Kisah Hidup Tokoh Legendaris

Kisah Radjiman Wedyodiningrat: Dokter Keraton dan Pencetus Dasar Negara, Namanya jadi Jalan di Solo

dr. Radjiman termasuk dalam generasi awal intelektual pribumi yang percaya bahwa kemerdekaan harus diawali dari kesadaran nasional.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
DOK. KOMPAS
SOSOK PAHLAWAN NASIONAL - Potret Radjiman Wedyodiningrat, pahlawan nasional RI. dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat (1879–1952) adalah dokter, pendiri Boedi Oetomo, dan Ketua BPUPKI yang berperan penting dalam perumusan dasar negara Indonesia, termasuk lahirnya gagasan Pancasila 

Mereka bertemu Marsekal Lapangan Hisaichi Terauchi, komandan Jepang untuk Asia Tenggara, guna membahas rencana kemerdekaan Indonesia di tengah situasi Jepang yang hampir kalah.

Misi bersejarah itu menjadi langkah penting menjelang Proklamasi 17 Agustus 1945. Radjiman, sebagai tokoh tua yang dihormati, menjadi saksi dari dinamika politik menuju kemerdekaan.

Karier Setelah Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka, dr. Radjiman tetap aktif dalam pemerintahan. Ia pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), dan bahkan memimpin sidang pertama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setelah Indonesia kembali menjadi negara kesatuan pasca Republik Indonesia Serikat (RIS).

Ia wafat pada 20 September 1952 dan dimakamkan di Yogyakarta. Presiden Soekarno turut hadir dalam pemakamannya sebagai bentuk penghormatan kepada sang dokter bangsa.

Nama yang Diabadikan: Jalan Tertua di Kota Solo

Di Kota Surakarta, nama dr. Radjiman Wedyodiningrat diabadikan menjadi Jalan Radjiman, yang merupakan jalan tertua di Kota Solo.

Jalan ini membentang dari Simpang Pasar Klewer hingga Tugu Lilin, dan menjadi saksi sejarah perpindahan Keraton Kartasura ke Surakarta Hadiningrat pada 17 Februari 1745, dalam peristiwa Boyong Kedaton.

Kini, meski Solo telah berkembang menjadi kota modern, Jalan Radjiman tetap menjadi bagian vital dari kehidupan kota.

Di jalur ini berdiri Pasar Klewer, pusat batik terbesar di Indonesia, yang menjaga denyut ekonomi dan tradisi Jawa hingga kini.

Atas jasa dan pengabdiannya yang besar bagi bangsa, dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 6 November 2013.

Warisan pemikiran dan keteladanannya masih hidup hingga kini, dari rumahnya di Ngawi yang menjadi situs sejarah nasional, hingga jalan di Surakarta yang mengabadikan namanya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved