Berita Boyolali Terbaru
Tak Banyak yang Tahu, di Puncak Selo Pangeran Diponegoro Susun Strategi Perang Jawa Melawan Belanda
Tidak hanya memiliki pesona keindahan alam gunung Merapi-Merbabu, Puncak Selo menyimpan sejarah besar bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Kedua Pahlawan Nasional itu tertangkap Belanda pada tahun 1830. Diponegoro ditangkap di Residen Belanda Magelang, sedangkan PB VI ditangkap di Parangtritis,” ujarnya.
“PB VI begitu ditangkap langsung diasingkan ke Ambon, tanpa sistem peradilan,” imbuhnya.
Patung PB VI Dibangun
Patung PB VI dibangun di Simpang Paku Buwono VI di Desa Samiran, Kecamatan Selo.
Patung berukuran besar itu sebagai tanda bahwa PB VI punya peran besar dalam perlawanan terhadap Belanda di Selo.
Hal itu juga dibuktikan dengan tanah di pusat wilayah Selo itu merupakan tanah milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Patung PB VI Simpang PB VI setinggi lebih dari 4 meter itu berdiri tegak di tengah-tengah bundaran Simpang PB VI.
Paguyuban Kawula Karaton Surakarta (Pakasa), KRA Teguh Widodo Hadi Nagoro, mengungkapkan pembangunan patung merupakan rangkaian pembangunan Simpang PB VI sejak tiga tahun lalu semasa Bupati Seno Samodro.
“Pembangunan patung plus pendukung seperti taman dan air mancur sekitar Rp 674 juta dari Pemkab Boyolali,” ujarnya.
Baca juga: Pria Asal Boyolali Kaget, Tabungan Rp 39 Juta Lenyap dari Rekening Bank
Pembangunan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama pembangunan jalan, tahap kedua pembangunan kios dan penyempurnaan.
Dan tahap ketiga pembangunan patung PB VI, taman dan air mancur serta panggung hiburan.
“Ini nanti bakal menjadi ikon baru di Boyolali. Kami berharap Pemkab Boyolali membangun lebih banyak ikon berbau budaya," jelasnya.
"Diharapkan awal November nanti bisa diresmikan,” lanjut dia. (*)