Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

APBD Karanganyar 2021

APBD Karanganyar 2021 Jadi Rp 2,09 Triliun : Dipangkas Rp 138 Miliar hingga Minimalisir Proyek Fisik

Anggaran Penetapan dan Belanja Daerah (APBD) Karanganyar tahun 2021 yang disahkan di tengah pandemi mengalami penyusutan.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Serah terima Raperda Karanganyar 2021 dari Bupati Juliyatmono kepada Ketua DPRD, Bagus Selo di Gedung DPRD Karanganyar pada Senin (30/11/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Anggaran Penetapan dan Belanja Daerah (APBD) Karanganyar tahun 2021 yang disahkan di tengah pandemi mengalami penyusutan.

Dalam APBD 2020 lalu, Bumi Intanpari mendapatkan Rp Rp 2,224 triliun.

Sementara pada APBD 2021 ini hanya mendapatkan Rp 2,094 triliun sesuai apa yang ditetapkan Pemkab dan disetujui oleh DPRD Karanganyar.

Maka dengan penyusutan itu, anggaran di Karanganyar menurun sekitar Rp 138 miliar.

Baca juga: APBD Solo 2021 Susut Rp 72 Miliar Jadi Rp 1,9 Triliun : Fokus Untuk Pemulihan Ekonomi Dampak Pandemi

Baca juga: APBD Sragen 2021 Susut Rp 400 Miliar : Tahun Lalu Rp 2,1 Triliun, Gegara Pandemi Jadi Rp 1,7 Triliun

Dilansir dari Badan Keuangan Daerah (BKD) Karanganyar, APBD 2021 atas pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp 355,6 miliar, dana transfer pemerintah pusat Rp1,6 triliun dan pendapatan lainnya yang sah sebesar Rp 96,6 miliar.

Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo mengatakan APBD akan berfokus pada peningkatan sumber daya manusia serta pemulihan masyarakat akibat Covid-19 hingga meminimalisir pembangunan. 

"Untuk pembangunan paling hanya mal pelayanan publik dan nilainya hanya Rp 5 miliar saja," kata Bagus saat dihubungi oleh TribunSolo.com pada Selasa (1/12/2020).

Bagus juga menjelaskan, pengurangan APBD di awal ini sebagai bentuk evaluasi dari proses anggaran sebelumnya yang banyak dialihfungsikan.

Mengingat pandemi Covid 19 melanda tiba-tiba dan menyerang semua sektor kehidupan. 

"Kita evaluasi di APBD 2020, yang anggarannya banyak dialihkan ke hal lain akibat Covid-19," ujarnya. 

Dirinya menyebut lebih baik dipangkas diawal dibanding di pertengahan. 

"Kemarin kita ada alih fungsi anggaran hingga Rp 300 miliar dan itu membuat kita tersendat dalam menjalankan program, sehingga cuma bisa fokus pada kegiatan rutin saja," jelasnya.

Meski sudah disepakati dalam rapat paripurna pada Senin (30/11/2020) lalu, namun APBD tersebut masih harus melalui persetujuan dan evaluasi dari gubernur. 

"APBD ini masih menunggu evaluasi dari gubernur hingga maksimal 15 hari kerja," terangnya.

Baca juga: Penyintas HIV/AIDS Sragen Capai 1.380 Kasus, Didominasi Ibu Rumah Tangga & Wiraswasta

Baca juga: Ada Ormas Bermasalah dalam Izin, Pemkab Karanganyar Ungkap : Kami Awasi saat Pencairan Anggaran

Dana Bantuan Parpol

Dana bantuan partai politik (parpol) pada 2021 di Kabupaten Karanganyar dinaikkan, dari Rp 1.500 menjadi Rp 1.900 per suara.

Kepastian tersebut disampaikan Kepala Sub Direktorat Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Karanganyar, Joko Warsanto kepada TribunSolo.com, Selasa (1/12/2020).

"Akan ada kenaikkan senilai Rp 400, per suara pada setiap partai," katanya mengawali pembicaraan.

Menurut dia, bantuan parpol pada 2020 yakni Rp 1.500 per suara.

Baca juga: Kasus Covid-19 Karanganyar Terus Bertambah, Juliyatmono : Harus Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Baca juga: Masyarakat Semakin Abai Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19, Pemkab Sragen : ASN Harus Jadi Contoh

"Nanti akan naik menjadi Rp 1.900 mulai tahun 2021," kata Joko.

Adapun jumlah total untuk 2021, Joko masih belum bisa menyebutkan berapa nominal totalnya.

"Kami masih belum bisa menyebutkan, sebelum ada ketuk palu dari dewan dan pemerintah," ungkapnya.

Dia menyebut, akan ada tujuh partai terpilih di Karanganyar yang mendapat anggaran, yakni PIDP, PKB, Gerindra, Golkar, PKS, PAN, dan Demokrat. 

"Saat ini perolehan terbesar ada pada PDIP, karena memperoleh suara tertinggi ketika Pemilu sebesar 152.723 orang," terangnya. 

Joko menjelaskan anggaran partai akan digunakan sebagai biaya operasional partai dan harus dilaporkan setiap pada akhir tahun. 

"Biasanya akhir tahun dan sudah mepet baru pada buat surat pertanggungjawaban, jelas dia.

