Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Titik Domisili Bergeser,Orang Tua Calon Siswa di Wonogiri Ketar-ketir: Tak Bisa Daftar Jalur Zonasi

Sejumlah siswa di Kecamatan Puhpelem, Wonogiri tidak bisa mendaftar ke SMK Negeri 1 Puhpelem melalui jalur domisili/zonasi. Server error jadi sebab

Istimewa
PPDB di SMK Negeri 1 Puhpelem beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sejumlah siswa di Kecamatan Puhpelem, Wonogiri tidak bisa mendaftar ke SMK Negeri 1 Puhpelem melalui jalur domisili/zonasi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, hal tersebut disebabkan karena server yang error hingga titik lokasi domisili melenceng jauh dari alamatnya.

Pendamping orang tua sejumlah siswa itu, Muhamat Eko Setiyono, menuturkan permasalahan tersebut muncul ketika pendaftar memasukan alamat domisili.

Baca juga: 4.310 Rumah Warga Wonogiri Belum Tersambung Listrik, Bupati Jekek Targetkan Sebelum 2024 Rampung 

Baca juga: Full Senyum, Ribuan Guru PPPK di Wonogiri Sudah Terima SK: Gaji Juli Dirapel pada Agustus 2022

Namun ketika melakukan konfirmasi ulang, kata dia, titik domisili tempat anak tinggal melenceng jauh dari titik sebenarnya.

"Ada yang geser ke kecamatan lain, bahkan ada yang geser ke Jakarta. Padahal itu anak asli Puhpelem," kata dia, kepada TribunSolo.com, Kamis (30/6/2022).

Sejumlah orang tua kemudian mendatangi sekolah untuk mendapatkan kejelasan.

Orang tua diberikan informasi bahwa ada error yang terjadi di sistem.

Namun, masalah sistem itu tidak bisa diperbaiki oleh pihak sekolah, melainkan harus melalui pusat, dalam hal ini provinsi.

Salah satu orang tua siswa, Dwiningsih, mengatakan seharusnya anaknya bisa mendaftar lewat jalur domisili.

Sebab, rumahnya masih berat di wilayah Puh Pelem.

Baca juga: Pemuda 21 Tahun Asal Purwantoro Wonogiri Tewas Kecelakaan di Sampung Ponorogo, Tabrak Mobil Pikap

Baca juga: Evaluasi CFD Pertama di Wonogiri, Bupati Jekek Ingin Bebas Asap Rokok

Akan tetapi yang terjadi, karena sistem yang error, titik lokasi domilisinya bergeser ke Kecamatan Sidoharjo, yang mana cukup jauh dari domisilinya.

"Akhirnya mendaftar lewat jalur prestasi. Tidak bisa daftar jalur zonasi. Tadi ada sekitar lima orang yang nasibnya sama," ujarnya.

Hal tersebut memunculkan ketakutan karena bisa saja putranya tidak diterima di sekolah itu karena lewat jalur prestasi.

Dia mengaku mendapatkan pilihan dari pihak SMK Negeri 1 Puhpelem jika dirinya bisa mendaftarkan sang anak ke SMA Negeri 1 Purwantoro.

Namun opsi tersebut dirasa terlalu berat untuknya.

"Kalau sekolahnya dekat bisa lebih irit, kalau sekolah jauh ada tambahan biaya di perjalanannya. Wong sekolah yang dekat ada kok harus yang jauh. Anaknya juga penginnya di SMK N 1 Puhpelem," jelasnya.

Baca juga: Toleransi di Dusun Bedug Wonogiri, Dalam Satu Keluarga Berbeda Agama: Setahun Rayakan 3 Hari Raya

Baca juga: Mencicipi Kuliner Ikan Tawar Khas Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Enak dan Segar

Terpisah, Kepala SMK Negeri 1 Puhpelem, Nanang Nurdiyanto membenarkan ada sejumlah orang tua yang menanyakan masalah itu ke pihak sekolah.

Dia menjelaskan bahwa sekolah hanya sebagai operator oleh sistem yang dibuat provinsi. Pihaknya hanya menginput data alamat siswa.

"Tapi tiba-tiba ternyata tadi orang tua siswa kesini. Rumahnya jadi jauh, ada yang Jatisrono bahkan Jakarta. Kita tidak tau kenapa bisa jadi seperti itu," terang dia.

Dia mengaku, pihaknya tak bisa membuka pilihan untuk mengedit lokasi.

Saat ini, pihaknya menunggu petunjuk  Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI.

"Kita menunggu petunjuk dari provinsi. Apa kita diberi kesempatan untuk mengedit itu. Kalau besok ada lampu hijau untuk dibuka dan diedit, akan kita tepatkan titiknya," jelasnya.

Baca juga: Siap-siap! 3.144 Surat Cinta alias Tilang ETLE Dikirimkan ke Warga Wonogiri, Kamu Termasuk Nggak?

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah Sunarno, melalui Operator PPDB, Larasati (perwakilan Telkom) menuturkan, terkait masalah itu, orang tua bisa kembali ke sekolah untuk koreksi.

Adapun jika operator dalam hal ini sekolah belum diberikan akses untuk mengubah koordinat alamat, orang tua bisa datang ke Cabang Dinas.

"Untuk domisili, tidak hanya dilihat dari jarak rumah, juga dilihat usia, meski dekat, tapi usia kalah juga berpengaruh. Sampai sore ini belum ada petunjuk, ditunggu dulu," paparnya.

Pihaknya menunggu petunjuk dari pusat apakah nanti akan memberikan akses kepada operator sekolah untuk mengganti titik koordinat.

Jika sekolah masih belum diberi akses, berkas-berkas dari peserta bisa dibawa ke Cabang Dinas apakah bisa dilakukan koreksi titik koordinatnya atau tidak.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved