan,” ujarnya lirih.

Tiba-tiba Diserbu

Ganang (38), salah satu warga yang melihat kejadian pengoroyokan mengatakan melihat pemuda itu tiba-tiba didatangi segerombolan orang.

Begitu tiba di lokasi mereka langsung mengeroyok pemuda tersebut. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 03.00 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemuda Diduga Dikeroyok di Karanganyar, Dikejar Gerombolan Bawa Tongkat

"Tahu-tahu korban dan gerombolan datang dan korban langsung dikeroyok," kata Ganang, kepada TribunSolo.com, Minggu (23/11/2025).

Sambil mempersiapkan dagangan di angkringannya, Ganang mengatakan saat kejadian dia sedang membereskan lapak.

Ganang saat ditemui TribunSolo.com, mengaku dia baru berani mendekati korban setelah gerombolan pelaku meninggalkan lokasi kejadian.

Baca juga: DPRD Klaten Prihatin Atas Kasus Penganiayaan Seniman, Minta Junjung Tinggi Pancasila

"Saat itu saya sedang bersih-bersih barang saya persiapan tutup lapak, lalu melihat kejadian tersebut, saya mendekat setelah gerombolan itu pergi," kata dia.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved