Berita Boyolali Terbaru
Kemarau Basah di Boyolali, Kekeringan Tak Separah Tahun Lalu: Pemkab Tetap Salurkan Bantuan Air
Kekeringan di Boyolali tahun ini tak separah tahun lalu. Jumlah desa yang terdampak kekeringan tak begitu banyak seperti tahun lalu.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kekeringan di Boyolali tahun ini tak separah tahun lalu.
Musim kemarau basah, jumlah desa yang terdampak kekeringan tak begitu banyak seperti tahun lalu.
Bahkan ada satu kecamatan yang sudah bebas dari masalah ketersediaan airnya.
Baca juga: Sudah Kena Pandemi, Warga Bulu Sukoharjo Kesulitan Air Bersih, Padahal Puncak Kemarau Masih Agustus
Baca juga: Waspada Kebakaran Hutan, Pendaki Gunung Lawu Dilarang Membawa Korek Selama Musim Kemarau
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, tahun 2021 ini hanya 6 kecamatan di Boyolali yang mengalami darurat kekeringan.
Antara lain, kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Wonosamodro, Musuk dan Tamansari.
Hanya sekitar 25 desa di 6 Kecamatan itu yang mengalami krisis air bersih. Masih ada sebagian desa di kecamatan itu yang masih memiliki sumber air meskipun tinggal sedikit.
Baca juga: Sambut Musim Kemarau, BPBD Sragen Siapkan Droping Air
Sedangkan tahun lalu, selain 6 kecamatan itu, kecamatan Selo juga masuk dalam status darurat kekeringan.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali Widodo Munir menyatakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), tahun ini merupakan kemarau basah.
Artinya meski terjadi kemarau namun masih terjadi hujan.
Baca juga: Tingkatkan Keterampilan Tangani Kebakaran di Musim Kemarau, Damkar Sukoharjo Jalani Pelatihan
Dengan begitu, wilayah terdampak kekeringan ini tak sebanyak tahun lalu.
Apalagi, di wilayah Selo yang sebelumnya juga masuk dalam status tanggap darurat kekeringan, mulai saat ini warga sudah bisa mengatasi masalah air bersih itu.
"Kecamatan Selo sudah bisa mandiri menyiapkan air bersih. Dengan mengalirkan air dari sumber-sumber air dari Merapi Merbabu," kata Widodo, usai pemberangkatan penyaluran air bersih ke wilayah terdampak, di halaman BPBD Boyolali, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Kemarau Panjang Melanda Sukoharjo, Petani Ikan di Waduk Mulur Panen Nila Lebih Awal
Dia menyebut meski air yang dialirkan ke desa-desa di kecamatan Selo hanya kecil, tapi bisa terus menerus.
Sehingga masalah air bersih ini dapat ditangani secara mandiri oleh warga.