Berita Boyolali Terbaru
Gelombang Pasien Covid-19 Asal Kudus Belum Mandek, Hari Ini 30 Orang Dirujuk ke Donohudan: Ada ASN
Jumlah pasien Covid-19 asal Kudus yang menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan Boyolali berpotensi bertambah.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Meski, belasan warganya terpapar covid-19, RT tersebut tidak menerapkan aturan lockdown.
Baca juga: Masih Pandemi Corona, Takbir Keliling Dilarang di Karanganyar, Nekat Siap-siap Kena Tilang
"Tidak diberlakukan lockdown, hanya dijaga dengan ketat oleh satgas jogo tonggo," tambahnya.
Agar penularan tidak semakin meluas, satgas covid-19 kecamatan meminta warga untuk menghindari aktivitas yang dapat menimbulkan kerumunan.
"Semua aktivitas yang mengumpulkan warga kita larang untuk sementara, kumpul-kumpul, arisan, yasinan, dan lainnya, hanya boleh shalat wajib di masjid, jika sudah selesai langsung kembali pulang ke rumah masing-masing," pungkasnya.
19 Orang Positif Corona, 4 Meninggal Dunia
Kasus corona di Sragen kembali bertambah, kini ada klaster Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.
Menurut Kepala Puskesmas Karangmalang, dr. Harus Almacca mengatakan, total terdapat 19 warga terkonfirmasi positif covid-19 hingga Selasa (25/05/2021).
"Hingga saat ini di salah satu RT di Desa Pelemgadung, total terdapat 19 orang positif covid-19," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (25/05/2021).
Baca juga: Halal Bihalal Berakhir Kesedihan, Kini Muncul Klaster di Sekarsuli Klaten, Puluhan Warga Kena Corona
Baca juga: Warga Solo Positif Corona Dilarang Isolasi Mandiri di Rumah,Wajib Karantina di Asrama Haji Donohudan
Dari total pasien, 4 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
"4 orang meninggal itu Ibu S, Tuan P, Tuan S, serta yang terakhir Tuan S," tambahnya.
Kini, 15 warga lainnya sedang menjalani isolasi di Technopark, Sragen sejak 17 Mei 2021 lalu.
Sedangkan kondisi ke-14 warga dalam keadaan sehat, dan tanpa gejala.
Di Klaten Ada Klaster Halal Bihalal
Klaster yang muncul di Dukuh Ploso Arum, Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, Klaten karena halal bihalal.
Sebagai dampaknya tiga wilayah RT yang ada di RW 3 dan RW 5 diberlakukan lockdown.
Tim Ahli Satgas Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito mengatakan, sejauh ini jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 imbas klaster halal bihalal sebanyak 23 orang.
"Sementara sampai Sabtu (22/5) kemarin ada 111 warga lainnya yang sudah menjalani tes swab," ucap dia kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).

Namun sampai sekarang hasil swab ratusan warga itu belum juga keluar.
"Hasilnya tesnya belum keluar. Semoga besok Selasa (25/5) hasilnya sudah bisa diketahui," harapnya.
Ronny mengatakan, pihaknya akan segera memindahkan warga yang terpapar Covid-19 ke dua tempat yang sudah disiapkan.
"Kami siapkan dua tempat untuk isolasi yakni di Hotel Edotel dan Rumah Retret Panti Semedi," katanya.
Alasan mereka akan dipindah karena ada gejala dan permintaan warga.
"Mereka sendiri yang meminta untuk dipindah ke sana supaya lebih nyaman saat menjalani isolasi mandiri," katanya.
Dengan itu, mala penularan Covid-19 di, Desa Sekarsuli terus meluas.
Baca juga: Tiga RT di Desa Sekarsuli Klaten Lockdown, Ada 20 Warga Positif Covid-19
Baca juga: Mayat di Bengawan Solo Diduga Yulius Ponan,RSUD Sragen : Ciri-ciri Mirip,Biar Keluarga yang Pastikan
Ronny menjelaskan, kejadian bermula dari salah seorang warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 usai bepergian ke luar kota.
"Kami tahu dia ternyata positif Covid-19 pada 14 Mei 2021 kemarin setelah pulang dari luar kota. Diduga dia tertular dari sana," papar dia.
Menurutnya, penyebab meluasnya penularan Covid-19 karena yang bersangkutan tetap berinteraksi dengan warga lainnya meski positif Covid-19.
"Karena ada kegiatan halal bihalal maka langsung cepat menular ke warga lain."
"Sumber penularan terbesarnya ya dari itu," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, dari 23 warga yang terpapar itu tersebar di 3 wilayah RT.
"Untuk rinciannya di RT 1 ada satu kasus, RT 2 ada 14 kasus, RT 3 ada lima kasus," teragnya.
Lockdown Sejak Senin
Sebanyak tiga RT di Dukuh Ploso Arum, Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, Klaten tutup sementara (lockdown) sejak Senin (18/5/2021).
Hal itu dilakukan menyusul ditemukannya empat orang dalam satu keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Mereka adalah warga asli sini," ungkap Penjabat (Pj) Desa Sekarsuli, Endang Sri Yanti saat ditemui wartawan di kantor desa Sekarsuli, Minggu (23/5/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, dari empat orang ini kemudian ada 20 warga lainnya yang tertular Covid-19.
"Saat ini 20 orang yang terpapar virus corona sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," jelasnya.
Baca juga: Ratusan Pedagang di Plaza Singosaren Solo Divaksin Covid - 19 Hari Ini, Dipantau Wawali Solo Teguh
Baca juga: Inilah Kebun Pisang, Lokasi Terbunuhnya Ridwan, Pemuda yang Mayatnya Ditemukan di Jembatan Jumantono
Terkait riwayat penularan empat orang tersebut, kata dia, bukan karena bepergian ke luar kota.
"Mereka tidak pergi kemana-mana dan juga bukan pemudik," tegasnya.
Dia menambahkan, untuk warganya sedang menjalani isolasi mandiri akan mendapat bantuan logistik berupa beras.
"Kami akan memberi 10 kilogram beras kepada mereka yang sedang isolasi mandiri. Nanti yang akan mengantar logistiknya dibantu polisi dan TNI," katanya. (*)