5 Fakta Satpam Pukuli Tukang Becak karena Dikira Maling, Videonya Viral hingga Jadi Perhatian Ganjar
Dalam akun Instagram, orang nomor satu di Jateng itu meminta Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kasus tiga orang satpam yang memukuli tukang becak karena dikira maling di pos keamanan Museum Keris Sriwedari Solo masih mengelinding.
Dugaan penganiayaan terjadi pada Jumat (17/4/2020) pukul 15.30 WIB di museum yang berada di Jalan Bhayangkara Nomor 2, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo bahkan terus menjadi perhatian publik.
Hari ini Senin (20/4/2020) ada babak baru, karena keluarga ngotot enggan berdamai hingga mengeluhkan pelayanan di sentra Polsek Laweyan yang dianggapnya kurang maksimal.
Bahkan hari ini tiga satpam koboi itu diketahui dipanggil Polresta Solo untuk mengklarifikasi kejadian yang viral tersebut.
Berikut selengkapnya 5 fakta menarik satpam pukuli tukang becak :
1. Viral dan Jadi Perhatian Ganjar
Video seorang tukang becak Ngadino Cipto Wiyono yang tengah 'dihakimi' tiga satuan pengamanan (satpam) di depan pos satpam Museum Keris Solo viral di media sosial (medsos) hingga menjadi perhatian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Dugaan penganiayaan terjadi pada Jumat (17/4/2020) pukul 15.30 WIB di museum yang berada di Jalan Bhayangkara Nomor 2, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Namun video berdurasi 30 detik itu viral pada Minggu (19/4/2020) setelah tersebar di berbagai akun medos baik lokal maupun nasional.
Dengan sangat jelas seorang tukang becak yang dituduh pencuri babak belur dihajar tiga orang satpam.
Saat itu satpam mengintrogasi tukang becak Ngadino Cipto Wiyono, warga Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Sembari minta maaf karena kencing melewati pagar, Ngadino justru dihadiahi bogem mentah dan tendangan.
Bahkan seorang yang membawa kayu pramuka menyarangkan ke leher korban.
"Biasa wae, an** kau," ucap seorang satpam dengan nada emosi yang melontarkan kata-kata hewan tidak senonoh.
Dalam akun Instagram, orang nomor satu di Jateng itu meminta Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai untuk menangani kasus yang menyita publik tersebut.
• BREAKING NEWS: Kasus Positif Corona di Klaten Bertambah 2 Orang, 1 Pasien Klaster Ijtima Ulama Gowa
• 7 Cara Mengetahui Orang Berkata Jujur atau Bohong, Perhatikan Mimik Wajahnya
• UPDATE Corona di Indonesia 20 April 2020: Jumlah Pasien Meninggal Akibat Covid-19 Ada 590 Orang