Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Siang Hari Merapi Muntahkan Awan Panas, Warga Lereng Gunung di Klaten : Tak Hujan Abu Vulkanik

Di tengah panasnya cuaca di Solo Raya, Gunung Merapi kembali bergejolak dengan memuntahkan guguran awan panas, Kamis (22/4/2021).

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNJOGJA.COM / Setya Krisna Sumargo
ILUSTRASI – Luncuran awan panas saat Gunung Merapi meletus 27 Januari 2021 meninggalkan jejak hancur dan terbakarnya vegetasi di lereng sektor barat daya gunung. Secara visual jejak itu juga bisa dilihat dari Dusun Tunggularum, Dusun Turgo, Kali Boyong, dan Kaliurang, Sleman, DIY. Foto ini diabadikan dari Kali Boyong, Jumat (29/1/2021) pagi. Foto diambil dari Dusun Tunggularum, Wonokerto, Turi dan Dusun Turgo, Pakembinangun, Sleman, DIY. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Di tengah panasnya cuaca di Solo Raya, Gunung Merapi kembali bergejolak dengan memuntahkan guguran awan panas, Kamis (22/4/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) guguran awan panas keluar pada pukul 10.27 WIB.

Kemudian, dalam hasil laporan dari seismograf, tercatat dengan amplitudo 35 milimeter dan durasi 122 detik.

Selain itu, jarak luncur maksimal 1500 meter ke arah barat daya dan angin bertiup ke timur.

Kades Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Sutarno mengaku wilayahnya tidak turun hujan abu vulkanik.

Baca juga: Kasus Pernikahan Dini di Sukoharjo Tak Terbendung, Selama Pandemi Covid-19 : Naik 100 Persen Lebih

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas, Wilayah Tlogolele Boyolali Diguyur Hujan Abu Tipis

Meskipun dari wilayahnya Gunung Merapi terlihat mengeluarkan guguran awan pas.

Terlebih cuaca saat ini tampak cerah sehingga terlihat jelas.

"Di sini tidak turun hujan abu vulkanik, meskipun begitu kami tetap minta masyarakat tetap waspada mengingat status Merapi bel turun dari siaga," terangnya kepada TribunSolo.com.

Hujan Abu

Berhari-hari Gunung Merapi bergejolak, kini akhirnya terjadi hujan abu vulkanik di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Menurut Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo Boyolali, Mujianto, hujan abu tipis terjadi karena meningkatnya aktivitas Gunung Merapi pada Minggu (18/4/2021).

Gunung Merapi sempat mengeluarkan guguran awan panas sekira pukul 18.00 WIB. 

"Karena arah angin ke utara cenderung tenang mengakibatkan hujan abu tipis di wilayah Telogolele," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

Menurut Mujianto, sekitar pukul 21.00 WIB tadi juga terpantau adanya guguran awal panas susulan.

Baca juga: Warga Dengar Suara Gemuruh Saat Kerja Bakti, Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi Terjang Kali Boyong

Baca juga: Awal Puasa Ramadhan, Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Dua Kali : Seusai Sahur dan Jelang Maghrib

Saat ini masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) III di Kabupaten Boyolali ini masih terpantau tenang dan masih aman terkendali.

"Keadaan warga tidak ada kepanikan saat hujan abu," ungkapnya.

Warga Setabelan, Tlogolele, juga terpantau tidak ada warga yang mengungsi di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Tlogolele.

Secara umum Mujianto mengatakan, aktivitas Gunung Merapi guguran lava sering terjadi pasca munculnya kubah lava di Gunung Merapi pada bulan Januari 2021. 

Adapun sebelumnya, hujan abu pernah terjadi di Kabupaten Boyolali pada Kamis (28/1/2021) lalu.

Banjir Lahar Dingin

Sebelumnya, akibat aktivitas yang meningkat di Gunung Merapi, hulu Kali Boyong terjadi banjir lahar dingin lokal, Rabu (14/4/2021) sekira pukul 10.00 WIB.

Banjir ini merupakan banjir kedua selama bulan ramadan 2021 ini.

Pasalnya, saat awal bulan puasa, sempat terjadi lahar dingin di lokasi yang sama pada Selasa (13/4/2021) sore.

Banjir pertama mengakibatkan sejumlah pipa air bersih rusak.

Saat warga tengah memperbaiki pipa tersebut, datang lagi banjir yang kedua.

