Sejarah Kuliner Legendaris

Sejarah Telur Gulung, Jajanan Legendaris Anak Sekolahan di Solo, Terinspirasi Kuliner Romawi

Biasanya, penjaja telur gulung ini mangkal di depan sekolah-sekolah di Solo atau di dekat lokasi taman wisata ruang publik.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Sajian Sedap
JAJANAN LEGENDARIS - Ilustrasi telur gulung, jajanan legendaris di Solo, Jawa Tengah. Beginilah sejarah telur gulung yang sudah eksis di Indonesia sejak tahun 1990an. 
Ringkasan Berita:
  • Telur gulung adalah jajanan tradisional yang populer sejak 1990-an, biasa dijajakan di depan sekolah dan ruang publik Solo, dengan teknik memasak unik dan cita rasa nostalgik.
  • Meski sederhana, jajanan ini memiliki sejarah panjang dari evolusi omelet dan tetap digemari berbagai usia.
  • Di Solo, salah satu penjual favorit ada di Taman Jayawijaya, seperti Pak Sito yang menawarkan berbagai varian dengan harga terjangkau.

 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Telur gulung adalah salah satu jajanan tradisional yang sampai kini eksis di Solo, Jawa Tengah.

Biasanya, penjaja telur gulung ini mangkal di depan sekolah-sekolah di Solo atau di dekat lokasi taman wisata ruang publik.

Ciri khas penjualnya adalah dengan sepeda atau motor, jarang ada yang memikul.

Baca juga: Sejarah Wedang Serbat, Minuman Khas Solo Peninggalan Majapahit yang Kini Mulai Langka

Mereka menjajakan dengan etalase kecil, satu untuk memajang telur dan juga menyimpan bahab-bahan.

Di sisi satunya ada wajan dan juga kompor di bawahnya.

Ketika TribunSolo.com menjumpai para penjual telur gulung ini, aroma khas telur goreng langsung menyeruak.

Konon, terlur gulung ini merupakan jajanan yang sudah ada sejak1990-an.

Awalnya, kuliner ini menyasar anak-anak sekolahan yang memiliki uang jajan terbatas.

Baca juga: Sejarah Bakmi Jawa, Kuliner Legendaris Solo Berasal dari China dan Disempurnakan Warga Gunungkidul

Meski saat ini banyak juga orang-orang dewasa yang membeli telur gulung ini, selain karena rasanya yang enak, juga untuk bernostalgia masa-masa kecil.

Namun siapa sangka, walaupun sederhana, jajanan ini memiliki sejarah panjang, teknik pembuatan yang unik, hingga ragam kreasi yang terus berkembang dari masa ke masa.

Asal-Usul dan Sejarah Telur Gulung

Telur gulung sendiri merupakan variasi dari telur goreng, di mana telur yang telah dikocok digoreng lalu digulung menggunakan tusukan bambu.

Jajanan ini mulai populer di sekolah-sekolah dasar pada tahun 90-an dan hingga kini tetap digemari oleh anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang rindu akan jajanan masa kecil.

Secara historis, keberadaan telur gulung tidak terlepas dari evolusi masakan telur yang dimulai dari omelet.

Bangsa Romawi disebut sebagai pencipta omelet pertama, yang mereka sebut ovemele, yaitu campuran telur dan madu.

Istilah omelet sendiri berasal dari bahasa Prancis “oeuf” (telur) dan “laite” (susu).

Baca juga: Sejarah Rempeyek, Camilan Populer di Solo Raya yang Ternyata Sudah Dikenal Sejak Abad ke-16

Kepopuleran omelet semakin meluas ketika Napoleon Bonaparte mencicipinya dan meminta kokinya membuatkan omelet untuk seluruh pasukannya.

Sejak saat itu, berbagai negara memiliki varian omelet masing-masing, seperti tamagoyaki dari Jepang atau telur dadar di Indonesia.

Dari ragam kreasi telur inilah kemudian muncul jajanan telur gulung yang diperkirakan mulai marak di Indonesia pada penghujung tahun 1990-an.

Penjualnya biasanya mangkal di depan sekolah-sekolah dengan harga sekitar Rp500.

Kini, telur gulung kembali populer dan dijajakan dengan lebih banyak varian, mengikuti tren nostalgia masa kecil era 90-an.

Teknik Unik dalam Pembuatan Telur Gulung

Meski terlihat sederhana, membuat telur gulung membutuhkan teknik khusus.

Telur harus dikocok sampai berbusa dan encer, kemudian dituangkan ke dalam minyak panas dalam jumlah yang cukup banyak.

Setelah beberapa detik, adonan telur akan mengambang dan siap digulung dengan cepat menggunakan tusukan bambu.

Baca juga: Sejarah Jadah Manten, Sajian Khas Pernikahan atau Lamaran di Solo Raya, Dulu Resep Rahasia Keraton

Bagian paling menantang adalah menggulungnya, dibutuhkan kecepatan dan teknik agar telur bisa menempel sempurna pada tusukan.

Beberapa penjual juga menambahkan sedikit tepung sagu dalam adonan agar teksturnya lebih lembut dan mudah digulung.

Selain enak dan nostalgik, telur gulung juga mengandung nutrisi yang baik.

Dalam satu butir telur terdapat protein, kalsium, vitamin A, D, dan E, serta kolin yang penting untuk tubuh.

Tak heran jika jajanan sederhana ini tetap digemari dari dulu hingga sekarang.

Namun perlu diperhatikan minyak untuk menggoreng.

Rekomendasi Tempat Beli Telur Gulung di Solo

Jika kamu sedang berada di Kota Solo, salah satu tempat terbaik untuk menikmati telur gulung adalah di Taman Jayawijaya, Jalan Antariksa No. 69, Jebres.

Taman ini dikenal sebagai ruang publik yang ramai dikunjungi warga, dari anak-anak hingga keluarga dan salah satu daya tariknya adalah jajanan kaki lima yang beragam.

Di antara berbagai makanan yang dijajakan, telur gulung milik Pak Sito menjadi favorit banyak pengunjung.

Baca juga: Sejarah Masjid Pajimatan Imogiri Bantul DIY Tempat Dimana Jenazah Pakubuwono XIII Disalatkan

Pak Sito mengaku telah berjualan selama empat tahun dan merupakan satu-satunya penjual telur gulung di area taman tersebut.

Proses pembuatannya tetap sederhana: telur dikocok, dicampur bumbu, digoreng, lalu digulung menggunakan tusukan.

Namun soal rasa, banyak pengunjung mengaku ketagihan karena gurih dan lembut.

Varian dan Harga Telur Gulung Pak Sito

  • Telur gulung biasa: Rp1.000
  • Telur gulung sosis: Rp2.000
  • Telur gulung jumbo: Rp5.000 – Rp10.000

Harga yang ramah di kantong dan rasa yang akrab di lidah membuat jajanan ini selalu ramai pembeli, terutama di sore hingga malam hari.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved