Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Kesaksian Siswi SMP di Boyolali, Merasakan Hal Tak Biasa, Masuk Sekolah Pertama Pakai Sistem Online

Hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di sekolah Kabupaten Boyolali dilakukan secara daring.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
ILUSTRASI : Siswa-Siswi SMPN 2 Boyolali mengikuti Pendidikan Tatap Muka di Sekolahnya sebelum adanya PPKM Darurat. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di sekolah Kabupaten Boyolali dilakukan secara daring.

Hal ini membuat bingung siswa-siswi baru ketika mengikuti MPLS sekolahnya secara daring.

Putri Ramadhani, salah satu siswi baru di SMPN 4 Boyolali, mengaku bingung menjawab soal dalam kegiatan MPLS yang dilakukan di sekolahnya.

"Saya bingung mau jawab soalnya yang diberikan tadi, karena lama gak PTM," ungkap Putri kepada TribunSolo.com, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Fasilitas di Tempat Isolasi OTG Boyolali : Kasur Juga Bantal Bak Hotel, Makan 3 Kali & Ada Dispenser

Baca juga: Ambyar! Organ Tunggal Gagal, Hiburan saat Pesta Nikah di Grogol Sukoharjo Tercium Satgas Covid-19

Kemudian, Putri mengatakan dirinya melakukan kegiatan MPLS di sekolahnya dari pagi hingga siang.

Dia menuturkan materi hari pertama yaitu tentang sekolah dan pendidikan karakter.

"Saya disuruh mengerjakan soal-soal daring tentang sekolah saya, besuk masih dilanjut lagi," singkatnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Darmanto mengatakan semuah kegiatan baik PTM dan MPLS tahun ajaran baru ini dilakukan secara daring.

"Semua dilaksanakan secara daring, materi MPLS masih penekanan budaya prokes di manapun anak-anak berada," ucap dia.

Darmanto mengatakan dirinya melarang sekolah-sekolah memasukan siswa selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Lanjut, dia menerangkan bahwa siswa dapat mengakses pembelajaran melalui platform yang disediakan sekolah masing-masing.

"Pembelajaran secara daring dilakukan hingga status Covid-19 di Boyolali menurun," kata dia.

Bocoran Tatap Muka

Hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di Kabupaten Boyolali dilakukan secara daring atau online, Senin (12/7/2021).

Seluruh TK, SD, SMP hingga SMA dilarang mengadakan MPLS dan pembelajaran secara tatap muka (PTM) di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Darmanto mengatakan semua kegiatan baik PTM dan MPLS tahun ajaran baru ini dilakukan secara daring.

"Semua dilaksanakan secara daring, materi MPLS masih penekanan budaya prokes di manapun anak-anak berada," terang dia kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Hari Pertama Masuk, Siswa di Solo Mengenal Guru & Sekolah via Online di Rumah, Banyak untuk Isolasi

Baca juga: Hari Pertama Sekolah di Boyolali: Dilakukan Online, Materi Pengenalan Guru dan Metode Belajar

Darmanto mengatakan dirinya melarang sekolah-sekolah memasukan siswa selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

Lanjut, dia menerangkan bahwa siswa dapat mengakses pembelajaran melalui platform yang disediakan sekolah masing-masing.

"Pembelajaran secara daring dilakukan hingga status Covid-19 di Boyolali menurun," kata dia.

Dia mengatakan dalam penerapan pembelajaran di masa PPKM Darurat, sekolah menerapkan 25 persen work from office (WHO) dan 75 persen sisanya menjalani work from home (WFH).

Selain itu menurut dia, pembelajaran daring ini akan dilaksanakan sampai 20 Juli mendatang.

"Bisa jadi setelah PPKM Darurat, semua sekolah wajib memantau perkembangan situasi daerah masing-masing melalui Jogo Tonggo," ujar Darmanto.

Meski demikian, dia tetap meminta pihak sekolah menyiapkan diri untuk keterpenuhan sarana prasarana (Sarpras) prokes covid-19.

