Sejarah di Kota Solo
Asal-usul Banjarsari, Kecamatan yang jadi Pusat Aktivitas Ekonomi dan Wisata di Kota Solo
Banjarsari dikenal sebagai kawasan yang sarat sejarah, budaya, dan menjadi pusat aktivitas ekonomi serta pemerintahan di Kota Solo.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Dari sisi ekonomi, Pasar Legi menjadi urat nadi perdagangan di wilayah ini. Pasar tradisional terbesar di Solo ini berperan sebagai pusat perkulakan sembako dan kebutuhan pokok bagi kawasan Solo Raya.
Meski berada di tengah gempuran pusat perbelanjaan modern, Pasar Legi tetap bertahan sebagai simbol aktivitas ekonomi rakyat.
Selain itu, kawasan Citywalk Ngarsopuro, Mal Solo Paragon, hingga Monumen 45 Banjarsari menambah daya tarik wisata perkotaan.
Monumen 45 sendiri menggambarkan perjuangan rakyat Surakarta melawan penjajah Belanda, dan telah direnovasi pada 2015 menggunakan dana APBD Kota Surakarta.
8 Tempat Ikonik di Banjarsari
Berikut deretan tempat wisata menarik di Banjarsari Solo yang bisa jadi pilihan untuk liburanmu:
Taman Balekambang adalah paru-paru hijau Kota Solo yang menawarkan suasana sejuk dan asri di tengah kota.
Didirikan oleh KGPAA Mangkunegara VII pada tahun 1921, taman ini dulu menjadi tempat rekreasi keluarga kerajaan.
Kini, kawasan yang telah direvitalisasi ini menjadi spot favorit untuk bersantai dan berburu foto instagramable.
Lokasi: Jalan Depok, Manahan, Banjarsari, Solo.
Tiket masuk: Rp5.000.
Jam buka: 06.00–16.00 WIB
Bagi pecinta barang antik, Pasar Triwindu adalah surga yang wajib dikunjungi.
| Asal-usul Ponten Ngebrusan Solo: Jejak Arsitektur Kolonial dan Revolusi Hidup Sehat di Kota Bengawan |
|
|---|
| Asal-usul Kelurahan Semanggi Solo: Nama Diambil dari Tumbuhan Rawa, Ada Jejak Dermaga yang Hilang |
|
|---|
| Asal-usul Kelurahan Gajahan di Solo : Dulu Tempat Kandang Gajah Milik Keraton Era Pakubuwono II |
|
|---|
| Asal-usul Pasar Harjodaksino Solo: Nama Diambil dari Tokoh Lokal, tapi Lebih Dikenal Pasar Gemblegan |
|
|---|
| Kenapa Soto jadi Menu Favorit Sarapan Warga Solo Raya? Begini Sejarahnya, Bermula dari Abad ke-19 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Suasana-kendaraan-dari-pengunjung-ci-Masjid-Raya-Sheikh-Zayed-Kelurahan-G.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.