Berita Sragen Terbaru
3 Anggota Keluarga Balita yang Meninggal di Sragen Positif Covid-19: Sempat Batuk dan Pilek
Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sragen melakukan tracing dari kontak erat ADN, balita berusia 1,5 tahun asal Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen ya
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Agil Trisetiawan
Balita asal Desa Bedero, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen itu meninggal dunia, saat dilarikan ke puskesmas, pada Kamis (29/7/2021).
Tak hanya keluarga, petugas pemakaman pun terharu saat proses pemakaman balita mungil itu.
Kades Bedoro Pri Hartono mengungkapkan, dia tak dapat menahan air mata saat ikut menguburkan ADN.
"Sangat terharu, karena kan masih kecil," katanya, Jumat (30/7/2021).
"Melihatnya masih polos banget, termasuk saya, menangis semua," imbuhnya.
Baca juga: Kisah Malang Balita 1,5 Tahun di Sragen, Meninggal Terpapar Covid-19: Sudah Sakit Selama 2 Minggu
Baca juga: Pilunya Nasib Bocah 11 Tahun di Sragen, Selesai Isoman: Dikabari Ayah & Ibu Meninggal karena Corona
Satgas Covid-19 juga sempat mencarikan peti jenazah khusus, yang ukurannya lebih kecil.
"Lebih terharunya, karena ini mungkin kasus balita meninggal pertama karena covid-19," katanya.
Sepanjang pemakaman ADN, semua larut dalam kesedihan, termasuk kedua orangtuanya.
"Kedua orangtuanya masih shock hingga saat ini, tadi saya mampir ke rumah duka, masih sering pingsan, belum percaya anak kecilnya meninggal," jelasnya.
Pagi tadi, satgas kecamatan juga telah melakukan tracing.
Dan sejumlah saudara ADN ada yang reaktif covid-19.
Kronologi Meninggalnya ADN
Seorang balita perempuan, berinisial ADN usia 1,5 tahun meninggal dunia, pada Kamis (29/7/2021).
Nyawa bayi mungil itu tak tertolong, saat dilarikan ke Puskesmas.
ADN merupakan putra kedua, dari pasangan Priyanto dan Dwi, warga Dukuh Pucang, RT 25, Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.