Kondisi Sekolah di Solo

Hari ini Senin 12 Juli 2021 sebenarnya menjadi momentum anak masuk pertama ke sekolah, baik tingkat TK, SD, SMP hingga SMA sekalipun.

Namun harapan banyak orang gagal, karena hari ini sekolah tatap muka dibatalkan karena masih adanya situasi tak menguntungkan akibat pandemi berkepanjangan.

Kini, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau masa orientasi sekolah pun di antaranya di Kota Solo terpaksa dilakukan secara daring atau online kembali.

Dari pengamatan TribunSolo.com, sekolah-sekolah dalam kondisi sepi tanpa siswa pada hari pertama MPLS tersebut.

Baca juga: Panggilan Kemanusiaan : 9 Ribu Warga Sragen Sembuh Corona, Baru 6 Orang Mau Donor Plasma Konvalesen

Baca juga: Warga Sukoharjo Korban Kecelakaan Bus Maut di Tol Pemalang Meninggal, Tinggalkan Istri dan Tiga Anak

Terlebih ada sejumlah sekolah dijadikan tempat isolasi terpusat bagi warga terpapar Corona.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyanto menjelaskan MPLS sudah dilaksanakan secara daring di Kota Solo.

"Pelaksanaan siswa berada di rumah masing-masing, kemudian guru berada di rumah masing-masing, mengunakan bantuan zoom atau alat sejenisnya," ungkapanya kepada Tribunsolo.com.

Dia menambahkan pelaksanaan secara daring dilakukan karena kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang masih berlangsung.

"Sesuai intruksi surat edaran saat PPKM darurat ink, belum diperbolehkan izinkan pembelajaran tatap muka yang sudah direncanakan," ungkapnya.

Dalam pelaksaaan MPLS di Kota Solo dilakuan seluruh sekolah termasuk negeri dan swasta.

"Setidaknya pelaksanaan dari sekolah kita dampingi, termasuk sekolahan yang menjadi tempat isolasi terpusat," ungkapnya.

Diketahui sekolah uang dijadikan tempat isolasi terpusat yakni, SD Cemara Dua, Graha Wisata Niaga, SMPN 25, SMPN 8, SMPN 19, SDN Kleco 1 dan 2 serta dan SMPN 1.

Resmi Dibatalkan

Keputusan berat terpaksa diambil kembali Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Ya, menjelang tatap muka di depan mata, Gibran mengumumkan PTM yang sedianya 12 Juli besok dibatalkan alias ditunda kembali.

Menurut Gibran, penundaan PTM ini terpaksa dilakukan karena kasus Covid-19 di Kota Solo dan sekitarnya yang masih menggila.

"PTM ditunda dulu, karena keadaannya seperti ini," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (30/6/2021).

Orang nomor satu di Kota Bengawan itu menjelaskan, penundaan ini untuk melindungi anak-anak terpapar virus Covid-19.

Siswa SD Cemara II Solo mencuci tangan sebelum memasuki area sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka, Rabu (5/5/2021).
Siswa SD Cemara II Solo mencuci tangan sebelum memasuki area sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka, Rabu (5/5/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Pasalnya, virus corona kini tak hanya menyerang orang dewasa dan lansia saja, tamun juga menghantui anak-anak.

"Yang jelas kami berkomitmen agar anak-anak bisa bersekolah dengan nyaman," ujarnya.

Selain menunda PTM, Pemkot Solo juga akan melakukan vaksnasi terhadap remaja.

Tak hanya pada usia 18 tahun, namun anak usia 12 tahun juga masuk penerima vaksinasi.

"Ada instruksi untuk vaksin anak-anak 12 tahun," ucapnya.

Penundaan PTM ini membuat Pemkot Solo harus melakukan evaluasi kembali.

"Sebelum PTM benar-benar digelar, pihaknya akam melakukan simulasi ulang," aku dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved