Pilkada Solo 2020
Teguh Wakilnya Gibran di Pilkada Solo 2020, Sempat Ziarah Makam Orang Tua di Makam Keraton Kartasura
Teguh mengatakan dirinya hanya ingin mendoakan leluhur dan orang tuanya yang sudah meninggal dunia.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Momen hari terakhir menjelang pencoblosan Pilkada 2020 dimanfaatkan sejumlah calon untuk nyadran ke makam orang tua atau leluhur.
Tak terkecuali, calon wakil wali kota, Teguh Prakosa.
"Tadi pagi ke sarean-nya (makam) orang tua pukul 08.00 WIB. Salah satunya di daerah Kartasuro," tutur Teguh kepada TribunSolo.com, Selasa (8/12/2020).
Teguh mengatakan dirinya hanya ingin mendoakan leluhur dan orang tuanya yang sudah meninggal dunia.
Baca juga: Ketatnya Aturan di TPS 22 Solo, Tempat 2 Putra Jokowi, Gibran dan Kaesang Mencoblos
Baca juga: Prakiraan Cuaca Pilkada Solo : TPS Gibran Anak Presiden Hujan Sedang, Sang Rival Bajo Badai Petir
Ia datang nyadran sendirian tanpa ditemani sang istri.
"Karena memang, khusus orang tua saya. Ketika saya mulai jadi DPRD Kota Solo tidak bisa merasakan, sudah meninggal dunia lebih dulu," kata Teguh.
Ayah Teguh meninggal pada bulan Agustus 2009 jelang dirinya dilantik menjadi anggota DPRD Kota Solo.
"Jadi tidak bisa menikmati apapun dari sana," tuturnya.
Setelah nyadran, Teguh memilih langsung beristirahat di rumah dan meminimalisir kegiatan luar.
"Dari pada kenapa-kenapa lebih baik di rumah," ujarnya.
Apalagi, dirinya sudah dipesan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo untuk menjaga kesehatan.
"Pesannya tidak usah pergi kemana-mana, jaga kesehatan," ucap Teguh.
Tak Ada Konvoi
Tim pemenangan dari pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono - Fx Supardjo (Bajo) berkomitmen tidak melakukan konvoi kemenangan Pilkada Solo 2020.
Selain itu, mereka juga mengajak para kader dan simpatisan untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Komitmen para tim pemenangan tersebut dilakukan di Mako Satlantas Polresta Solo.
Wakapolresta Solo, AKBP Deny Heriyanto mengatakan, kedua tim pemenangan melakukan penandatanganan siap mematuhi protokol kesehatan.
Patuh protokol kesehatan ini dilakukan saat pemungutan suara, sampai proses rekapitulasi Pilkada Solo 2020.
Baca juga: Jelang Coblosan Pilkada Solo 2020, DPC PDI Perjuangan Solo Siapkan Hitung Cepat
Baca juga: Pesan Kapolda Jawa Tengah : Paslon Pilkada 2020 Tak Boleh Kumpulkan Massa, Nekat Bubarkan !
"Semua berkomitmen menjalankan protokol kesehatan," papar Deny, Selasa (8/12/2020).
Deny juga meminta kedua Paslon tidak menggelar konvoi saat satu diantaranya menang.
"Tidak melakukan konvoi iring-iringan ketika merayakan kemenangan," papar dia.
Dalam penandatanganan komitmen patuh protokol kesehatan tersebut, hadir perwakilan dari tim pemenangan kedua Paslon.
Kedua tim pemenangan yakni Sekretaris Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 01, Budi Prasetyo dan Penanggung Jawab Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 02, Budi Yuwono.
Bakal Dibubarkan
Sementara itu, para pasangan calon yang berlaga di Pilkada Serentak 2020 diminta untuk bisa menerima apapun hasil yang keluar nantinya.
Permintaan tersebut disampaikan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi.
"Kami meminta kepada semua Paslon Pilkada untuk dapat menerima hasil nanti, selain itu, para Kapolres sudah membuat surat pernyataan kepada seluruh Paslon Pilkada 2020," kata Luthfi saat ditemui di Mapolres Klaten, Selasa (8/12/2020).
Selain itu, dalam surat pernyataan tersebut, para pasangan calon juga diminta untuk tidak mengumpulkan massa.
Baca juga: Jelang Hajatan Pilkada Klaten 2020, Angka Covid-19 Tambah, Kini Meroket Lagi 54 Kasus Sehari
Baca juga: Cara Pasien Covid-19 Memilih di Pilkada Sragen : Coblosan Mulai Pukul 12.00 & Dibantu Petugas KPU
"Sejak awal para Kapolres telah membuat surat pernyataan ketiga Paslon terkait kesiapan terhadap hasil pilkada nanti," kata Luthfi.
Lebih lanjut, Luthfi menerangkan alasan pihaknya membuat kebijakan tersebut adalah hanya untuk memutus mata rantai Covid-19.
"Kami tidak ingin adannya Klaster Pilkada muncul, oleh karena itu, pihak Kapolres di daerah Pilkada membuat surat pernyataan kepada Paslon, terkait hasil pilkada nanti, " katanya.
"Kemudian, kami juga meminta untuk Paslon yang menang nantinya untuk tidak membuat acara pesta yang berpotensi menimbulkan pengumpulan masyarakat," kata Lutfhi.
Baca juga: Cara Coblosan Pilkada Solo 2020 di Rumah Sakit untuk Pasien Covid-19 : Surat Diantar Petugas RS
Baca juga: Kesibukan Gibran - Teguh Rival Bagyo di Masa Tenang Pilkada Solo 2020 : Banyak di Rumah
Ia mengatakan jika ada para Paslon yang nekat menggelar acara yang berpotensi kerumunan, pihaknya pasti membubarkan.
Ia tak ingin muncul klaster baru yaitu klaster Pilkada nanti.
"Ini kami lakukan untuk memutus rantai Covid-19 dan tidak memunculkan Klaster Pilkada nanti," jawabnya. (*)