Berita Wonogiri Terbaru
Resmi Dibuka Sabtu Kemarin, Jalur Pendakian Merbabu Via Selo Diserbu: Puluhan Pendaki Naik
Jalur pendakian di Gunung merbabu resmi dibuka pada Sabtu (5/3/2022), kemarin. Meski baru dibuka, sudah ada puluhan pendaki yang mendaftar.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Jalur Selo inilah yang paling ramai oleh pendaki.
Jalur pendakian yang hanya berjarak 5,6 kilometer dari puncak itu, hampir tiap akhir pekan atau hari libur selalu ramai.
Bahkan, total pendaki yang naik gunung Merbabu, 60 sampai 70 persen diantaranya naik melalui jalur Selo.
Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan, mengatakan pengembangan jalur pendakian Merbabu dimulai dari Selo.
Termasuk dalam bidang teknologi untuk memantau para pendaki di gunung Merababu yang baru saja dikembangkan ini.
Di jalur Selo, setiap rombongan pendaki Merbabu akan dipasangi satu gelang canggih.
Baca juga: Kera di Ngemplak Boyolali Meresahkan Warga, Petugas Damkar Usir dengan Anjing Penjaga
Baca juga: Cerita Perajin Genting di Karanggeneng Boyolali: Permintaan Turun, Terdampak Musim Hujan
Gelang yang diberi nama Sidaring itu tertanam chips Radio Frequency Identification (RFID).
Dengan gelang itu, petugas dapat memantau keberadaan rombongan pendaki itu.
“Jagani (berjaga-jaga) jika ada hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara di jalur lain belum. Infrastrukturnya belum kita buat, dan baru di Selo,” ujar Johan, saat dihubungi, Kamis (3/3/2022).
Gelang ini akan terbaca oleh alat khusus yang telah dipasang di beberapa titik di sepanjang jalur Selo ini.
Setiap titik yang telah dipasangi alat pembaca itu, posisi pendaki tersebut akan diinformasikan ke posko Resort Selo.
“Misalnya pendaki tersebut hilang, misalnya jam 12 tadi terdeteksi di Sabana 1. Sehingga kita nyapunya (Mencarinya). Sehingga kita mencarinya mudah. Tidak perlu mencari sampai ke puncak, tinggal titik terakhir setelah terbaca itu,” jelasnya.
Selain itu untuk keamanan pendaki, di jalur Selo juga sudah dipasang sejumlah CCTV.
Pihaknya juga mewajibkan, pendakian di Gunung Merbabu ini secara berkelompok.
Minimal 3 orang. Dengan begitu jika ada pendaki berangkat sendiri, maka saat naik akan digabung dengan rombongan pendaki lainnya.
“Agar apa? Agar jika terjadi sesuatu diatas, 3 orang itu jumlah minimal untuk bisa mencari pertolongan, satu pendaki lainnya bisa menjaga temannya itu,” kata Johan. (*)

 
	
						 
							
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											