Peta Perpolitikan

Sejumlah tokoh seperti Ustadz Abdul Somad (UAS), Amien Rais dan Rizieq Shihab diajak bergabung Partai Masyumi.

Ketua Badan Penyelidik Usaha -usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A Cholil Ridwan menyatakan dirinya mengajak sejumlah tokoh bergabung bersama Partai Masyumi yang baru saja dideklarasikan kembali.

Permintaan itu disampaikan secara terbuka dalam forum tasyakuran milad ke-75 sekaligus deklarasi Partai Masyumi, Sabtu (7/11/2020). 

"Tadinya saya mengharap betul Pak Amien Rais berada di sini, karena dengan beliau hadir di sini, akan kita minta secara terang-terangan dan terbuka, marilah Partai Ummat yang beliau dirikan supaya bergabung sepenuhnya dengan Partai Masyumi," kata Cholil dikutip dari siaran daring acara tersebut.

Baca juga: Kondisi Hanafi Rais Anak Amien Rais Setelah Kecelakaan Parah di Tol Cipali : Alami Luka Berat

Baca juga: Partai Ummat Buatan Amien Rais Hadapi Jalan Terjal, Harus Berebut Suara dengan PAN, PPP, PKS & PKB

"Entah caranya bagaimana, negosiasinya bagaimana, win-win solution atau bagaimana. Banyak cara yang bisa kita lakukan," lanjutnya.

Cholil menilai, sangat tidak elok kalau Masyumi membuat partai tetapi Amien Rais pun mendirikan partai sendiri.

Dia menyebut, Amien telah menjalani proses politik yang begitu panjang, baik ketika masih aktif di Muhammadiyah, menjadi tokoh reformasi, ikut membidani lahirnya Partai Bulan Bintang (PBB), hingga aktif di Partai Amanat Nasional (PAN).

Cholil pun menceritakan dia sempat bertemu dengan Amien Rais dan anaknya.

"Anak kandung beliau di akhir pertemuan saya dengan Pak Amien mengatakan 'Kami milenial ingin Partai Ummat bergabung dengan Masyumi' itu (kata) putri beliau yang selalu ikut," ungkapnya.

"Jadi mari kita doakan kepada Allah agar Pak Amien sadar beliau adalah Natsir muda. Saya yakin apabila Partai Ummat bergabung dengan Masyumi, akan didukung oleh anggota Muhammadiyah, karena mayoritas anggota Muhammadiyah inginnya ada partai Islam ideologis," jelas Cholil.

Apabila hal itu terjadi, kata dia, dukungan sosial-politik terhadap Masyumi semakin kuat.

Cholil juga menyinggung seandainya Persaudaraan 212 dan Rizieq Shihab bergabung dengan Masyumi.

Baca juga: DPD PAN Solo Yakin Para Kadernya Tidak Akan Menyeberang ke Partai Ummat Buatan Amien Rais

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Disebut Segera Pulang ke Indonesia, Ini Reaksi PA 212 Soloraya

"Insya Allah tidak akan ada satu kekuatan parpol yang bisa mengalahkan Masyumi di masa yang akan datang. Partai Komunis gaya baru akan pingsan kalau mendengar Partai Masyumi bergabung dengan Partai Ummat, didukung PA 212, FPI, " tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Cholil pun mengajak Ustadz Abdul Somad (UAS) ikut bergabung. Dia berharap, UAS bisa menjadi anggota Majelis Syuro.

Menurut Cholil, dirinya sudah pernah menyampaikan ajakan itu secara langsung kepada UAS.

"Saya pernah berbisik kepada beliau, "Ustadz, saya mau diriin Partai Masyumi. Ustadz jadi anggota Majelis Syuro ya', lalu (dijawab) 'siap'. Begitu jawaban beliau," ungkapnya.

"Mudah-mudahan Allah menguatkan hidayahnya kepada UAS, bahkan kalau menurut saya, seumpama dia (UAS) mau jadi ketua umum Masyumi, saya setuju," tambahnya.

Sebelumnya, bertepatan dengan tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi, sejumlah tokoh islam mendeklarasikan kembali aktifnya partai tersebut pada Sabtu (7/11/2020).

Deklarasi ini dilangsungkan dilangsungkan secara virtual dan dihadiri oleh sejumlah tokoh islam, di antaranya Ketua Persiapan Pendirian Partai Islam Ideologis (Masyumi Reborn) Masri Sitanggang, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, dan deklarator Partai Ummat Amien Rais.

Adapun kegiatan deklarasi ditandai dengan pembacaan naskah deklarasi oleh Ketua Badan Penyelidik Usaha -usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A Cholil Ridwan.

"Kami yang bertanda tangan di bawah ini, mendeklarasikan kembali aktifnya Partai Politik Islam Indonesia yang dinamakan Masyumi," kata Cholil dalam deklarasi yang disiarkan secara virtual, Sabtu.

Cholil berjanji, melalui Partai Masyumi, ajaran dan hukum Islam akan berjalan di Indonesia.

“Semoga Allah meridhoi perjuangan Masyumi hingga meraih kemenangan di Indonesia,” ujar dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Partai Masyumi Dideklarasikan Lagi, Amien Rais hingga Rizieq Shihab Diajak Bergabung

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved