Berita Boyolali Terbaru
Perpanjangan PPKM Level 3 Boyolali Lebih Longgar, Makan di Tempat Bisa 30 Menit
Ada sedikit kelonggaran dalam Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Kabupaten Boyolali.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Kedepan, pemeriksaan tes PCR di Boyolali sudah tidak lagi mengandalkan laboratorium rumah sakit UNS sebagai rujukannya.
Pasalnya, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mulai ancang-ancang mengaktifkan laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) untuk pemeriksaan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Ratri S Surivivalina mengungkapkan, sarana prasarana Labkesda sudah ada lengkap dan canggih.
Baca juga: Viral Gorengan Dibungkus Pakai Kertas Bekas Hasil Swab PCR Positif Covid-19, Ternyata Ini Bahayanya
Baca juga: Viral Kertas Hasil Tes Swab Positif Covid-19 Dipakai Bungkus Gorengan, Polisi Siap Turun Tangan
Begitu juga dengan regulasi operasional Labkesda juga telah dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda).
“Jadi tinggal tenaga kerjanya saja. Kami sudah meminta Pemkab untuk mengisi sesuai tenaga yang mampu dan siap,” ujar perempuan yang karib disapa Lina.
Lina menyebut, Labkesda yang rencananya dioperasionalkan bulan Agustus ini punya alat-alat yang canggih untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
Baca juga: Nasib Anak Punk Kena Razia & Digunduli, Lantas Jalani Swab Hasilnya Reaktif,Kini Dibawa ke Karantina
Dengan begitu, pemeriksaan PCR Swab bisa lebih cepat dan akurat. Sehingga hasil pemeriksaan PCR tidak lagi menunggu antara 3-5 hari lagi.
“Kalau sudah dioperasionalkan, pemeriksaan sampel PCR untuk Covid-19 di Boyolali tidak tergantung lagi dengan Laboratorium RS UNS,” ujarnya.
Sebelumnya, masa tunggu yang cukup lama ini sempat disentil dokter Tirta.
Baca juga: Melintas di Solo, Pengendara dari Kudus dan Pati Putar Balik: Tak Bawa Surat Negatif Swab Antigen
Namun, menurut Lina, hasil lab yang keluar lebih dari 1X24 jam itu masih wajar. Sebab, laboratorium tersebut juga menerima sampel PCR dari kabupaten Solo Raya.
"Ini sudah lebih cepat, daripada dulu sampai 10 hari karena mereka (Lab RS UNS, red) overload. Begitu kenaikan kasus yang mengirimkan sampel juga banyak," katanya.
Selain itu, ada kendala bahan habis pakai (BHP) dan tenaga kerja di laboratorium tersebut. Beberapa tenaga laboratorium ada yang terpapar, dan berimbas pada pelayanan. Sehingga pemeriksaan sampel PCR tidak maksimal.
Cuitan Dokter Tirta
Cuitan Dokter Tirta, yang menyebut hasil tes PCR di Boyolali 3-5 hari baru keluar ditanggapi santai Dinkes Boyolali.
Pasalnya, hal itu wajar dan hampir merata di seluruh daerah yang masih mengandalkan pemeriksaan sampel swabnya di laboratorium luar.