Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Awal Mula Tentara Gadungan di Gemolong Sragen Terbongkar, Gagal Naik Pangkat, Pulang Diantar Ojek

Awal mula terungkapnya tentara gadungan Hadi Purwanto (53) di Gemolong Sragen ternyata dari kecurigaan warga.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM/CHRYSNHA PRADIPHA
ILUSTRASI : Seragam tentara gadungan. 

Kemudian, dari pihak keluarga memiliki keberanian untuk melaporkan Hadi Purwanto ke koramil dan kepolisian.

"Kan keluarganya di sini ada juga yang tentara, setelah di cek, memang tidak terdaftar, dari situ akhirnya berani melapor," jelasnya.

Di Rumah Pakai Seragam

Kedok pria bernma Hadi Purwanto (53) yang mengaku dirinya sebagai tentara berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI akhirnya terungkap.

Warga Lampung itu ditangkap di rumah kakak iparnya di Dukuh Ngrendeng RT 17, Desa Kaloran, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

Salah satu warga sekitar, SW mengatakan warga sudah lama menaruh curiga terhadapnya.

"Kan waktu dulu-dulu sudah ke sini (Dukuh Ngrendeng), tapi belum punya bukti-bukti, warga sini sejak dulu sudah curiga," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (26/6/2021).

Baca juga: Mengintip Harga Peti Jenazah yang Dibuat Perajin Solo :  Ada Peti Seharga Mobil, Menembus Rp 75 Juta

Baca juga: Kesaksian Tetangga Warsidin Sragen : 20 Tahun Hidup Berdampingan dengan Buaya, Antara Takut & Tidak

Hadi datang ke Dukuh Ngrendeng semenjak dirinya menikah dengan istrinya saat ini.

Menurutnya, Hadi pertama kali ke Gemolong, setelah pihaknya menikah dengan istrinya, sejak tahun 2013.

"Kalau datang, warga ya cuma memantau saja, curiganya sudah sejak dulu," singkatnya.

Selalu berseragam tentara, merupakan kelakuan Hadi Purwanto yang menambah kecurigaan warga masyarakat.

"Sejak pertama kali datang ke sini, sudah pakai seragam tentara, pulang pergi," jelasnya.

"Di rumah aja pakai seragam, yang kaos, sama pakai celana pendek loreng, selain seragam tentara jarang," tambahnya.

Bahkan, Hadi Purwanto mengaku ke warga sekitar, jika pihaknya mempunyai kenalan tentara dengan pangkat yang tinggi.

"Sepatunya kadang dipamerin sama tetangga-tetangganya, sepatunya banyak, punya kartu itulah, punya teman di sana-sana, yang pangkatnya tinggi-tinggi," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved