Berita Klaten Terbaru
Usai Dapat Bisikan Gaib, Pria Asal Klaten Temukan Guci Kuno Zaman Dinasti Tang: Rezeki Makin Lancar
Pria paruh baya asal Klaten menemukan dua buah guci kuno sembilan tahun silam usai mendapat bisikan gaib. Dipercaya guci itu membawa keberuntungan
Penulis: Ibnu DT | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pria paruh baya asal Klaten menemukan dua buah guci kuno sembilan tahun silam.
Harun Tala (60), saat itu sedang bekerja di sawah yang terletak di Dusun Karanganyar, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten.
Harun mengaku mendapatkan bisikan untuk terus menggali selepas kumandang adzan Maghrib.
"Saat itu saya baru kerja buat batu merah. Setelah selesai mencetak buat batu merah. Udah jam 18.15 WIB, seperti ada yang (berbisik) nyuruh untuk nyangkul lagi," kata Harun kepada TribunSolo.com, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Rumah di Cawas Klaten Ditinggal Beraktivitas, Maling Beraksi: Gasak HP, Laptop hingga Tabung Gas
Baca juga: Sambaran Petir Akibatkan Jaringan Internet dan Laboratorium Komputer SMP N 1 Juwiring Klaten Mati
"Baru berapa cangkulan akhirnya dapat (guci)," tambahnya.
Harun saat itu menemukan dua guci tersebut dalam keadaan utuh.
Uniknya, posisi dua guci itu dalam keadaan mulut guci saling bertumpuk menjadi satu.
"Guci yang besar berada di bawah, yang kecil di atasnya. Terus di atas guci yang kecil ada batu lempengannya. Tekstur lempengannya halus warna hitam seperti batu biasa," ungkapnya.
Lempeng batu tersebut menurutnya unik, lantaran bentuknya cukup presisi seperti hasil cetakan pabrik.
Yang membuatnya lebih heran, pada zaman dahulu belum ada pabrik yang bisa memproduksi batu seperti itu.
Tak sampai disitu saja Harun dibuat heran.
Sebab setelah disimpan beberapa waktu dirinya menemukan Keris Semar Mesem berada di dalam guci tersebut.
Baca juga: Taman Kuliner MPP Klaten Disegel Satpol PP Sejak 7 Juni : Kekhawatiran Rebutan Lahan PKL Jadi Sebab
Baca juga: Fakta Khilafatul Muslimin di Solo, Sukoharjo, Klaten & Karanganyar : Rekrut Orang Dekat Sejak Lama
Padahal dirinya tidak pernah memiliki barang tersebut.
"Tiba-tiba ada Semarnya (Keris Semar Mesem) di dalam guci itu, padahal waktu dulu pertama kali ditemukan isinya kosong," terangnya heran.
Setelah mendapatkan dan menyimpan dua guci tersebut, Harun ternyata mendapatkan barang lain yakni periuk.
Lagi-lagi bisikan gaib disebut membimbingnya menemukan barang tersebut.
"Kalau yang periuk, saya juga temukan agak jauh dari lokasi penemuan guci. Tapi yang ini lebih dalam, sekitar 2 meter," ungkapnya.
"Itu saya dapatkan juga hasil bisikan, setelah menyimpan kedua guci tersebut," imbuhnya.
Baca juga: Petani Asal Klaten Ditemukan Meninggal Dunia di Sukoharjo, Ditemukan Dalam Posisi Tengkurap
Baca juga: Kuliner Legendaris Klaten, Jenang Ayu Niten: Sudah Ada Sebelum Kemerdekaan
Selama menyimpan barang-barang temuan tersebut, Harun mengaku merasakan lebih mudah mendapatkan rejeki.
"Cuma selama saya menyimpan barang-barang ini, saya merasa mudah dan lancar mendapatkan rejeki untuk keluarga," ucapnya.
Bahkan guci koleksinya itu pernah ditawar beberapa orang. Tapi Harun tak terpikir menjual guci tersebut untuk saat ini.
"Kalau yang nawar ada, tertinggi sampai Rp5,5 juta untuk sepasang guci," ungkapnya.
Humas Komunitas Pemerhati Cagar Budaya (KPCB) Klaten, Hari Wahyudi, menduga guci kuno yang ditemukan warga tersebut merupakan peninggalan zaman Dinasti Tang yang berkuasa antara 618-907 Masehi dalam sejarah China.
Hari menyebut, di Indonesia saat itu juga berdiri Kerajaan Mataram Kuno yang memerintah di wilayah Jawa Tengah saat ini.
"Identifikasi guci yang ditemukan itu, diperkirakan diimpor dari Dinasti Tang yang pada zaman itu juga ada Kerajaan Mataram Kuno yang sedang memerintah di wilayah Jawa Tengah," ujarnya.
Hari menjelaskan, ciri khas guci dari peninggalan dinasti Tang adalah warnanya yang berkelir hijau kecoklatan dan identik dengan yang ditemukan oleh warga Desa Mranggen tersebut.
"Kalau untuk ukurannya, guci air besar tinggi 22cm, diameter lubang atas 11cm. Guci kecil tinggi 12cm, diameter lubang atas 8cm, sedangkan periuk tinggi 20cm, diameter lubang atas 18cm," jelasnya.
(*)