Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Berkah Agustusan, Perajin Bendera & Umbul-umbul di Boyolali Banjir Order sampai Tutup Lapak Online

Bendera dan umbul-umbul menjadi barang yang dicari selama Agustus.Hal itu membuat Abde,perajin di Boyolali kebanjiran order hingga harus menutup olsop

TribunSolo.com/Tri Widodo
Seorang perajin menjahit bendera dan umbul-umbul, di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Senin (1/8/2022). Saking banyaknya orderan di bulan Agustus ini, Abde yang merupakan perajin bendera sampai harus menutup lapak onlinenya. Hingga kini dia mengaku sudah memproduksi dan menjual lebih dari 1.000 bendera ke seluruh penjuru tanah air. 

Dia mengaku merintis usaha tersebut sejak 20 tahun lalu.

Saat itu, dia kerap melihat orang tuanya membuat aneka kerajinan dari bahan ini.

Baca juga: Modalnya Cuma Aki Bekas, Pria Boyolali Ini Bisa Dapat 2 Kg Belut Liar Per Hari Seharga Rp 80 Ribu

Baca juga: Update Piala Presiden 2022 : Jelang Lawan PSS, Persis Solo Latihan di Manahan, Artigas & Evans Hadir

Dia yang juga merasa dapat ‘warisan’ keahlian ini pun kemudian mencoba membuat pipa untuk merokok dari bahan tanduk.

Namun, membuat kerajinan ini tak semudah yang dia bayangkan.

Beberapa kali, tanduk yang dia buat malah rusak, tak karu-karuan.

Tapi, tekad kuatnya untuk bisa akhirnya membuahkan hasil.

“Hingga terus berkembang hingga sekarang, kami juga membuat kerajinan dari bahan tulang,” katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (9/6/2022).

Naryoto mengatakan harga jual dari kerajinan ini bervariasi.

Tergantung bentuk dan ukurannya.

Alat pijat dan kerokan misalnya, dia hanya mematok Rp 6 ribu, sedangkan untuk pipa dari bahan tulang dia bandrol mulai dari Rp 12.500 hingga Rp 25.000.

“Namun, untuk pembeli dengan jumlah besar diberi harga khusus,” ungkapnya.

Dia blak-blakan jika sebulan omsetnya bisa mencapai Rp 20 juta.

Meski dari tanduk dan tulang, namun hasil kerajinannya ini sama sekali tak amis.

Sebab, sebelum diolah  tulang dan tanduk itu terlebih dahulu telah dijemur hingga benar-benar kering.

Baca juga: Boyolali Setop Rekrut Guru Honorer Sejak Oktober 2021, Kini Masih Ada 1200 Guru Non ASN

Dengan teknik khusus, tulang dan tanduk itu sama sekali tak mengeluarkan bau.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved