Berita Solo Terbaru
Style Rian D'masiv Kerja Bakti di Kawasan Keraton Solo, Pakai Kaus dan Bawa Kemoceng
Artis selalu memiliki sisi lain yang tidak diketahui publik, Ada berbagai kegiatan yang mereka ikuti di luar pekerjaannya.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Artis selalu memiliki sisi lain yang tidak diketahui publik.
Ada berbagai kegiatan yang mereka ikuti di luar pekerjaannya.
Seperti penyanyi band papan atas Rian Ekky Pradipta atau yang akrab dipanggil Rian D'masiv.
Baca juga: Heboh Mobil Emas Berlambang Keraton Yogyakarta Dihargai Rp 20 M, KPH Notonegoro Ungkap Kejanggalan
Dia datang ke Solo, Senin (22/3/2021).
Kedatangannya ke Solo bukan untuk konser atau menyanyi di sebuah acara.
Namun, kerja bakti membersihkan Kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat.
Baca juga: Gibran dan Teguh Tak Tampak saat Tingalan Jumenengan ke-17 PB XIII di Keraton Solo, Kenapa?
Baca juga: Akhir Menjabat Wali Kota, FX Rudy Berharap Kisruh Keraton Solo Rampung : Biar Kuncoro, Ini Artinya
Rian datang ke Keraton Surakarta bersama 350 relawan lainnya, mereka membuat gerakan #lestarikankraton.
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, Rian tidak malu memegang sabit dan mencabut rumput di lokasi.
Dia menggunakan kaus putih bertuliskan tagar lestarikankraton.
Rian mengatakan, kedatangannya ke Solo memang untuk ikut melestarikan Keraton.
"Pembentukan #lestarikankraton ini jadi upaya kita bersama menjaga aset negara," kata dia pada TribunSolo.com di lapangan, Senin (22/3/2021).
Baca juga: Konflik Keraton Solo Sejak 2004 hingga 2021 Ini, Budayawan UNS : Warga Kota Bengawan Tak Diuntungkan
Rian mengajak milenial ikut andil dalam gerakan yang dia buat.
"Melalui gerakan ini ajak generasi-Z merawat dan lindungi kraton," ajaknya.
Gerakan ini, tidak hanya berpusat di Solo namun akan merata di Keraton seluruh Indonesia.
Sementara itu, Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) mengatakan, kegiatan ini menjadi satu aksi nyata.
Baca juga: Soal Dugaan Pengurungan Kerabat Keraton, Wali Kota Solo: Diselesaikan dengan Kekeluargaan
"Nantinya Komplek Kraton bakal dicat ulang secara menyeluruh guna menjaga aset bangsa," kata dia.
"Bersih-bersih bakal di lakukan sampai bulan September," ungkap Gusti Moeng.
Selama gerakan #lestarikankraton di Solo, bakal di kerahkan sekitar 200 orang per-harinya.
Gusti Nang gerakan #lestarikankraton simbol kecintaan terhadap Kraton, terutama Karton Surakarta.
Gelar untuk Ketua BPK
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna mendapatkan gelar kebangsawanan dari Keraton Solo.
Kini Firman bergelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH).
Adapun pemberian gelar saat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat melakukan peringatan naik tahtanya atau tingalan dalem jumenengan Paku Buwono XIII, Selasa (9/3/2021).
Dalam acara itu, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna menerima gelar kebangsawanan dari Keraton Solo.
Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Adipati Dipokusumo mengatakan pelaksanaan peringatan tersebut tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan.
Pihak yang menghadiri jumenengan Paku Buwono XIII dibatasi.
"Yang hadir itu sentana dan abdi dalem, untuk tamu undangan dibatasi jumlahnya," kata Dipokusumo kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Sebanyak 100 Personil Aparat Gabungan Berjaga di Sekitar Keraton Saat Jumenengan ke-17 PB XIII
Baca juga: Gibran dan Teguh Tak Tampak saat Tingalan Jumenengan ke-17 PB XIII di Keraton Solo, Kenapa?
"Termasuk jarak tempat duduk dengan jarak tertentu sesuai dengan protokol kesehatan," tambahnya.
Pelaksanaan jumenengan, sambung Dipokusumo, dimulai pukul 07.00 dengan pemeriksaan tes swab antigen.
Tes tersebut menyasar abdi dalem, terutama yaga/karawitan, prajurit, bedaya, dan keputren.
"Sampai waktu ini tidak ada yang reaktif," tutur Dipokusumo.
Dipokusumo mengungkapkan tamu undangan yang hadir pun dibatasi.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Agung Firman Sampurna menjadi diantaranya.
Agung mendapat anugerah gelar dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Gelar Kanjeng Pangeran Haryo didapatkannya.
Dalam gelar yang diberikan, itu tertulis Kanjeng Pangeran Haryo Agung Firman Sampurna Purnadiningrat.
"Untuk Ketua BPK mendapat gelar dalam tataran Sentana Kekerabatan," ucap Dipokusumo.
Jumenengan Paku Buwono XIII ditutup dengan gelaran pentas tari Bedaya Ketawang.
"Kurang lebih 2 jam hingga jam 12.20 WIB," tutur Dipokusumo.
Dijaga Ketat
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar Jumenengan Tingalan Dalem jumenengan atau peringatan naik tahta ke-17 bagi raja keraton, SISKS Pakubuwono (PB) XIII pada Selasa (9/3/2021).
Tingalan Jumenengan Dalem sendiri merupakan serangkaian upacara yang digelar berkaitan dengan peringatan atau ulang tahun kenaikan tahta raja.
Dalam bahasa Jawa, kata 'Tingalan' berarti peringatan, kata 'Dalem' merujuk pada panggilan kehormatan untuk seorang raja Jawa dan kata 'Jumenengan' berasal dari kata 'Jumeneng' yang berarti bertahta.
Dalam pantauan Tribunsolo.com, kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 WIB tersebut sudah ramai dipadat oleh para tamu undangan yang hadir.
Baca juga: Tes Swab Antigen di Jumenengan ke-17 PB XIII, 1 Tamu Undangan Reaktif Covid-19, Langsung Dikarantina
Baca juga: Ini Pesan Tingalan Jumenengan Dalem ke-32 Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Tengah Pandemi Corona
Karangan bunga berjejeran memenuhi kawasan keraton, terlihat ucapan dan rangkaian karangan bunga tersebut merupakan kiriman dari Menteri, berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pejabat, Kapolri dan Paguyuban.
Situasi keamaan sekitar kraton dijaga ketat oleh aparat gabungan kepolisian, TNI, koramil dan pengamanan sekitar.
Mobil-mobil mewah berplat kendaraan merah datang bergantian berdatangan memasuki area selasar keraton Solo. Terpantau para pejabat, kementrian yang datang mengunakan mobil alpard hitam mewah elegan.
Selain itu, kegiatan Jumenengan yang digelar di era pandemi covid-19 yang digelar hari ini.
Diperketat dengan pengindahan protokol kesehatan yang mewajibkan seluruh para tamu undangan untuk melakukan tes swab antigen, menjaga jarak antar tamu undangan yang akan memasuki krtaton dan menggunakan masker.(*)