Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Solo

Kenapa Ada Jalur Kereta Api di Tengah Kota Solo? Dibangun 1 Abad Lebih Lalu, Punya Mitos Terkenal

Rel kereta api aktif ini membelah jalan utama kota di Jalan Slamet Riyadi, kawasan Purwosari, Kecamatan Laweyan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews.com
KERETA MELINTAS - Rail Bus Bathara Kresna di Jl Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Beginilah sejarah dibangunnya rel kereta api di tengah kota di Solo. 

Aturan Operasional yang Ketat

Karena melintasi jalan raya yang ramai, kereta diwajibkan berjalan perlahan, maksimal 20 km/jam.

Masinis juga wajib membunyikan semboyan 35, yaitu suling lokomotif panjang, sebagai tanda peringatan kepada pengguna jalan.

Pengguna jalan pun diimbau untuk berhati-hati, terutama di kawasan Rel Bengkong Purwosari, bagian rel yang melengkung dan cukup rawan kecelakaan, terutama saat hujan.

Tak sedikit pengendara motor yang tergelincir karena roda tersangkut rel.

Bahkan beredar mitos di masyarakat soal adanya "penunggu" gaib yang membuat pengendara sering terjatuh saat melintas menjelang maghrib.

Dari Rel Perdagangan Hingga Atraksi Wisata

Pada masa kejayaannya, rel ini digunakan sebagai jalur perdagangan dalam kota, menghubungkan para pedagang dari kawasan Solo Kota menuju Purwosari, bahkan hingga Boyolali.

Dulu, rel ini juga menyambung hingga Gladak, Pasar Gede, Telkom, hingga Stasiun Jebres.

Namun kini sebagian besar rel lama tersebut sudah hilang, tertutup aspal dan bangunan modern.

Kini, keberadaan rel kereta api di tengah Jalan Slamet Riyadi justru menjadi ikon kota dan daya tarik wisata sejarah, satu-satunya di Indonesia yang masih aktif digunakan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved