Berita Sragen Terbaru
Warga Tewas Keseterum Jebakan Tikus, Perangkat Desa Akui Rutin Mengimbau, Tapi Masih Ada yang Ngeyel
Iwan Supardi, warga Dukuh Ngampunan, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen harus meregang nyawa usai terseterum jebakan seterum tikus.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar petani tidak lagi memakai jebakan tikus yang dialiri listrik lantaran sangat berbahaya.
"Kami sudah sering sosialisasi terkait hal itu namun ternyata masih ada warga yang melakukannya," ungkapnya.
Pasang Jebakan Tikus
Di tempat lain, seorang petani, Sriyono (42) ditemukan tewas di ladang persawahan belakang kantor DPRD Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (27/3/2021) sekira pukul 17.30 WIB.
Kapolsek Sukoharjo AKP Gerry Armando mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas, korban sempat bekerja sendiri di sawah.
"Usai korban menyalakan diesel, beberapa saat kemudian ada warga melihat generator menyala tapi tidak ada orangnya," ungkap dia.
"Setelah dicek korban sudah tergeletak," imbuhnya.
Saat mengecek, Gerry menuturkan warga tersebut menemukan kabel setrum tikus dan mesin diesel di sekitar jasad korban.
Baca juga: Tak Mau Ada Korban Lagi, Pemkab Karanganyar Kini Larang Penggunaan Jebakan Tikus Listrik
Baca juga: Petani di Sragen Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus, Ditemukan Tengkurap dan Masih Memegang Kawat
Korban diduga hendak memasang setrum tikus dengan menggunakan diesel sebagai sumber listriknya.
Warga yang mengecek kemudian mencari pertolongan, dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sukoharjo.
"Saat diperiksa oleh dokter Faisal dari Puskemas Sukoharjo, tidak ditemukan tanda kekerasaan, hematum, atau pendarahan," ucap dia.
"Jadi disimpulkan bahwa penyebab kematian akibat gagal jantung karena terkena aliran listrik yang berada di kawat jebakan tikus," jelasnya.
Pihak keluarga sendiri bisa menerima kematian korban kerena kecelakaan dan membuat surat pernyataan.
Selesai dilakukan pemeriksaan, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk prosesi pemakaman.
Tewas Tengkurap
Di tempat lain, petani di Sragen meninggal dunia karena tersengat listrik jebakan tikus.
Korban bernama Sunardi (63) ditemukan meninggal pada Sabtu (6/3/2021) pagi pukul 09.00 WIB.
Jenazah korban ditemukan di atas lahan sawah miliknya sendiri dengan posisi memegang kawat penangkap tikus yang beraliran listrik.
Baca juga: Pilu, Bocah di Gunungkidul Hanya Bisa Teriak, Lihat Ayah dan Ibunya Tersetrum Hingga Tewas
Baca juga: Remaja di Karanganyar Tewas Kesetrum Jebakan Tikus, Sempat Teriak Minta Tolong
Lahan sawah itu berada di Dukuh Jetak, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
Informasi yang dihimpun, kawat penjebak tikus itu merupakan desain dan buatan korban.
Menurut Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso, korban ditemukan dalam keadaan tengkurap di sawahnya.
"Korban ditemukan anaknya masih dalam keadaan memegang kawat, setelah itu dirinya teriak minta tolong untuk minta bantuan kepada warga sekitar," jelasnya.
Baca juga: Pegang Tiang Lampu, Dua Anak Polisi di Sragen Tewas Tersetrum, Berusia 10 & 8 Tahun
"Hal yang pertama dilakukan adalah mematikan aliran listrik dan membersihkan semua kawat dan barang yang berpotensi memiliki arus listrik untuk memindahkan korban ke area aman," imbuhnya.
Setelah kejadian itu, Polres Sragen langsung memerintahkan warga untuk membersihkan segala kawat listrik dan melarangnya untuk digunakan kembali.
"Kedepannya akan kami sosialisasikan kepada warga tentang bahaya penggunaan kawat listrik," tegasnya.
Banyak Korban Karena Jebakan Tikus
Wilayah di Kabupaten Sragen yang paling banyak menyetor korban jebakan tikus berada di Kecamatan Sidoharjo.
Kapolres Sragen, AKBP Yusnanto Ardi menjelaskan, dari 20 kecamatan yang ada di Sragen, jebakan tikus yang dialiri listrik paling banyak ada di Kecamatan Sidoharjo.
"Paling banyak ada di sana," paparnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (7/11/2020).
Ia mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada 20 Kapolsek untuk mengimbau ke petani-petani agar mencabut perangkap listriknya.
Baca juga: Belasan Petani Tewas Tersetrum Jebakan Tikus di Sragen, Pemkab Sebut akan Langsung Bredel
Baca juga: Total 12 Orang Tewas karena Jebakan Tikus Listrik di Sawah, Pemkab Sragen: Segera Cabut
Pasalnya, sejauh ini sudah ada 12 orang yang meninggal akibat tersengat listrik jebakan tikus.
"Kami terus gencarkan pencopotan jebakan tersebut supaya tidak ada korban jiwa lagi," kata dia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto menyatakan, listrik tidak digunakan untuk membasmi tikus di sawah.
Ia tak menampik jika jebakan tikus yang dialiri listrik efektif untuk membasmi tikus di sawah.
Namun demikian, keberadaan perangkap tersebut justru dapat membahayakan petani itu sendiri.
Ia meminta listrik digunakan sesuai fungsinya.
"Ya jangan untuk nyetrum tikus," ungkapnya.
Imbauan Bupati
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menghimbau agar petani tidak menggunakan jebakan tikus lagi.
Sebab, sudah ada beberapa kasus orang tewas lantaran tersengat listrik dari jebakan tikus tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen, Dedy Endriyatno menegaskan, kedepan bila ada kasus serupa terjadi lagi di Sragen akan dibawa ke ranah hukum.
Baca juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Protokol Kesehatan Jadi Kunci Hindari Gelombang Kedua Pandemi Covid-19
Baca juga: Sempat Diretas, Akun Instagram Polres Klaten Sudah Kembali Pulih: Kami Tetap Usut Pelakunya
"Dasar hukumnya kelalaian yang mengakibatkan kematian sudah cukup," ujar Dedy, Jumat (6/11/2020).
Dedy pun mengimbau kepada petani yang belum mencabut perangkap tikus listrik untuk segera mencabutnya.
Apabila tidak dicabut, maka petugas yang terdiri dari penyuluh pertanian, TNI, dan Polri akan melakukan pencabutan.
Sejauh ini perangkap tikus dengan aliran listrik yang telah dicabut ada di Kecamatan Masaran serta Sidoharjo.
Berdasarkan penelusurannya, kata dia, masih banyak jebakan tikus yang dialiri listrik di Kecamatan Tanon, Masaran, dan Sidoharjo.
Dengan begitu, potensi jatuhnya korban terkena sengatan listrik dari jebakan tikus masih besar.
"Semakin banyak perangkap tikus berbasis listrik yang dipasang maka semakin banyak juga manusia yang kesetrum," tuturnya.
Sebelumnya, seorang petani bernama Suyadi (58) asal Dukuh Tanjang RT 21, Kedung Upit, Sragen, tewas akibat terkena sengatan listrik jebakan tikus.
Sampai saat ini di Sragen sudah ada 12 korban meninggal dunia akibat jebakan tikus listrik. (*)