Perebutan Tahta Keraton Solo

Dampak Kisruh Suksesi Keraton Solo: Hibah Rp200 Juta Ditahan Pemkot

Dana hibah Rp200 juta dari Pemkot Solo untuk Keraton Solo masih tertahan. Ini dampak dualisme Raja baru.

|
TribunSolo.com/ Andreas Chris
JELANG JUMENENGAN - Suasana jelang jumeneng kenaikan tahta Raja Keraton Solo, SISKS Pakubuwono XIV Hamangkunagoro, Sabtu (15/11/2025) pagi. Para abdi dalem berdatangan ke kawasan Kamandungan Keraton Solo. 

“Sementara masih kita anggarkan. Cuma nanti tahun depan pencairannya, pihak keraton siapa yang berhak menerima, kita nunggu,” tuturnya.

Selama ini, Sinuhun Pakubuwono XIII merupakan pihak yang menerima dana hibah tersebut untuk mendukung kegiatan budaya di keraton.

Baca juga: Kubu PB XIV Purboyo Tolak Status Raja Ad Interim Keraton Solo: Tidak Pernah Ada dalam Tradisi

Selain dari Pemerintah Kota Solo, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah pusat juga menganggarkan hibah.

“Kita ke Sinuhun. Yang menerima Sinuhun. Saya lupa persisnya. Sekitar itu (Rp 200 jutaan). Operasional keraton mendukung kegiatan budaya. Di luar itu (perbaikan fisik). Keraton kan menerima bantuan dari pusat ada, provinsi ada, dari Kota Solo juga ada,” terangnya.

Ia menegaskan Pemerintah Kota Solo tidak ikut campur dalam pengambilan keputusan di keraton dan berharap masalah ini segera selesai.

“Kita menunggu. Itu sebenarnya masalah internal keraton. Kita nggak ikut-ikutan. Kita berharap bisa segera menyelesaikan. Yang disepakati mana wakil resmi dari keraton, kita akan cairkan ke yang bersangkutan,” jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved