Insiden di Kedung Ombo Boyolali
Tak Banyak yang Tahu, Mitos Sabtu Bagi Warga di Kedung Ombo : Muncul Angin Kencang & Ombak Tiba-tiba
Sebanyak 9 orang wisatawan tewas karena perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Hari Sabtu dalam pasaran tertentu Primbon Jawa ternyata menjadi 'alarm' bagi warga di sekitar Waduk Kedung Ombo.
Khususnya bagi warga yang bermukim sekitar waduk di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali.
Ada apa dengan hari Sabtu?
Warga setempat, Sawiyatun (48) mengatakan ada mitos atau keyakinan yang berkembang di tengah masyarakat soal hari Sabtu pada pasaran tertentu penaggalan Jawa.
Hal itu tidak jauh berkaitan dengan waktu pembuatan waduk yang menelan puluhan desa pada 1985 silam.

Baca juga: Catat! Meski 9 Korban Ketemu & Operasi Ditutup, Waduk Kedung Ombo Belum Dibuka Kembali untuk Wisata
Baca juga: Kisah Kelam di Balik Waduk Kedung Ombo, Ada Hadiah Stempel PKI Bagi Penentang Proyek Kala Itu
"Kata orang tuawaktu bikin waduk, itu kalau tidak salah Sabtu (Pahing),' katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (16/5/2021).
"Maka setiap hari itu, warga di sini disuruh hati-hari tidak boleh sembarangan," jelasnya membeberkan.
Ketika mendekati hari tersebut, sambung Sawiyatun, biasanya terjadi fenomena alam yang tidak lazim.
"Kadangkala ada angin kencang tiba-tiba berhembus, ada ombak tiba-tiba," ucapnya.
Warga setempat yang hendak beraktivitas di waduk biasanya sudah ada persiapan, di antaranya membawa peralatan pengaman.
"Warga di sini sudah tahu, setiap mau ke mana pasti bawa alat pelampung," ujar dia.
"Entah mau ke ladang atau ke tengah waduk biasanya bawa pelampung. Warga sudah tahu," tambahnya.
Namun, Sawiyatun tidak memungkiri para pengunjung belum mengetahui mitos tersebut.
Para warga pun sudah berusaha mengingatkan pengunjung yang berkunjung ke waduk.