Berita Solo Terbaru
Terungkap Sudah, Inilah Jati Diri Khilafatul Muslimin, Pengamat : Pecahan Organisasi Terlarang NII
Banyak orang yang masih bertanya-tanya siapakah Khilafatul Muslimin yang akhir-akhir ini digeledah polisi.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Banyak orang yang masih bertanya-tanya siapakah Khilafatul Muslimin yang akhir-akhir ini digeledah polisi.
Di Solo Raya, kelompok itu ada di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo dan Klaten.
Bahkan di Klaten, pimpinan Jawa Tengah ada di daerah tersebut yang beroperasi sejak 2009.
Lantas, siapakah Khilafatul Muslimin? Kenapa dicokok polisi?
Menurut Pengamat Terorisme Amir Mahmud, Khilafatul Muslimin merupakan pecahan dari organisasi Negara Islam Indonesia (NII) yang sudah dibubarkan pemerintah.
Pasalnya ingin mengubah Pancasila menjadi negara Islam.
Di mana pimpinan Khilafatul Muslimin sudah ditangkap polisi di Lampung.
"Abdul Qadir Baraja dulu pernah ikut pergerakan tahun 1970-an bersama Abdullah Sungkar (Tokoh NII)," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (10/6/2022).
Dia menyebut, Abdul Qadir Baraja kemudian dipenjara pada tahun 1979 karena kelompok teror Warman.
Dan pada tahun 1985, dia kembali dipenjara karena terlibat pengeboman di Jawa Timur dan teror bom Candi Borobudur.
"Boleh dikata dia ditinggal oleh teman-temannya, karena dia dipenjara, lalu Abdullah Sungkar hijrah ke Malaysia," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Polisi Tetapkan 2 Tokoh Organisasi Khilafatul Muslimin di Klaten sebagai Tersangka
Baca juga: Atribut Khilafatul Muslimin di Sukoharjo Dilepas Polisi, Ketua RT: Sudah Lima Tahun BeraktivitasÂ
Keluar dari penjara, Abdul Qadir Baraja kemudian aktif lagi dengan membentuk jamaah Khilafatul Muslimin.
Amir mengatakan, Khilafatul Muslimin ini tidak ada hubungannya dengan ISIS dan ataupun organisasi terorisme lainnya.
Organisasi ini bergerak sendiri, untuk menegakkan dan membangun sistem Khilafah yang akan menjadi pertentangan dengan ideologi Pancasila.
"Karena telah lama berdiri, mereka merasa aman sehingga mereka mulai melakukan gerakan terbuka. Untuk menyebarkan ideologi khilafah," ujarnya.
Kegiatan yang dilakukan organisasi ini seperti konvoi dengan menggunakan motor, dan menggelar pengajian.
Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat jika organisasinya aman.
Serta menjadi langkah untuk rekrutmen agar orang-orang terpanggil, seperti anggota NII di masa lalu untuk membangkitkan semangat jihadnya.
Baca juga: Khilafatul Muslimin Ada di Solo, Kemenag Sebut Jemaahnya Bukan Warga Solo
Baca juga: Polisi Copot Plakat Khilafatul Muslimin di Solo, Sejumlah Brosur Juga Disita
"Sehingga organisasi ini membahayakan keutuhan NKRI, sehingga disikapi dengan tegas," ujarnya.
Kelompok ini tetap ingin eksis seperti ormas lainnya, sehingga mereka berani muncul terang-terang ke publik, meskipun gerakannya sudah cukup lama.
Namun aksi itu, justru mendapatkan perhatian dari aparat, dan menghendus ancaman yang akan mengganggu keutuhan NKRI dengan sistem khalifahnya.
Cara Merekrut Anggota
Khilafatul Muslimin Cabang Provinsi Jawa Tengah (Jateng) ternyata selama 13 tahun bermarkas di Kabupaten Klaten.
Terungkap, gerakan kelompok yang sudah dicap pemerintah menyebarkan paham khalifah itu beroperasi sejak 2009.
Lantas bagaimana mereka merekrut calon anggota?
Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan, saat itu kegiatannya masih tertutup terus, tetapi baru akhir-akhir ini mereka mulai terbuka.
Hingga saat ini jumlah anggota yakni 400 sampai 500 orang yang tersebar di Jateng.
Guruh membeberkan, dalam perekrutan anggota mereka mengiming-imingi kehidupan yang lebih sejahtera dan kemerdekaan.
"Untuk perekrutan yang sudah kita dalami hingga saat ini masih dari akar keluarga (kerabat dekat)," tutur di Mapolres Klaten kepada TribunSolo.com, Jumat (11/6/2022).
Kantor Cabang Khilafatul Muslimin Jateng-DIY itu ada di tengah permukiman Dukuh Gading Sawahan, Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara.
Sedangkan kantor yang berada di Kecamatan Karangdowo, Juwiring dan Ceper merupakan kantor ranting yang berada di wilayah Klaten.
Baca juga: Teka-teki Klaten Jadi Markas Khilafatul Muslimin Jateng : Pimpinannya Muda, Masih Berumur 25 Tahun
Yang bikin geleng-gelang juga, pimpinan tertinggi di Jateng masih muda, dia adalah IM.
Pria 25 tahun itu sudah ditetapkan tersangka bersama dengan SY (62) Pimpinan Khilafatul Muslimin Klaten oleh polisi, Jumat (10/6/2022).
AKP Guruh Bagus Eddy Suryana menerangkan, jika IM mempunyai peran sangat penting yang memimpin wilayah Jateng.
"Amir (pimpinan) Jawa Tengah IM yang ditangkap, membawahi se-Kabupaten Solo Raya, Jogja dan juga Kudus," ungkapnya.
Guruh menegaskan jika Khilafatul Muslimin yang diamankan di Klaten ada keterkaitan dengan di Lampung dan Brebes.
Bahkan dalam penggeledahan tersebut, menghasilkan barang bukti yang menjurus pada membuat struktur organisasi khilafah.
"Dari rumah dan kantor yang dilakukan penggeledahan, di sana ditemukan (berkas) yang bisa dikatakan membuat struktur organisasi khilafah," jelas dia.
Baca juga: Khilafatul Muslimin Menjamur di Solo & Solo Raya, Pengamat Terorisme : Pecahan NII Tapi Mandiri
Baca juga: Kantor Khilafatul Muslimin Ternyata Banyak di Penjuru Klaten : Digeledah Polisi, Pengurus Diperiksa
"Kami sudah melakukan penyelidikan dan pendalaman disitu ada pamflet dari organisasi NII (Negara Islam Indonesia), JI (Jamaah Islamiah) dan juga struktural secara keseluruhan, karena yang kita amankan adalah Amir (Pemimpin) Jawa Tengah," tegasnya.
Ditambahkan oleh Guruh, bahwa pihaknya sudah meminta pendapat ahli agama terkait isi pamflet yang disebarkan oleh kelompok Khilafatul Muslimin.
Dari pendapat tersebut dinyatakan bahwa Khilafatul Muslimin tidak memberikan dalil secara utuh terkait khilafah.
"Itu tidak diberikan secara utuh, secara teoritis, secara khusus maupun umum terkait khilafah," jelasnya.
"Sehingga jika orang membaca isi pamflet tersebut akan tergiring opini maupun persepsinya untuk tujuan tertentu yaitu pembentukan negara khilafah," pungkasnya. (*)
