Viral Bajaj di Solo

Meski Ada Larangan, Bajaj Wisata Kauman Solo Tetap Jalan: Hanya untuk Jarak Tertentu

Bajaj beroperasi di Kampung Batik Kauman Solo, diizinkannya beroperasi karena merupakan kawasan khusus.

Istimewa
BERPOSE. Kampung Batik Kauman menyediakan bajaj untuk angkutan wisata di tengah keluarnya Surat Edaran (SE) yang melarang roda tiga untuk penumpang. 
Ringkasan Berita:
  • Kampung Batik Kauman menyediakan bajaj wisata di tengah larangan kendaraan roda tiga untuk penumpang.
  • Dishub Solo menyebut layanan ini termasuk angkutan kawasan tertentu dan wajib berizin.
  • Pengelola Kauman menegaskan bajaj hanya melayani wisatawan di area sekitar untuk menunjang pengalaman berwisata.

Laporan Wartawam TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kampung Batik Kauman menyediakan bajaj sebagai angkutan wisata di tengah keluarnya Surat Edaran (SE) yang melarang kendaraan roda tiga untuk penumpang.

Pelarangan ini ditujukan bagi kendaraan pribadi yang digunakan untuk angkutan umum.

Kabid Angkutan dan Perparkiran Dishub Solo, Yulianto Nugroho, mengungkapkan bahwa semestinya kendaraan roda tiga harus mengantongi izin berpelat kuning untuk beroperasi.

Operasional layanan ini termasuk dalam kategori angkutan untuk kawasan tertentu.

“Itu namanya juga termasuk kawasan tertentu. Jadi juga ada izinnya. Nanti angkutan tidak dalam trayek,” jelasnya.

Baca juga: Setelah SE Larangan Terbit, Bajaj Maxride Temui Dishub Solo, Mau Lengkapi Syarat Operasi

Pelarangan ini muncul setelah beroperasinya Bajaj Maxride di Kota Solo.

Saat ini layanan tersebut telah berhenti beroperasi setelah adanya SE tersebut.

Digunakan untuk Keperluan Wisata

Pengurus Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Gunawan Setiawan, menjelaskan bahwa layanan bajaj di wilayahnya berbeda dengan Bajaj Maxride.

Menurutnya, angkutan ini hanya digunakan untuk keperluan wisata di area sekitar Kampung Batik Kauman saja.

“Yang online memang perlu kajian karena wilayah jangkauannya luas secara jarak, jenis penumpang, dan tujuan usahanya. Kalau yang di tempat kami eksklusif saja pengelolaannya dan masih terbatas, seperti AKW (Angkutan Kawasan Wisata) listrik milik Pemkot Surakarta yang juga terbatas, baik dalam jarak jangkauan,” jelasnya.

Ia berpendapat bahwa layanan ini dibutuhkan oleh para wisatawan.

Dengan adanya layanan bajaj, wisata di Kampung Batik Kauman menjadi lebih berkesan.

“Penumpangnya juga bukan untuk umum dan tujuannya khusus wisata, supaya pariwisata Surakarta semakin ramah, unik, dan menarik. Sehingga wisatawan ke Solo lebih nyaman dan punya kenangan,” tuturnya.

DITILANG - 2 kendaraan bermotor roda 3 jenis Bajaj milik aplikator Maxride diamankan petugas kepolisian dari Satlantas Polresta Solo. Mereka kedapatan beroperasi mengangkut penumpang tanpa dilengkapi surat-surat, Senin (27/10/2025).
DITILANG - 2 kendaraan bermotor roda 3 jenis Bajaj milik aplikator Maxride diamankan petugas kepolisian dari Satlantas Polresta Solo. Mereka kedapatan beroperasi mengangkut penumpang tanpa dilengkapi surat-surat, Senin (27/10/2025). (TribunSolo.com/ Andreas Chris)

Angkutan bajaj ini menjadi salah satu pilihan di antara moda wisata lainnya, seperti becak, kereta kuda, hingga angkutan kawasan wisata listrik.

“Menghubungkan antar-venue wisata di Kauman dan sekitarnya, memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan sesuai Sapta Pesona Wisata, dan menjadi salah satu moda pilihan transportasi modern jarak pendek yang unik selain becak, kereta kuda, dan AKW listrik milik Pemkot,” jelasnya.

Penyediaan layanan ini dilakukan untuk meningkatkan pengalaman wisatawan agar lebih efisien menjajaki setiap destinasi wisata.

“Kalau hanya berjalan kaki, wisatawan akan habis waktu dan tidak bisa menjangkau sebagian venue. Sehingga mereka tidak sempat ke kawasan lain seperti Pasar Gede, Keraton, Pura Mangkunegaran, Lokananta, Masjid Zayed, Kampung Laweyan, dan lain-lain,” terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved