Berita Solo Terbaru
Kisah Nenek Penjual Pisang Keliling di Solo : Tekun Menabung Habis Jualan, Bisa Umroh ke Mekkah
Berkat kegigihan Mbah Yem sapaan akrabnya, dia bisa menjalankan umroh seperti yang diimpi-impikan umat muslim pada umumnya.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
“Dari hasil jualan saya dari dulu kumpulkan dan sisihkan setiap hari karena dari dulu saya ingin naik haji," ujarnya.
Meskipun sampai saat ini belum berangkat haji, dengan izin Tuhan dirinya bisa mengawali berangkat ke Tanah Suci untuk umroh.
Karena kegigihan dirinya berhasil mengumpulkan modal untuk umroh dalam kurun waktu sekitar 5-6 tahun
"Saya setiap habis jualan pisang ada untung sedikit atau tak seberapa saya tabung," ujarnya.
“Ya adalah dari pas ramai-ramainya jualan sampai 5 atau 6 tahun Alhamdulillah saya bisa berangkat dibantu anak saya,” paparnya.
Bahkan kekurangan untuk umroh terpaksa menjual satu-satunya harta warisan sang suami, yakni seekor sapi.
"Kebetulan saya dulu punya satu lembu atau sapi saat itu,” katanya.
“Itu (lembu) juga dijual dan laku ya sekitar Rp 16 juta laku waktu itu," ujarnya.
Dia mengaku berangkat umroh tahun 2018 silam, bersama 4 orang tetangganya dari kampung asalnya.
“Ya pas-pasan bekalnya pun, tapi saya bersyukur cukup orang-orang ada yang membantu juga,”ujarnya.
“Saya pun tidak menyangka saya orang tidak punya, hanya jualan pisang keliling bisa berangkat ke Tanah Suci,” tandasnya.
Tak Mau Minta-minta
Meskipun raganya sudah tidak muda wajahnya keriput, tetapi semangatnya mengais rezeki masih membara.
Perjalanan pulang pergi 18-20 km dari rumahnya ke kawasan Manahan Solo, tak membuat dia surut.
Terlebih sepeda onthelnya pun sudah terlihat tua dan kusam, hingga seluruh jeruji dan bodi sepeda sudah banyak yang berkarat.