Berita Wonogiri Terbaru
DPRD Wonogiri Dukung Kebijakan Lockdown Pasar Hewan, Antisipasi Kasus PMK
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wonogiri, Sriyono, menilai kebijakan penutupan seluruh pasar hewan di Wonogiri langkah tepat.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wonogiri, Sriyono, menilai kebijakan penutupan seluruh pasar hewan di Wonogiri langkah tepat.
Seperti yang diketahui, seluruh pasar hewan yang ada di wilayah Wonogiri lockdown selama dua pekan sejak Senin (23/5/2022) lalu.
Kebijakan tersebut diambil pemerintah buntut adanya temuan sapi dari luar daerah yang terpapar PMK saat dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan di Pasar Hewan Pracimantoro.
Baca juga: Update Sapi Terjangkit PMK di Wonogiri, Bupati Jekek : Lima Ekor Sembuh, Tapi Puluhan Ternak Suspect
Baca juga: Puluhan Sapi di Sragen Terjangkit PMK, Dinas Putuskan Menutup Pasar Hewan Selama 14 Hari Kedepan
"Menurut saya ini sudah tepat (penutupan pasar hewan yang dilakukan). PMK bisa menyebar sangat cepat," kata dia, kepada TribunSolo.com, Selasa (31/5/2022).
Sriyono menilai pertemuan ternak seperti sapi yang bisa terpapar PMK banyak terjadi di pasar-pasar hewan. Sehingga kebijakan menutup pasar itu menurutnya sebagai upaya agar kasus PMK di Wonogiri tidak meluas.
Selain kebijakan menutup pasar hewan, langkah yang perlu diambil yakni memberikan masyarakat edukasi dan sosialisasi soal PMK, misalnya gejala-gejala.
"Dengan ditutupnya pasar hewan, lalu lintas ternak berkurang. Utamanya di daerah perbatasan yang rentan," jelas Sriyono.
Seperti diberitakan sebelumnya, temuan sapi suspek PMK banyak ditemukan di wilayah timur Wonogiri, seperti Kecamatan Bulukerto dan Puhpelem.
Menurut dia, Kecamatan Puhpelem berbatasan langsung dengan Jawa Timur, dimana sapi dari sana dijual dengan harga lebih miring. Atas kondisi itu, dia pun meminta masyarakat untuk tidak tergiur sapi murah dari luar daerah.
Baca juga: Boyolali Akhirnya Ikut Tutup Pasar Hewan Antisipasi PMK, Cegah Pedagang Luar Daerah Masuk
Sementara itu, jika ada sapi masyarakat yang terpapar harus segera ditangani. Jika ada sapi lain di lingkungan sekitar yang hendak dijual, harus dipastikan kesehatannya.
"Kalau memang benar-benar sehat ya monggo. Tapi kalau sakit jangan. Ini untuk memutus mata rantai penyebaran PMK, supaya tidak menyebar," ujarnya.
Menurutnya potensi kerugian bisa diminimalisir, terlebih di suasana pertumbuhan ekonomi usai hantaman pandemi Covid-19. (*)