Baca juga: Merapi Masih Bergejolak : Tampak Luncurkan Lava Pijar hingga Keluarkan Asap Kawah yang Cukup Tebal

Baca juga: Merapi Semburkan Awan Panas Kemarin Sore, Begini Kondisi Masyarakat Cepogo Boyolali 

Baca juga: Awal Puasa Ramadhan, Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Dua Kali : Seusai Sahur dan Jelang Maghrib

Purwanto, warga Dusun Boyong, Sleman, Yogyakarta mengatakan, terjangan lahar hujan Selasa sore memutus jaringan pipa air bersih yang diambil dari mata air di kaki bukit Plawangan.

Pasokan air bersih ke Dusun Boyong dan sebagian Ngepring pun terhenti total.

Sejumlah warga didampingi petugas BPBD dan PU Sleman bergotongroyong memperbaikinya.

Tepat di saat mereka tengah menyambungkan pipa yang putus, terjadi aliran lahar menyusul hujan cukup deras di lereng Merapi.

Kondisi Gunung Merapi pada pagi hari dari kawasan Kaliurang, Rabu (14/4/2021).
Kondisi Gunung Merapi pada pagi hari dari kawasan Kaliurang, Rabu (14/4/2021). (TribunSolo.com/Dok BPPTKG)

Gemuruh terderngar dari arah hulu saat aliran lahar mulai bergerak menghilir.

Tribunjogja.com yang berada di dasar Kali Boyong Bersama warga mendengar secara jelas gemuruh seperti deru mesin jet pesawat.

Warga yang memperbaiki jaringan pipa air bersih menyingkir ke lokasi agak tinggi dari alur sungai yang akan dilewati lahar hujan.

Banjir lahar hujan saat itu bergerak di sisi timur dasar Kali Boyong, dekat ke tebing di kaki Bukit Plawangan.

Kebetulan pula jaringan instalasi pipa air bersih untuk warga Boyong dan Ngepring ada di sisi timur sungai yang saat ini dipenuhi pasir, krikil, krakal, dan batu dari ukuran bola voli hingga yang sebesar sepeda motor.

Dari arah utara atau hulu, sejurus kemudian terlihat kepala aliran lahar hujan, sebagian menggerus tebing pasir di kiri kanan alur sungai.

Suara gemuruhnya semakin keras, dan ternyata aliran lahar hujan itu membawa batu-batu besar dari kawasan hulu atau lereng gunung.

Aliran lahar hujan itu berwarna pekat abu-abu cenderung hitam, menderas dalam hitungan beberapa menit. Banjir berlangsung lebih dari setengah jam.

Meski aliran dan gemuruh suaranya terdengar mengerikan, banjir lahar hujan pagi menjelang siang itu masih dalam batas aman.

Aliran lahar berupa pasir dan batu terhenti di sabo dam 7 atau sesudahnya, persis di sebelah barat Taman Gardu Pandang Kaliurang.

Sabo dam itu berada di antara Dusun Turgo di barat dan Kaliurang di sisi timur.

Pantauan di jembatan gantung Boyong Dusun Kemiri, aliran air terlihat tidak terlalu deras.

Jejak yang terlihat masih banjir lahar hujan sehari sebelumnya, yang volumenya lebih tinggi.

Update Aktivitas Vulkanik Merapi

Perkembangan aktivitas vulkanik Merapi sepanjang Rabu periode pukul 06.00-12.00, terjadi 8 kali gempa guguran amplitude 3-70 milimeter, durasi antara 11-90 detik.

Tercatat juga terjadi dua kali gempa hembusan amplitude 3 mm dan durasi gempa 17-19 detik.

Data lain tercatat satu kali gempa hybrid atau fase banyak beramplitudo 3 milimeter durasi 8 detik saja.

Pada periode pengamatan sebelumnya, antara pukul 00,00-06.00 WIB, terjadi 27 gempa guguran amplitude 3-20 milimeter dan durasi berkisar 13-98 detik.

BPPTKG Yogyakarta sampai Rabu ini masih merekomendasikan daerah bahaya utama guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Daerahnya meliputi aliran Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

Sementara sector tenggara di alur Kali Gendol radius bahaya sejauh 3 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Selain meminta warga mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi, penambangan di alur sungai di KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Detik-detik Banjir Lahar Hujan Merapi Terjang Hulu Kali Boyong 

Penulis: Setya Krisna Sumargo
Editor: Gaya Lufityanti

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved