Viral Bajaj di Solo
Iming-iming Bajaj Maxride Gandeng Ojol & Becak di Solo : Penghasilan 5 Kali Lipat, Bebas Panas-Hujan
Meski mendapat penolakan dari pengemudi ojek online (ojol) dan tukang becak, pihak Maxride justru melontarkan iming-iming yang besar.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Ringkasan Berita:
- Bajaj Maxride tetap menuai penolakan dari ojol dan tukang becak, namun pihak dealer justru menawarkan iming-iming pendapatan 4–5 kali lebih besar bagi calon mitra.
- GM Bajaj, Budi Dirgantoro, menilai layanan Bajaj lebih nyaman karena melindungi penumpang dari panas dan hujan dengan tarif hampir sama seperti ojol roda dua.
- Budi menyebut polemik muncul karena kompetitor merasa terancam, dan mengajak pengemudi yang ingin maju untuk bergabung.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bajaj Maxride terus memantik polemik di Solo. Meski mendapat penolakan dari pengemudi ojek online (ojol) dan tukang becak, pihak Maxride justru melontarkan iming-iming yang besar.
Antara lain pendapatan lebih tinggi hingga 4–5 kali lipat dan kenyamanan layanan yang diklaim lebih unggul dibanding moda lain.
General Manager Dealer Bajaj, Budi Dirgantoro, menegaskan bahwa peluang itu terbuka bagi siapa saja, termasuk para pengemudi yang saat ini menolak kehadiran Bajaj Maxride.
Baca juga: Ramai Driver Ojol & Tukang Becak Tolak Bajaj Maxride di Solo, Kini Coba Dirangkul untuk Jadi Mitra?
“Secara penghasilan lebih besar bisa 4-5 kali lipat dari tempat yang sama. Untung lebih baik kok ditolak. Harusnya secara logika kalau lihat bajaj lebih baik pindah aja,” ujar Budi, Kamis (20/11/2025).
Budi menyadari kehadiran Bajaj Maxride mengusik kenyamanan kompetitor.
Dengan tarif yang hampir sama dengan ojol roda dua, ia menilai konsumen akan mendapatkan benefit lebih, terutama perlindungan dari panas dan hujan saat perjalanan.
“Saya udah feeling di setiap daerah polemik muncul dari pesaing kita. Karena benefit bagi konsumen luar biasa. Dengan harga murah bisa dari poin ke poin aman dari hujan matahari. Tidak seperti roda dua. Dengan tarif yang hampir sama. Ada kue yang terambil. Tapi bagi yang lebih berpikir untuk lebih maju sebaiknya mereka join ke kita,” jelasnya.
Ngotot Pakai Plat Hitam
Dinas Perhubungan (Dishub) Solo menegaskan layanan Bajaj Maxride tetap wajib mengantongi izin resmi berupa plat kuning agar dapat beroperasi sebagai angkutan umum.
Sebelumnya, Bajaj Maxride menyatakan bakal kembali beroperasi di Kota Solo menggunakan plat hitam, setelah sebelumnya sempat dilarang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Kabid Angkutan dan Perparkiran Dishub Solo, Yulianto Nugroho, menyatakan bahwa Bajaj Maxride semestinya tunduk pada regulasi yang berlaku.
“Iya iyalah sudah angkutan umum kok (berplat kuning),” ujarnya saat dihubungi pada Kamis (20/11/2025).
Menurut Yulianto, payung hukum yang relevan untuk Bajaj Maxride adalah Permenhub Nomor 117 Tahun 2018 tentang Angkutan Orang di Kawasan Tertentu.
Dalam pasal 34 ayat (1) disebutkan bahwa kendaraan yang digunakan harus berupa mobil penumpang umum beroda empat dan/atau beroda tiga dengan kapasitas maksimal empat orang.
| Ramai Driver Ojol & Tukang Becak Tolak Bajaj Maxride di Solo, Kini Coba Dirangkul untuk Jadi Mitra? |
|
|---|
| Bajaj Maxride Ngotot Beroperasi dengan Plat Hitam, Dishub Solo : Tetap Wajib Pakai Plat Kuning! |
|
|---|
| Sempat Dilarang, Bajaj Maxride Bakal Narik di Solo : Klaim Payung Hukum Lengkap Pakai Plat Hitam |
|
|---|
| ALASAN Bajaj Wisata Kauman Solo Boleh Beroperasi di Tengah Pelarangan Bajaj Maxride, Ada Izinnya? |
|
|---|
| Meski Ada Larangan, Bajaj Wisata Kauman Solo Tetap Jalan: Hanya untuk Jarak Tertentu |
|
|---|
