Solo Raya Dikepung Banjir
Potret Banjir Kesongo Mojolaban, Desa Bikin 2 Perahu dari Jerigen, Ketinggian Air Bisa Capai 2 Meter
Salah satu wilayah yang menjadi langganan kebanjiran parah di Kabupaten Sukoharjo adalah Dukuh Kesongo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Mengingat pagi buta tersebut, warga masih enak-enaknya menikmati rehat malam.
"Kami mulai khawatir kalau naik semalam itu," tutur dia kepada TribunSolo.com.
Di tengah naiknya air dari sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, alarm berwarna merah meraung-raung sehingga warga bersiap.
Saat itu warga mulai memindahkan barang - barang elektronik dan sepeda motor ke tempat yang lebih aman.
Hal itu agar barang - barang tersebut tidak rusak bila terkena air.
Bahkan banyak warga yang rumahnya terdampak parah memilih mengungsi.
"Kalau kami itu warga sini, sudah hujan sehari pasti waspada," kata dia.
Lebih lanjut dia menerangkan, banjir di wilayah tersebut sudah sering terjadi setiap tahunnya.
Dia menceritakan, banjir yang paling besar terjadi pada 2006 lalu.
"Tapi yang ini air mulai surut," aku dia.
Koordinator Tagana Solo Yudha membenarkan, banjir rendam kawasan Beton, Kampung Sewu, Kecamatan Jebres.
Mereka saat ini sudah terjun ke lapangan untuk melakukan pemantauan.
"Iya banjir, kita juga pantau - pantau," kata dia kepada TribunSolo.com
Dikatakan, air naik di lokasi tersebut pukul 05.00 WIB itu sehingga siaga merah.
Namun, soal berapa rumah yang terendam, Yudha belum bisa membeberkan.
"Kalau berapa rumah yang terendam saya belum bisa sebutkan," papar dia.
Yudha menjelaskan, masih terus bergerak bersama rekan-rekannya untuk melakukan pemantauan banjir ini karena belum ada tanda-tanda surut.
"Tim gabungan dan relawan juga terus datang ikut membantu warga," akunya.
Puluhan Warga Mengungsi
Sementara itu, puluhan warga di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo mengungsi akibat banjir, Kamis (4/2/2021) pagi.
Menurut Camat Grogol, Bagas Windaryatmo, mereka yang mengungsi yakni berasal dari tiga dusun.
Di antaranya di Dusun Nusupan Desa Kadokan, Dusun Nampan Desa Madegondon, dan Dusun Tengklik Desa Telukan.
"Untuk saat ini, air sudah berangsur-angsur surut," kata dia kepada TribunSolo.com
"Ketinggian air rata-rata 50 sampai 70 centimeter di jalan," jelasnya.
Bagas menerangkan, di antara tiga susun itu, banjir terparah ada di Dusun Nusupan.
• BREAKING NEWS : Pagi Ini Banjir Kepung Solo Raya, Tinggi Air Masuk Kampung Sewu Sampai Menutup Rumah
• Banjir Bandang di Wonogiri Rendam 2 Kecamatan dan Ratusan Rumah, Disebabkan Luweng Tersumbat
Sebab, ketinggian air hingga masuk rumah warga di dalam rumah.
"Jadi warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman," aku dia.
Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan, saat ini air masih menggenang di sejumlah titik.
Sementara itu, di Dusun Kadokan, sementara ada 20 orang diungsikan.
"Ada 20 orang yang mengungsi ke Masjid An Nikmah," tuturnya. (*)