Perebutan Tahta Keraton Solo

Kubu PB XIV Purboyo Tolak Status Raja Ad Interim Keraton Solo: Tidak Pernah Ada dalam Tradisi

Status Raja Ad Interim Keraton Kasunanan Surakarta ditolak kubu PB XIV Purboyo. Mereka menyebut tidak pernah ada dalam tradisi.

TRIBUNSOLO.COM/AHMAD SYARIFUDIN
JUMENENGAN PB XIV - Sinuhun Pakubuwono XIV Purboyo tetap menggelar jumenengan atau upacara kenaikan tahta meski masih dalam masa berkabung mendiang Pakubuwono XIII, Sabtu (15/11/2025) kemarin. Maha Menteri KG Panembahan Agung Tedjowulan melalui juru bicaranya Kanjeng Pakoenagoro meminta publik menilai sendiri tindakan ini. 
Ringkasan Berita:
  • Sinuhun Pakubuwono XIV melalui juru bicaranya menolak klaim Tedjowulan sebagai Raja Ad Interim karena konsep tersebut tidak dikenal dalam tradisi dan hukum adat Keraton Surakarta.
  • SK Mendagri 2017 disebut hanya mengatur tugas Maha Menteri untuk membantu Pakubuwono XIII, bukan menggantikan atau menjalankan fungsi raja.
  • Sengketa penerus takhta muncul setelah wafatnya PB XIII, dengan dua kubu menobatkan Hamangkunegoro dan Hangabehi sebagai PB XIV.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sinuhun Pakubuwono XIV Purboyo melalui juru bicaranya, KP Sionit T. Martin Gea Pradatanagoro, menolak status Raja Ad Interim Keraton Kasunanan Surakarta yang dijabat Maha Menteri KP Panembahan Agung Tedjowulan.

Menurutnya, jabatan semacam ini tidak pernah ada dalam tradisi Keraton Kasunanan.

“Butir kelima SK Mendagri yang ditafsirkan seolah-olah di Keraton terdapat mekanisme Raja Ad Interim, suatu konsep yang tidak pernah dikenal dalam tradisi, hukum adat, maupun struktur historis kepemimpinan Keraton Surakarta,” ungkap KP Sionit dalam keterangan tertulis yang diterima TribunSolo.com.

Panembahan Agung Tedjowulan menyatakan diri sebagai Raja Ad Interim dengan berdasar pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 430-2933 Tahun 2017 tertanggal 21 April 2017.

Dalam surat tersebut ia disebut mendampingi Sinuhun Pakubuwono XIII.

Baca juga: Syarat Menjadi Prajurit Keraton Solo: Memahami Budaya Jawa dan Memiliki Ketahanan Fisik

Saat Pakubuwono XIII wafat, ia pun mengaku menjalankan fungsi ad interim.

Namun, KP Sionit memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, tidak ada aturan yang mengatur secara spesifik fungsi semacam ini ketika Pakubuwono XIII wafat.

“Tidak ada satu pun kalimat atau frasa dalam SK tersebut yang menyebutkan adanya fungsi Raja Ad Interim. Butir itu hanya mengatur fungsi Maha Menteri untuk mendampingi almarhum SISKS Pakoe Boewono XIII dalam pengelolaan Keraton,” jelasnya.

Frasa “mendampingi” juga menurutnya cukup bermasalah karena hal ini berbeda dengan frasa dalam butir 1.10 Nota Kesepahaman 22 Mei 2012.

“Penggunaan kata ‘mendampingi’ telah menimbulkan pergeseran makna dan situasi faktual, karena dalam tradisi keraton sesuai butir 1.10 Nota Kesepahaman 22 Mei 2012, fungsi Maha Menteri adalah membantu, bukan mendampingi apalagi menggantikan fungsi raja,” tuturnya.

KIRAB RAJA - Kirab kenaikan Raja SISKS Pakubuwono XIV Hamengkunegoro berlangsung meriah, pada Sabtu (15/11/2025). Masyarakat tampak berebut memotret wajah Raja Solo yang baru.
KIRAB RAJA - Kirab kenaikan Raja SISKS Pakubuwono XIV Hamengkunegoro berlangsung meriah, pada Sabtu (15/11/2025). Masyarakat tampak berebut memotret wajah Raja Solo yang baru. (TribunSolo.com/ Zharfan Muhana)

 Dua Raja Ibadah Salat Jumat Bersama

Dua raja Keraton Kasunanan Surakarta, Pakubuwono XIV Hangabehi dan Pakubuwono XIV Purboyo, menunaikan salat Jumat di Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta, Jumat (21/11/2025).

Pakubuwono XIV Hangabehi berjalan kaki dari keraton menuju masjid, setelah memarkirkan kendaraannya di depan Kori Kamandungan.

Sementara itu, Pakubuwono XIV Purboyo datang dengan mobil Pajero putih hingga ke depan masjid.

Keduanya tiba lebih awal dan menempati saf paling depan.

Hangabehi tampak mengenakan blangkon, sedangkan Purboyo tidak.

Usai salat Jumat, Purboyo lebih dulu meninggalkan ruang utama.

JAWAB SOAL PENGKHIANAT.  Pakubuwono XIV Hangabehi ditemui pada Jumat (14/11/2025). Dia mengaku tak pernah diajak berembuk soal suksesi.
JAWAB SOAL PENGKHIANAT. Pakubuwono XIV Hangabehi ditemui pada Jumat (14/11/2025). Dia mengaku tak pernah diajak berembuk soal suksesi. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Ia disambut Penghulu Tafsir Anom Keraton Solo, Muhammad Muhtarom, dan dipersilakan menuju ruangan takmir. 

Hangabehi sempat menunaikan salat sunnah sebelum berjalan kaki kembali ke Kori Kamandungan.

Hangabehi menegaskan dirinya tidak ingin memberikan komentar.

“Ini saya cuma mau menjalankan ibadah Jumat saja. Belum berkeinginan komentar apa pun,” ujarnya.

Sementara itu, Purboyo menyebut masih menjalin komunikasi baik dengan sang kakak.

“Baik komunikasi saya adiknya. Saya berkeluarga dengan baik,” terangnya.

Purboyo juga membagikan uang kepada sejumlah warga di sekitar masjid melalui utusannya.

Warga pun sempat berebut untuk mendapatkannya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved